Kesaksian Warga Duren Sawit, Ada Tembok 10 Meter Bekas Pabrik Roboh Timpa Rumah & Motor
Rumah Marini ikut terdampak, bengkoknya pagar depan, tembok luar, namun menurutnya tak sampai kondisi parah dan masih bisa diperbaiki.
Terdengar suara ribut
Kesaksian Warga Duren Sawit, Ada Tembok 10 Meter Bekas Pabrik Roboh Timpa Rumah & Motor
Tembok sepanjang 10 meter roboh menimpa rumah warga di kawasan padat penduduk RT 017 RW 04 Gang Anggrek Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur (25/9). Warga menuturkan ketika tembok jatuh menimbulkan gemuruh dentuman yang keras.
Merdeka.com memantau langsung keadaan di lokasi pada (26/9), tujuh pekerja sedang merobohkan sisa bangunan tembok yang masih tegak berdiri dan membersihkan sisa-sisa puing reruntuhan tembok. Keadaan jalan telah nampak bersih dari sisa-sisa bangunan.
Lebih lanjut, motor milik rumah warga yang ditimpa masih tergeletak di depan reruntuhan. Kondisi motor tersebut berantakan, tampak lampu depan motor pecah, jok rusak, kaca spion patah, diselimuti oleh debu-debu bekas reruntuhan tembok.
Marini, salah satu pemilik rumah yang menjadi korban menjelaskan sebelum tembok roboh, terdengar suara kecil yang menandakan tembok sepanjang 10 meter itu akan roboh. Menurut kesaksiannya, lama kelamaan gemuruh makin terdengar kencang disertai debu-debu yang bertebaran.
"Saya lagi nyuci kemarin, tiba-tiba ada suara dari luar, terus kok tiba-tiba ngebul. Makin lama suaranya makin keras kencang tuh, ngebulnya juga makin banyak. Terus tuh langsung ambruk. Saya lari keluar rumah liat keadaan," tutur Marini, saat diwawancarai (26/9).
Marini menyebut, detik-detik robohnya tembok bekas pabrik mebel itu terjadi pukul 11.30 Wib, saat robohnya tembok, tidak ada orang yang melintasi Gang Anggrek dan tak ada korban jiwa.
"Untungnya lagi sepi, itu kejadian jam 11.30-an, dekat waktu dzuhur pokoknya. Ya Alhamdulillah, enggak ada korban jiwa. Cuma ada dua motor ketimpa, hancur dua," kata Marini.
Rumah Marini ikut terdampak, bengkoknya pagar depan, tembok luar, namun menurutnya tak sampai kondisi parah dan masih bisa diperbaiki.
Jauh sebelum kejadian, sebenarnya warga RT 017 RW 04 telah mengimbau pemilik bangunan bekas pabrik mebel dan pekerja konstruksi bahwa tembok sepanjang 10 meter itu dalam keadaan rapuh dan mudah roboh. Namun, hal itu tidak ditanggapi secara serius.
"Enggak lama kejadian ini, kita sudah memperingati, kita sudah bilang bahwa tembok ini takutnya roboh, keadaannya kan juga sudah rapuh doyong gitu, tapi enggak ada tanggapan," sebut Marini.
Saksi mata yang ditemui Merdeka.com mengatakan, bangunan bekas pabrik mebel sudah tergolong tua, dirinya secara pribadi telah menegur pihak pemilik bangunan agar tembok yang membentangi Gang Anggrek segera dibongkar.
"Nih, saya sudah negor beberapa kali sama pihak pemilik lahan itu (bekas pabrik mebel) tapi ya begitu, mereka iya iya aja, kalau udah kejadian begini baru dibongkar, untung enggak ada korban coba," kata salah seorang saksi mata di Gang Anggrek (26/9).
Kendati demikian, Marini menyebut, pemilik gedung bekas pabrik mebel akan mengganti semua kerugian warga yang terdampak. Mulai dari kerugian sepeda motor, hingga kerugian cacat rumah yang ditimpa tembok tersebut.
"Kemarin sesudah roboh, pihak sana (pemilik gedung) sudah datang ke sini, mendata apa saja yang rusak-rusak begitu, termasuk motor-motornya. Katanya sih mau diganti, tapi enggak tahu kapan. Jadi baru didata," ungkap Marini.