Kronologi Aksi Diduga Pencopet Todong Sajam di Transjakarta
Merdeka.com - Aksi nekat seorang yang diduga pencopet memakan satu korban penumpang Bus Transjakarta. Korban terkena sabetan senjata tajam dari pelaku. Demikian disampaikan Kepala Departemen Komunikasi Korporasi Transjakarta Iwan Samariansyah.
"Kejadiannya sekitar pukul 11.46 Wib siang tadi di Halte Semanggi dan percobaan pencopetan lah begitu ceritanya. Keterangannya korban bernama Yulizar warga Mampang Prapatan," katanya kepada wartawan, Selasa (7/6).
"Pelanggan korban terluka (sabetan sajam) Abdul Rokhim R warga Ciputri Perum Pesona, daerah Tangerang," lanjutnya.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang ditemukan di TKP yang dapat menghubungkan pelaku dengan tempat atau individu terkait? Dalam studi yang dimuat di jurnal Forensic Science International: Genetics ini, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di lokasi kejadian dapat menghubungkan pelaku kejahatan dengan tempat atau individu terkait.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
Sementara untuk terduga pelakunya, kata Iwan, yang bersangkutan beralamat di wilayah Jawa Timur, atas nama Sulaeman berdasarkan identitas KTP.
Adapun kronologi kejadian, berawal dari adanya laporan dari petugas pelayanan halte bahwa ada pelanggan bus yang melakukan aksi pencopetan. Namun, aksinya keburu ketahuan pelanggan lain yang melihat percobaan pencopetan.
"Tapi ketika ditegur si terduga ini tak terima, dia menolak akan melakukan percobaan pencopetan. Sehingga terjadi cekcok berlanjut Halte Semanggi arah Pluit," terangnya.
Namun karena tak terima, Iwan mengatakan jika terduga pencopet ini malah mengeluarkan sejenis senjata tajam jenis pisau yang lantas membuat para penumpang di dalam Transjakarta panik.
" Mungkin dia coba bela diri. sabettan pisaunya lalu mengenai korban yg bernama Abdul Rohim tadi di tangannya hingga terluka. Pelanggan lain coba melerai," jelasnya.
"Dan pihak kita (petugas Transjakarta) juga ikut membantu supaya tak terjadi kejadian lebih buruk misal penusukan dan gimana. Kebetulan ada aparat kepolisian yang di dekat halte sedang bertugas, mereka langsung naik tuk bantu mengatasi keadaan," tambah Iwan.
Untuk tindak lanjut atas kasus ini, dia menyampaikan jika pelaku Sulaeman termasuk korban saat ini telah diamankan Polda Metro Jaya untuk ditangani lebih lanjut.
"Dibantu petugas polisi dan kebetulan ada petugas medis juga di sekitar Polda kan. Kalau dari keterangan ini (korban) sempat didapatkan tiga jahitan. Nah untuk follow upnya saya tak tahu, pasti di BAP lah karena ada kejadian semacam ini," ujarnya.
Sebelumnya, aksi pencopet ini sempat terekam dalam unggahan akun media sosial @merekamjakarta. Dimana aksi ini disebut terjadi di dalam Transjakarta di kawasan Semanggi, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Selasa (7/6/2022) sekitar pukul 11.30 WIB.
"Pelaku menggunakan tas berwarna biru, jaket abu-abu, dan topi merah," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
Disebut jika si pencopet sempat ketahuan penumpang ketika melancarkan aksinya. Namun pelaku membuang barang bukti berupa handphone. Lantas penumpang yang kesal sempat memukul pencopet tersebut.
"Pencopet tersebut sempat mengeluarkan senjata tajam dan turun di Halte Transjakarta Semanggi," katanya.
Penumpang di dalam Transjakarta pun histeris akibat ulah pencopet bersenjata tajam yang menodongkan itu.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri membantah kecolongan kedatangan buronan interpol Chaowalit Thongduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPara agen yang terlibat membantu buronan interpol itu diduga memiliki hubungan dengan jaringan peredaran narkotika.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan jejak pelarian sopir fortuner arogan yang mengaku sebagai adik Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaPolisi langsung menjebloskan sopir fortuner ugal-ugalan ke penjara
Baca SelengkapnyaSelama dalam pelariannya itu, buronan ini menggunakan identitas sebagai warga Aceh berupa Kartu Tanda Pengenal (KTP) palsu.
Baca SelengkapnyaPelaku yang sebelumnya gagah dan lantang mengaku adik jenderal TNI ketika bersenggolan dengan pengendara mobil di Tol Jakarta-Cikampek kini hanya tertunduk lesu
Baca Selengkapnya