Telusuri Latar Belakang Empat Korban Bunuh Diri di Jakut, Polisi Dapatkan Fakta-Fakta Ini
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Polisi ungkap latar belakang satu keluarga yang tewas akibat bunuh diri.
Telusuri Latar Belakang Empat Korban Bunuh Diri di Jakut, Polisi Dapatkan Fakta-Fakta Ini
Keempat korban ditemukan tergeletak di Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Adapun, mereka dari lingkaran keluarga termasuk warga yang berada di kawasan apartemen serta di lokasi.
Terungkap fakta, satu keluarga mempunyai kepribadian tertutup terhadap lingkungan sekitar termasuk di keluarga besarnya.
"Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap kurang lebih 12 orang ya, 12 orang memang ada ketertutupan atau bisa dikatakan introvert ya antara keluarga yang empat ini dengan keluarga besarnya," kata dia kepada wartawan, Senin (18/3/2024).
Menurut informasi saksi dari keluarga dekat diketahui korban juga lama tidak menjalin komunikasi.
"Itu sudah nggak komunikasi ya ngga komunikasi lama sudah ada 2 tahun nggak komunikasi dengan keluarganya," ujar dia.
Dia menambahkan, si anak korban, sudah lama tidak bersekolah. Namun, Gidion belum mengetahui informasi secara detail mengenai hal ini.
"Tidak terdaftar di sekolah dan juga sudah tidak melanjutkan. Dua-duanya sudah satu tahun nggak sekolah. (Alasan) belum kita temukan," ujar dia.
Kepolisian saat ini masih mengumpulkan informasi sebanyak-banyak tentang latar belakang keempat korban. Hal ini, kaitannya untuk menjawab motif mereka melakukan aksi bunuh diri.
"Kita dapat informasi-informasi tapi kan itu sifatnya sangat subjektif kita harus pakai itu berkorelasi langsung nah itu kita kita ini kan motif," ucap dia.
Meski, diakui Gidion kasus bunuh diri kali ini agak sedikit rumit untuk mengungkap motif. Karena biasanya korban bunuh diri selalu meninggalkan jejak entah itu komunikasi terakhir ataupun jejak digital.
"Tapi pada kasus ini tidak, tidak ada tas yang dibawa yang ditemukan di TKP pun juga tidak meninggalkan catatan apapun, sangat menyulitkan tidak ada jejak digital. Medsosnya sudah tidak ada. Direncanakan pasti karena sudah menyiapkan tali. Namun yang jadi pertanyaan siapa yang menginisiasi," dia menandaskan.