Heru Budi Balik ke Istana Usai Masa Jabatan Pj Gubernur Jakarta Habis 17 Oktober 2024
Heru memastikan akan kembali ke Istana begitu masa jabatannya itu selesai.
Heru memastikan akan kembali ke Istana begitu masa jabatannya itu selesai.
Heru Budi Balik ke Istana Usai Masa Jabatan Pj Gubernur Jakarta Habis 17 Oktober 2024
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan bakal kembali ke Istana Negara untuk bertugas sebagai Kepala Staf Presiden usai habis masa jabatan sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta 17 Oktober 2024.
"Jadi kalau selesai (dari Pj Gubernur) dari Pak Mendagri nanti 17 Oktober selesai nanti ke Istana sebagai kepala staf presiden," kata Heru kepada wartawan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (5/7).
Heru menjabat Pj Gubernur sejak 17 Oktober 2022 menggantikan Gubernur DKI Jakarta terdahulu Anies Baswedan yang habis masa jabatan per 16 Oktober 2024.
Menurut Heru, berdasarkan evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jabatannya diperpanjang hingga 17 Oktober 2024. Heru memastikan akan kembali ke Istana begitu masa jabatannya itu selesai.
"Sesuai dengan aturan itu, selesainya tahun kedua adalah 17 Oktober, kalau ditanya setelah jadi gubernur ngapain pindah sebagai tugas awalnya kan jadi kepala staf presiden," kata Heru.
Kelakar Heru Budi Masuk Bursa Cagub
Saat ditanya ihwal namanya yang masuk bursa calon gubernur (cagub) Jakarta dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat DKI Jakarta, Heru hanya melontarkan guyonan.
"Tadi pagi ditawarin sarapan sama pak wali. Terus ditawarin panen itu baru pak wali yang nemenin sarapan pagi. Tadi pagi ditawarin sayur. Terus bu asisten keliling memberikan sembako murah. Ya terima kasih," kata dia.
Diketahui, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta mengusulkan nama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebagai bakal calon (bacalon) untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024.
Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono menyatakan, usulan tersebut datang dari dirinya sendiri beserta kader Partai Demokrat yang ada di DKI Jakarta.
"Kami memang melakukan pencermatan potensi dan peluang para tokoh baik internal dan eksternal untuk kita usung dalam Pilkada Jakarta," kata Mujiyono kepada Liputan6.com, Selasa (2/7).
Menurut Mujiyono, Heru Budi menjadi satu-satunya nama yang baru diusulkan DPD Demokrat DKI Jakarta sebagai bacalon untuk maju memperebutkan kursi DKI 1. Heru Budi dinilai memiliki kemiripan dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Fauzi Bowo atau Foke.
"Ingat Gubernur Foke? Kita membutuhkan pemimpin Jakarta birokrat tulen yang paham isi perut Jakarta dari A sampai dengan Z," kata Mujiyono.
Heru Budi dianggap merupakan sosok yang tulus dan ikhlas dalam memimpin. Heru, kata Mujiyono tak pernah pamer prestasi kerja.
"Birokrat tulen yang berorientasi hasil, tak harus syiar. pernah emang beliau pamer di media prestasinya? Bahasa tagalog-nya 'Sepi ing pamrih rame ing gawe'," ujar Mujiyono.
Selain sosok Heru Budi, kriteria itu disebut juga melekat di kader Partai Demokrat seperti Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon, Andi Arief, dan Panca Cipta Laksana.