Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenali Kandungan dan Bahaya Limbah pada Air

Mengenali Kandungan dan Bahaya Limbah pada Air Krisis air bersih di Muara Angke. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Sebagai daerah hilir, permasalahan air di Jakarta cukup kompleks. Tak hanya soal banjir, pengelolaan air limbah menjadi konsentrasi Pemprov DKI Jakarta agar sungai, waduk, tidak tercemar limbah berbahaya.

Mengutip dari informasi yang disampaikan Pemprov DKI melalui akun twitter resmi @DKIJakarta, upaya Pemprov DKI mengelola limbah air dirangkum dalam kebijakan sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD). Langkah ini merujuk kepada Pergub nomor 79 tahun 2021.

Ada tiga upaya SPALD yang dilakukan Pemprov DKI yaitu membangun SPALD di skala pemukiman warga, memberikan subsidi revitalisasi tangki septik rumah tangga, dan merevitalisasi pengolahan air limbah domestik.

Dalam penjelasan Pemprov DKI, pengolahan air limbah merupakan langkah penting untuk mencegah penyakit bawaan air akibat pencemaran air limbah domestik. Sebab, air limbah dipastikan banyak terkontaminasi zat tidak sehat yang akan mencemari dan merusak lingkungan, terlebih lagi siklus air berputar dan akan kembali ke masyarakat.

Contoh jenis limbah air dan bahayanya yaitu:

1. Minyak dan lemak dapat menghalangi masuknya sinar matahari dan menurunkan konsentrasi oksigen terlarut;2. TSS menyebabkan air jadi keruh;3. Amonia bersifat racun yang menimbulkan bau;4. Total Coliform indikasi bakteri E-Coli penyebab penyakit diare keracunan dan infeksi pencernaan;5. BOD dan COD indikasi adanya zat organik dan anorganik menimbulkan bau dan menurunkan oksigen terlarut;6. PH yang tidak memenuhi baku mutu menyebabkan korasi (pengikisan tanah) keracunan dan kematian biota air.

Pencemaran air di laut Jakarta sebenarnya pernah diungkapkan oleh peneliti bernama Wulan Koagouw dan Zainal Arifin dari Pusat Penelitian Oceanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Mereka menemukan kandungan tinggi paracematol di Angke dan Ancol yang berada di kawasan Teluk Jakarta.

Temuannya, dua dari empat titik yang diteliti di Teluk Jakarta yakni di Angke terdeteksi memiliki kandungan paracetamol sebesar 610 nanogram per liter dan di Ancol mencapai 420 nanogram per liter.

Hasil penelitian tersebut masuk dalam publikasi LIPI yang diunggah pada 14 Juli 2021 melalui laman resminya lipi.go.id, terkait tingginya konsentrasi paracetamol di Teluk Jakarta, dengan judul High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemprov Jakarta Mulai Bangun Sistem Pengolahan Air Limbah di Kawasan TB Simatupang
Pemprov Jakarta Mulai Bangun Sistem Pengolahan Air Limbah di Kawasan TB Simatupang

Pembangunan SPALD-T merupakan komitmen untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mengenal SPALDT Palembang, Proyek Pertama Pengolahan Limbah Terpusat yang Diresmikan Jokowi
Mengenal SPALDT Palembang, Proyek Pertama Pengolahan Limbah Terpusat yang Diresmikan Jokowi

"Ini yang pertama kalinya dalam 9 tahun saya meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik yang terpusat," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
PT PP Bangun Sistem Pengelolaan Air Limbah Senilai Rp193,5 Miliar
PT PP Bangun Sistem Pengelolaan Air Limbah Senilai Rp193,5 Miliar

Sebelum di Kota Pekanbaru, PTT PP juga telah membangun SPALDT di Palembang dan Makassar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Limbah Rumah Tangga di Kanal Banjir Timur Berubah Jadi Gumpalan Busa Putih
FOTO: Limbah Rumah Tangga di Kanal Banjir Timur Berubah Jadi Gumpalan Busa Putih

Busa putih dari limbah deterjen rumah tangga terangkat akibat penurunan air di atas normal.

Baca Selengkapnya
Kerja Bakti Cegah Banjir Jakarta
Kerja Bakti Cegah Banjir Jakarta

Jakarta dan sekitarnya telah masuk musim penghujan. Tak jarang di sejumlah titik ibu kota tergenang banjir.

Baca Selengkapnya
Warga Jakarta Diimbau untuk Tidak Konsumsi Air Tanah, Ini Alasannya
Warga Jakarta Diimbau untuk Tidak Konsumsi Air Tanah, Ini Alasannya

Hal ini berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta

Baca Selengkapnya
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpadu di Pekanbaru
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpadu di Pekanbaru

Jokowi tekankan pentingnya sistem ini dalam menjaga lingkungan dan kualitas air untuk masa depan Kota Pekanbaru

Baca Selengkapnya
Kualitas Udara Jakarta Terburuk ke-3 di Dunia, DLH DKI Ambil Sikap Ini
Kualitas Udara Jakarta Terburuk ke-3 di Dunia, DLH DKI Ambil Sikap Ini

Hal itu tercatat pada situs pemantau kualitas udara IQAir

Baca Selengkapnya
Tekan Polusi, Pemprov DKI Tetap Lakukan Penyemprotan dari Gedung Tinggi
Tekan Polusi, Pemprov DKI Tetap Lakukan Penyemprotan dari Gedung Tinggi

Pemprov DKI juga akan membentuk Satgas untuk menangani polusi di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Peneliti: Air Tercemar Kemudian Dikonsumsi dapat Menyebabkan Stunting dan Kanker
Peneliti: Air Tercemar Kemudian Dikonsumsi dapat Menyebabkan Stunting dan Kanker

Pencemaran pada air dapat menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan

Baca Selengkapnya
Sebabkan Pencemaran Lingkungan, Ini 5 Cara Pemkab Sleman Atasi Masalah Produksi Sampah Rumah Tangga
Sebabkan Pencemaran Lingkungan, Ini 5 Cara Pemkab Sleman Atasi Masalah Produksi Sampah Rumah Tangga

Pengelolaan sampah menjadi tindakan darurat yang harus segera dilakukan

Baca Selengkapnya
Fakta Air Tanah di Jakarta Berbahaya Tak Layak Dikonsumsi
Fakta Air Tanah di Jakarta Berbahaya Tak Layak Dikonsumsi

Nyata air tanah di Jakarta saat ini tidak layak konsumsi karena sudah tercemar

Baca Selengkapnya