Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dishub DKI Gagas Sistem Baru Urai Macet Jakarta, Manfaatkan Teknologi AI

Dishub DKI Gagas Sistem Baru Urai Macet Jakarta, Manfaatkan Teknologi AI Kemacetan Jakarta. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Ragam cara dan strategi dicoba Dinas Perhubungan (Dishub) DKI untuk mengurai kemacetan di Jakarta. Terbaru, menggunakan sistem dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Kepala Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas Dishub Provinsi DKI Jakarta, Emanuel Kristanto mengatakan, pemanfaatan teknologi AI untuk urai macet diharapkan bisa beroperasi pada 2023 mendatang. Saat ini, sedang dianalisis titik di persimpangan yang kerap macet untuk kemudian bisa diterapkan sistem baru ini.

"Kami tidak berharap kemacetannya akan langsung selesai. Tidak sampai sejauh itu, dari data analisis itu kami ingin mengetahui dan mengurai sumber kemacetan itu dari mana," kata Emanuel. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (8/12).

Jenis teknologi kecerdasan buatan yang digunakan untuk proyek ini berupa machine learning dan juga cloud yang diberi nama Green Light. Jakarta menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang memanfaatkan AI untuk membantu menganalisis kondisi kemacetan kota.

Selain mengurai macet, pemanfaatan AI diharapkan bisa membantu masyarakat dalam efisiensi bahan bakar kendaraan serta membantu mengurangi polusi.

Berhasil Diterapkan di Satu Kota di India

Proyek ini sebelumnya sudah diterapkan di beberapa kota negara yang mempunyai masalah sama soal kemacetan lalu lintas. Salah satunya Kota Bengalore, India. Diklaim, sistem ini mengurangi mobilitas hingga 20 persen saat kondisi kemacetan normal.

Menariknya lagi, AI yang digunakan tidak membutuhkan biaya tambahan saat beroperasi dan mampu memberikan rekomendasi yang juga efisien dalam praktiknya.

"Teknologi AI memungkinkan Google menganalisis data tanpa sensor tambahan atau bahkan mengubah infrastruktur, sebelum mengirimkan rekomendasi ke dinas kota yang kemudian menerapkan cara-cara untuk mengoptimalkan pengaturan," kata VP of Engineering and Research Google, Yossi Matias.

Kemacetan di Ibu Kota Jakarta kembali terlihat setelah kebijakan PPKM selama pandemi COVID-19 dilonggarkan. Walaupun sebenarnya, kemacetan di Jakarta sudah jauh berkurang dibandingkan sebelum pandemi. Hal itu mengacu pada rilis TomTom Index yang mencatat Jakarta di 2021 masuk ke posisi ke-46 termacet di dunia.

Kondisi itu bisa dibilang secara signifikan lebih baik mengingat pada 2017 Jakarta menempati posisi ke-4 kota termacet di dunia.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kini Jakarta Pakai Teknologi AI untuk Kurangi Kemacetan, Volume Kendaraan Diatur Lewat Lampu Merah
Kini Jakarta Pakai Teknologi AI untuk Kurangi Kemacetan, Volume Kendaraan Diatur Lewat Lampu Merah

Lewat bantuan AI, volume kendaraan di Jakarta konon bisa dikurangi lewat lampu merah.

Baca Selengkapnya
Jakarta Makin Macet Tak Karuan!
Jakarta Makin Macet Tak Karuan!

Macet di Jakarta semakin parah. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengungkap peringkat kemacetan di Jakarta mengalami kenaikan yakni menjadi urutan ke 29 di dunia dari sebelumnya berada di posisi 46.

Baca Selengkapnya
Aturan Pembatasan Kendaraan di Jakarta Rampung Akhir Tahun, Ada Pembatasan Usia dan Jumlah Kendaraan
Aturan Pembatasan Kendaraan di Jakarta Rampung Akhir Tahun, Ada Pembatasan Usia dan Jumlah Kendaraan

Zulkifli menjabarkan dampak kerugian yang timbul akibat kemacetan yang ada di Jakarta tembus Rp100 triliun per tahun.

Baca Selengkapnya
Bukan 4 In 1, Jalan Berbayar Jadi Solusi Mutlak Atasi Polusi di Jakarta
Bukan 4 In 1, Jalan Berbayar Jadi Solusi Mutlak Atasi Polusi di Jakarta

Jalan berbayar atau EFP sejatinya telah dirancang beberapa tahun lalu, namun belum juga diterapkan.

Baca Selengkapnya
Macet Jabodetabek Kian Parah, Polisi: Indeksnya Sudah 53 Persen, Normal 35
Macet Jabodetabek Kian Parah, Polisi: Indeksnya Sudah 53 Persen, Normal 35

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, bila melihat dari indeks kemacetan, untuk kondisi ideal di Jabodetabek berada pada angka 35 persen.

Baca Selengkapnya
Jokowi: 996 Ribu KendaraanMasuk DKI Setiap Hari, Sebabkan Macet dan Polusi
Jokowi: 996 Ribu KendaraanMasuk DKI Setiap Hari, Sebabkan Macet dan Polusi

Kondisi ini berakibat pada mengepulnya polusi di langit ibu kota.

Baca Selengkapnya
Menhub Budi: LRT Jabodebek Segera Terintegrasi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Menhub Budi: LRT Jabodebek Segera Terintegrasi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

LRT Jabodebek merupakan upaya pemerintah mengalihkan kemacetan dan polusi di Jakarta dan sekitarnya

Baca Selengkapnya
FOTO: 70 Titik Kamera ETLE Senilai Rp75 Miliar Siap Tangkap Pelanggar Lalu Lintas Ibu Kota
FOTO: 70 Titik Kamera ETLE Senilai Rp75 Miliar Siap Tangkap Pelanggar Lalu Lintas Ibu Kota

Pengadaan kamera electronic traffic law enforcement (ETLE) di 70 titik itu dialokasikan dari hibah Dishub DKI senilai Rp75 miliar kepada Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya
Tilang Manual Uji Emisi Tak Efektif, Pemprov DKI Jakarta Bakal Maksimalkan ETLE
Tilang Manual Uji Emisi Tak Efektif, Pemprov DKI Jakarta Bakal Maksimalkan ETLE

Teknologi ETLE nantinya akan dihubungkan dengan data Pemprov DKI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Baca Selengkapnya
Hyundai Bicara soal Smart City dan IKN
Hyundai Bicara soal Smart City dan IKN

Hyundai melakukan inovasi luar biasa. Lompatan jauh ke depan dalam pengembangan teknologinya seperti sistem transportasi.

Baca Selengkapnya