Epidemiolog Prediksi Spesimen Baru Covid-19 Masuk DKI Adalah Sub Varian Omicron
Merdeka.com - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan sedang meneliti temuan spesimen yang diduga terjangkit varian baru Covid-19. Adapun spesimen mencurigakan tersebut ditemukan di Jakarta.
Epidemiolog Dicky Budiman memprediksi spesimen tersebut merupakan sub varian Omicron. Dasarnya, tidak lain karakteristik Omicron yang mudah dan cepat menular.
Meskipun demikian, dia menegaskan bahwa kepastian terkait spesimen tersebut harus menunggu hasil penelitian. Dia pun mengajak masyarakat sabar menunggu penelitian yang saat ini tengah dijalankan.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa yang membuat orang menghindari berita? Banyak yang menganggap berita saat ini terasa menyedihkan, tiada henti dan membosankan. Menurut laporan itu, hasil survei mengungkap 4 dari 10 (39%) orang di seluruh dunia mengatakan mereka kadang-kadang atau sering secara aktif menghindari berita.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
"Kita tunggu saja. Karena Omicron kan begitu mudah menginfeksi. Cepat lagi," ujar dia kepada Merdeka.com, Sabtu (9/4).
Munculnya sub varian Omicron sesungguhnya bukanlah hal yang mengagetkan. Lantaran cukup banyak negara yang cenderung abai terhadap perkembangan Omicron.
"Banyak negara wilayah saat ini relatif abai dalam mengerem. Tidak seperti tahun pertama tahun kedua sehingga potensi turunan-turunan sub varian dari Omicron lahir ya tidak mengagetkan," terang dia.
Karena itu, jika nanti hasil penelitian Balitbang Kemenkes menemukan bahwa spesimen mencurigakan tersebut merupakan sub varian Omicron, maka temuan tersebut bukanlah hal yang mengejutkan.
"Artinya kalaupun nanti ada prediksi saya ya mungkin sub varian Omicron berikutnya dan itu yang ditemukan di China sekarang. Walaupun masih diteliti lebih jauh. Jadi ya jangan kaget kalaupun itu betul ada setidaknya prediksi saya sih turunan atau sub varian dari Omicron," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakartamengendus adanya spesimen yang dicurigai merupakan varian baru Covid-19. Kadinkes Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan temuan itu kini tengah diselidiki di laboratorium.
"Ada beberapa spesimen atau sample yang kita 'curigai' dengan gejala tertentu itu kita telaah lebih lanjut kita kirim ke Litbangkes dan Laboratorium swasta," kata Widyastuti kepada wartawan, Kamis (7/4).
Nantinya, akan diketahui apakah spesimen tersebut merupakan varian baru atau tidak. Meski demikian, Widyastuti mengaku pihaknya tidak mengubah metode tracing, termasuk untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
"Untuk tracing sama, kita mengikuti regulasi di tingkat pusat yang sudah dikeluarkan SE dari Satgas tanggal 5 April," tuturnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaMycoplasma merupakan bakteri penyebab utama pneumonia misterius di China.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnya