Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menebak Penyebab Kematian Mayat Sekeluarga di Kalideres

Menebak Penyebab Kematian Mayat Sekeluarga di Kalideres Olah TKP satu Keluarga meninggal di Kalideres. ©2022 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Kasus kematian satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri, anak perempuan dan seorang paman, di Kalideres, Jakarta Barat, masih menjadi misteri.

Sudah dua pekan lebih sejak jenazah pertama kali ditemukan pada Kamis (10/11), polisi masih belum berhasil mengungkap penyebab kematian satu keluarga tersebut.

Kriminolog Universitas Indonesia, Josias Simon mengatakan, ada beberapa faktor yang diduga sebagai motif atau penyebab kematian satu keluarga di Kalideres.

"Kalau menurut saya motifnya terakumulasi mulai dari mungkin awalnya ekonomi, makanya rumah mau dijual mobilnya. Kemudian terkait dengan motif individual misalnya ada masalah mulai terobsesi dengan tadi ya jenazah yang dianggap masih hidup. Motif adanya pembiaran itu apakah terobsesi yang masih hidup, apakah ada gangguan kejiwaan tertentu karena saking lamanya ada di situ" katanya saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (26/11).

Dia mengungkapkan, ada kemungkinan upaya untuk menutup diri. Hal ini dapat dilihat saat pegawai koperasi datang, Dian mengatakan sang ibu masih hidup dan dianggap sedang tidur.

"Ada upaya menutupi, menutupi untuk tidak diketahui orang nah ini juga kemungkinan motif untuk menutup diri tidak kemudian tidak diketahui orang masalah mereka," ujarnya.

Saat ditanya apakah ada kemungkinan motif bunuh diri, Josias menilai, itu bisa saja terjadi. Terlebih keempat jenazah tersebut diketahui meninggal tidak dalam satu waktu.

"Dari kejadian yang cukup lama waktunya memang kita mesti lihat satu persatu karena ada 4 orang dimana yang kemudian kita lihat sebagai yang bunuh diri kemungkinan yang terakhir (meninggal). Ini mesti diidentifikasi polisi kan siapa yang melakukan siapa," jelasnya.

olah tkp satu keluarga meninggal di kalideres

©2022 Liputan6.com/Johan Tallo

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, mengatakan kepolisian masih terus mengumpulkan bukti dan menggali keterangan dari saksi-saksi untuk menemukan benang merah dalam kasus ini. Kepolisian sangat berhati-hati mengungkap kasus ini karena tidak ingin kemudian hari apa yang kerjakan penyidik justru tidak bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya.

"Kita belum dapat menduga ya, karena ini kita utamakan Scientific Crime Investigation (SCI). Jadi, artinya harus bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, penyebab kematian tersebut," kata Zulpan, Minggu (20/11).

Banyak hal akan didalami kepolisian untuk membuat kematian misterius sekeluarga ini menjadi terang benderang. Salah satunya dengan melibatkan tim labfor yang akan meneliti zat-zat yang ada di tubuh korban.

"Kemudian kimia labfor, kemudian kedokteran forensik, physical forensik. Karena ini menyangkut zat-zat yang ditemukan dalam tubuh yang harus diketahui secara sains secara ilmiah. Apa yang menyebabkan meninggal keempat orang tersebut dengan posisi tempat yang berbeda-beda ini," jelas dia.

Meninggal Sejak Mei 2022

Titik terang sebenarnya sedikit mulai terlihat. Meski belum bisa membuat satu kesimpulan utuh. Hal itu didapat setelah kepolisian memeriksa seorang pegawai simpan pinjam yang sempat ingin menerima gadai rumah yang kini menjadi saksi bisu kematian empat orang tersebut pada Mei 2022 silam.

Pegawai itu sempat datang bersama rekannya. Sejak pintu gerbang, dia sudah mencium bau menyengat. Tetapi oleh korban Budiyanto disebut berasal dari bau got.

Saksi juga sempat masuk ke dalam rumah dan bertemu korban Margareth yang ternyata sudah menjadi mayat. Tetapi oleh korban Dian, ibunya disebut belum mati, hanya tidur. Dia coba meyakinkan dengan mengatakan masih memberikan ibunya susu dan menyisir rambut.

"Oh ibu saya belum meninggal ini disisir rambutnya rontok, setiap hari minum susu' tapi keluar sambil nangis. Foto fotonya ada, posisi dia sambil nangis," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menirukan ucapan Dian kepada salah satu saksi saat jumpa pers di kantornya, Senin (21/11).

olah tkp satu keluarga meninggal di kalideres

©2022 Liputan6.com/Johan Tallo

Bahkan informasi lainnya yang diperoleh, ada permintaan dari penghuni rumah pada 4 Oktober lalu, agar petugas PLN memutus jaringan listrik di rumah tersebut.

"Di dalam masih ada penghuni di rumah. Saat kita datang semua bohlam sudah dicopot. Ada kapur barus dan sebagainya, ada sampah tidak terbuang. Kira-kira ini yang akan diteliti yang akan diteliti oleh psikologi forensik. apa kira-kira maksud daripada para penghuni ini tetap di dalam rumah dan justru minta dimatikan listrik, mencabut bohlam dan sebagainya," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/11).

Satu per satu keterangan dan temuan di lokasi coba dirangkai kepolisian. Harapannya akan menjadi benang merah yang membuat kasus ini terang benderang.

"Proses penyelidikan kami ini memang bergerak berkesinambungan dan perlu kehati-hatian. Karena memang ini teka teki yang cukup rumit yang harus kami pecahkan," tegas Hengki.

Namun demikian, Hengki tetap optimis. Dibantu tim forensik dan kerja sama para saksi, akan membawa pada kesimpulan utuh terkait sebab kematian sekeluarga di Kalideres.

Feses Korban Diteliti di Lab

Untuk dapat mengungkap penyebab kematian satu keluarga berjumlah empat orang di Kalideres, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. Salah satunya, dengan melakukan penelitian terkait hasil autopsi jenazah tersebut.

Kombes Hengki Ariyadi mengatakan, dari hasil autopsi tersebut ditemukan adanya feses atau tinja. Namun, tidak disebutkan dari jenazah siapa feses tersebut ditemukan.

"Kita butuh kehati-hatian, sebagai contoh ya kemarin berdasarkan keterangan dari kedokteran forensik kita menemukan feses," kata Hengki kepada wartawan, Kamis (24/11).

olah tkp satu keluarga meninggal di kalideres

©2022 Liputan6.com/Johan Tallo

Sehingga, untuk feses tersebut saat ini masih sedang dilakukan penelitian di laboratorium. Karena, hal ini untuk mengetahui mengandung apa feses tersebut.

"Feses ini kita harus teliti di laboratorium Ini mengandung apa harus kita teliti lagi. Apakah arti dari pada temuan autopsi itu nanti ahli yang menjelaskan. Mungkin bisa mengungkap ataupun justru mematahkan praduga selama ini kita tidak tahu," ujarnya.

Reporter Magang: Syifa Hanifah

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Cari Motif Satu Keluarga Bunuh Diri Lewat DNA Forensik dan Psikologi Forensik
Polisi Cari Motif Satu Keluarga Bunuh Diri Lewat DNA Forensik dan Psikologi Forensik

Polisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.

Baca Selengkapnya
Fakta Kematian Ibu dan Anak di Cinere, Mirip Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Fakta Kematian Ibu dan Anak di Cinere, Mirip Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres

Kematian keduanya terungkap dari kecurigaan tetangga yang lama tidak melihat penghuni rumah.

Baca Selengkapnya
Bukti-Bukti Ini Disita Polisi dari Rumah Ayah dan Anak Meninggal di Koja
Bukti-Bukti Ini Disita Polisi dari Rumah Ayah dan Anak Meninggal di Koja

Beberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.

Baca Selengkapnya
Telusuri Latar Belakang Empat Korban Bunuh Diri di Jakut, Polisi Dapatkan Fakta-Fakta Ini
Telusuri Latar Belakang Empat Korban Bunuh Diri di Jakut, Polisi Dapatkan Fakta-Fakta Ini

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.

Baca Selengkapnya
Mencari Inisiator Yang Merencanakan Aksi Bunuh Diri di Apartemen Jakut
Mencari Inisiator Yang Merencanakan Aksi Bunuh Diri di Apartemen Jakut

Gidion mengatakan, tim dari forensik sedang menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi.

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Ini Analisis Polisi
4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Ini Analisis Polisi

4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk

Baca Selengkapnya
4 Orang Sekeluarga di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah
4 Orang Sekeluarga di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah

Warga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru, Polisi Temukan Dupa dan Senter Dekat Mayat Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Depok
Fakta Baru, Polisi Temukan Dupa dan Senter Dekat Mayat Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Depok

Polisi menemukan dupa dan senter saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Baca Selengkapnya
Lansia di Lebak Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Perampokan dan Pembunuhan
Lansia di Lebak Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Perampokan dan Pembunuhan

Diduga keduanya menjadi korban perampokan dan dibunuh oleh cucu tiri nya

Baca Selengkapnya
Analisis Kriminolog soal Satu Keluarga Lompat dari Lantai 22 Apartemen Penjaringan, Bunuh Diri atau Pembunuhan?
Analisis Kriminolog soal Satu Keluarga Lompat dari Lantai 22 Apartemen Penjaringan, Bunuh Diri atau Pembunuhan?

Jasad keluarga yang terdiri dari 4 orang yaitu EA (51), JL (18), AIL & JWA (13) ditemukan pukul 16.15 Wib

Baca Selengkapnya
Penemuan Jasad Tulang Ibu-Anak di Depok, Mirip Kasus Sekeluarga Tewas di Kalideres
Penemuan Jasad Tulang Ibu-Anak di Depok, Mirip Kasus Sekeluarga Tewas di Kalideres

"Ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres, oleh karenanya pola sama, ditemukan jenazah sudah rusak," kata Kombes Pol Hengki.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Kemungkinan Penyebab 4 Bocah Tewas di Jagakarsa, Diracun atau Dibekap?
Sejumlah Kemungkinan Penyebab 4 Bocah Tewas di Jagakarsa, Diracun atau Dibekap?

Untuk kemungkinan tewasnya empat bocah, karena kekurangan makanan atau mati karena kelaparan.

Baca Selengkapnya