Kali Sunter jebol, Jl Yos Sudarso banjir, Kelapa Gading lumpuh
Merdeka.com - Hujan deras mengguyur ibu kota DKI Jakarta sejak dini hari tadi, membuat tanggul Kali Sunter jebol. Akibatnya, sepanjang Jalan Yos Sudarso tergenang air 10-70 sentimeter.
Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi mengatakan, untuk menanggulangi limpahan air, pihaknya akan membuat tanggul dengan karung pasir dan batu kali mulai dari tepian sisi timur Jl Yos Sudarso tepatnya di Plumpang hingga Artha Gading.
"Kalau dari Artha Gading sampai Cempaka Putih akan kita gunakan batu kali. Ini tengah kita upayakan agar segera bisa ditanggulangi," tegas Rustam kepada wartawan di depan Mal Artha Gading, Jakarta Utara, Jumat (23/1).
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Kapan Jakarta banjir? Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang imbas hujan yang menguyur sejak Kamis (14/3) malam.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kapan banjir terjadi di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Bagaimana cuaca di Jakarta siang hari? Berdasarkan wilayahnya, Jakarta Pusat cerah pada pagi hari, namun pada siang hingga sore hari berawan.
Air yang memenuhi badan jalan membuat kemacetan hingga 2 kilometer di dua arah, dari Tanjung Priok ke Cawang, maupun sebaliknya.
Kepala Satpol PP Jakarta Utara, Sofiyan Hadi, mengatakan, sebanyak 100 personel Satpol diterjunkan. Mereka dikerahkan untuk membangun tanggul dan mengatur lalu lintas.
"Selain diterjunkan untuk membuat tanggul, anggota kita juga membantu penguraian kemacetan. Pokoknya kita upayakan agar tidak terjadi stagnasi lalu lintas," tandasnya.
Kelapa Gading lumpuh
Tak hanya itu, kawasan elit Kelapa Gading juga tak bisa dilalui roda dua maupun roda empat. Pantauan merdeka.com, air menggenang di Jalan Boulevard Raya, Boulevard Barat, Boulevard Utara, Boulevard Timur, Jalan Kelapa Nias Raya, Jalan Kelapa Hibrida Raya dan Jalan Kelapa Gading Kirana. Ketinggian air bervariasi antara 20-70 sentimeter pada titik terdalam.
Tia, warga RT 04/07, Kelurahan Kelapa Gading Timur, mengatakan, air mulai menggenangi kawasan Kelapa Gading sekitar pukul 04.00 dini hari tadi. Ketinggian terus bertambah hingga mencapai puncaknya sekitar pukul 08.00 pagi ini.
"Kalau di jalan pemukiman rumah saya sudah setinggi pinggang orang dewasa. Tadi pagi ketinggian di depan mall masih 50 senti meter, sekarang mungkin sudah tambah tinggi lagi," ujar Tia.
Sementara itu, Camat Kelapa Gading, Musa Syafrudin, membenarkan sejumlah jalan utama di Kelapa Gading sudah tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua ataupun roda empat.
"Kalau mobil yang agak tinggi mungkin bisa melintas. Tapi kalau motor atau mobil sedan akan mogok kalau memaksa melintas," ujarnya.
Tak cuma jalanan, air mulai masuk ke pemukiman warga dengan ketinggian bervariasi 70-90 cm.
"Kita sudah membuka dua posko pengungsian. Di Apartemen Gading Nias, 70 pengungsi dan di Masjid Attaqwa RW 03 Kelurahan Pegangsaan Dua sudah ada sekitar 90 pengungsi," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD DKI telah memetakan 25 kelurahan rawan banjir di Jakarta
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi setelah hujan mengguyur Jakarta selama semalaman. Kondisi itu diperparah dengan buruknya sistem drainase di kawasan tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 57 RT yang juga sempat teredam banjir kini air sudah surut dan mereka mulai membersihkan rumah.
Baca SelengkapnyaBanjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca SelengkapnyaHujan yang mengguyur sejak malam hari membuat pemukiman warga di Kelurahan Rawa Terate terendam banjir.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang tak kunjung reda membuat sejumlah wilayah di Kota Padang terendam banjir.
Baca SelengkapnyaBanjir ini disebabkan hujan yang melanda sebagian wilayah Jakarta.
Baca SelengkapnyaSelain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre.
Baca SelengkapnyaBanjir setinggi 30 cm ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur Jakarta sejak siang hari. Kondisi tersebut juga diperparah dengan sistem drainase yang buruk.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaBanjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca Selengkapnya