Kronologi penganiayaan Masniya dan pembunuhan balita di Pasar Rebo
Merdeka.com - Pihak kepolisian hingga kini masih memburu pelaku berinisial A yang diduga kabur usai membunuh seorang balita berinisial F (5) dan menganiaya ibunya bernama Masniya dengan menggunakan tabung gas tiga kilogram, di Jalan Lewa, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (11/2) kemarin.
"Keberadaannya masih kami lacak. Masih kami track dari nomor ponselnya," kata Kapolsek Pasar Rebo Komisaris Joko Waluyo saat dikonfirmasi, Senin (12/2).
Kata Joko, Masniya dan pelaku yang bekerja sebagai buruh di sebuah industri rumah saling kenal. Sebab, pelaku sudah biasa membeli lauk makan di warung korban. Bahkan, lanjut Joko, sebelum pembunuhan itu terjadi pelaku sempat memesan mie instan dan ingin tidur bersama anak korban di dalam kamar.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Pelaku pengen tidur sama anaknya dulu menurut cerita korban," kata Joko.
Meski sudah dilarang oleh Masniya, lanjutnya, pelaku tetap ingin tidur di dalam kamar. Karena tak diizinkan menginap, Masniya terlibat cekcok mulut dengan pelaku. Bahkan, ketika itu Masniya syok karena melihat anaknya sudah tidak bernyawa.
"Setelah masuk ya akhirnya dia berantem sama ibunya. Ibunya dipukul pakai gas tiga kilogram," katanya.
Akibat pemukulan menggunakan gas tiga kilogtam itu, Masniya mengalami luka-luka di bagian kepala. Pelaku pun langsung melarikan diri usai menganiaya Masniya dan membunuh anak korban.
Terkait kasus ini, polisi pun langsung mengejar pelaku ke rumah orangtuanya di kawasan Cianjur, Jawa Barat. Namun, berdasarkan keterangan keluarga, pelaku sudah beberapa hari tak pulang ke rumah.
"Dia belum balik sampai sekarang. Lagi ditungguin sama anggota di sana (Cianjur)," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga mengaku resah dengan kejadian tersebut, terlebih pelaku melakukan pembunuhan terhadap anak kandungnya yang masih balita.
Baca SelengkapnyaSaat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan guna mengetahui motif pelaku nekat menghabiskan nyawa ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Baca SelengkapnyaKepolisian masih melakukan pemeriksaan guna mengetahui motif pelaku nekat menghabiskan nyawa ibu kandungnya.
Baca SelengkapnyaTersangka penyanderaan merupakan ayah dari bocah perempuan tersebut.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaBocah perempuan tersebut bahkan sempat dikalungi pisau di leher oleh ayah kandungnya.
Baca Selengkapnyapolisi langsung lakukan penangkapan. Hasil pemeriksaan tubuh korban mengalami kekerasan fisik.
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku diamankan dalam pelariannya di wilayah Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSeorang anak perempuan berinisial S (4) menjadi korban penyanderaan oleh seorang pria tua.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, korban inisial A (25) pedagang nasi goreng meregang nyawa.
Baca Selengkapnya