Orang Tua Sibuk Kerja, Anaknya Dicabuli Tukang Somay di Jaksel
Merdeka.com - Bocah ZF (6) menjadi korban pencabulan oleh seorang tukang somay yang berjualan di sekitar rumahnya kawasan Jakarta Selatan. Orangtua ZF sibuk bekerja saat aksi bejat tersebut terjadi.
Aksi pencabulan sudah berlangsung selama satu tahun terakhir. Baru terbongkar pada Senin, 24 Januari 2022 lalu.
Kanit PPA Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nunu menerangkan, kasus ini terbongkar setelah korban menghubungi orangtua melalui sambungan telepon. Saat itu, korban mengeluhkan sakit pada bagian kemaluan.
-
Siapa pelakunya? Menurut laporan tersebut, terdapat dua negara yang bertanggung jawab atas sebagian besar serangan siber yang terjadi sejak tahun 2021, yaitu Rusia dan China.
-
Apa yang dilakukan oleh pelaku? Kedua orang meminta lebih,“ ucap dia. Ade Ary mengatakan, kedua orang tak dikenal pergi meninggalkan lokasi. Rupanya, mereka memanggil rekan-rekannya untuk menghardik. Total, ada 15 orang yang diduga terlibat.“15 orang mengacak-acak dagangan korban, melemparkan kaca dengan batu,“ ucap dia. Ade Ary menyebut, beberapa orang di antaranya bahkan sampai menganiaya korban. Akibat kejadian itu, korban pun mengalami luka-luka.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa yang melakukan pelecehan? Satuan Reserse Kriminal Polres Cimahi Kota Provinsi Jawa Barat meringkus pelaku berinisial AR (62) yang melakukan pelecehan seksual kepada penyandang disabilitas yang merupakan keponakanya sendiri.
"Dia (korban) cerita ke ibunya, katanya sering mendapat perlakuan tak senonoh dari om somay. Kontan ibunya pulang setelah pulang dan nanya langsung ke putrinya tersebut," kata Nunu saat dihubungi, Kamis (3/2).
Nunu menerangkan, ibu korban telah dimintai keterangan sebagai saksi. Berdasarkan pemeriksaan, diketahui bahwa pencabulan sudah sering terjadi. Nunu menyebut, kurang lebih berlangsung sejak tahun 2021.
"Korban mengaku sering dilakukan pencabulan oleh si pelaku. Untuk berapa kalinya korban tidak bisa mengingat, namun dia mengatakan sering," kata dia.
Nunu menerangkan, pelakunya adalah tukang somay berinisial K yang sering mangkal di dekat rumah korban. Nunu menerangkan, K melakukan pencabulan saat kedua orangtua korban sedang sibuk bekerja. Korban sendiri tinggal seorang diri di rumah.
"Pelaku mencabuli korban kadang di teras, atau di dalam rumah," ucap dia.
Nunu mengatakan, pelaku mengiming-imingi korban dengan uang Rp5 ribu. Tak hanya itu, pelaku juga mengancam korban agar tidak memberitahukan perbuatannya ke siapapun termasuk orangtua korban sendiri.
Ancaman itu pun membuat korban ketakutan dan tidak berani mengadu ke ibunya.
"Korban diancam sama tukang somay itu kalau 'kamu nanti ngomong-ngomong kita pada berantem. Jangan ngomong-ngomong nanti kita pada berantem. Si anak takut orangtuanya berantem, makanya dia tidak cerita," terang dia.
Nunu mengatakan, tukang somay telah ditetapkan sebagai tersangka berdasar dua alat bukti yang dikantongi penyidik. Sementara itu, pelaku sampai saat ini masih dalam perburuan.
"Pelaku sudah kami indetifikasi, sudah ada (identitas) cuma saat ini pelaku masih dalam pencarian," terang dia.
Atas perbuatannya, pelaku terancam Pasal 76 e jo 82 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
"Ancaman hukuman 15 tahun," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaPenemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaKapolda Jawa Barat, Irjen Akhmad Wiyagus menyatakan bahwa penurunan angka kecelakaan berada di angka 6 persen dibandingkan tahun 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaMasalah ini selesai usa mediasi dua belah pihak. Antara kedua ormas sepakat tidak melakukan aktivitas apapun di lahan tersebut sampai adanya putusan pengadilan.
Baca SelengkapnyaOran tua korban sudah diperiksa. Tetapi setiap kali ditanya perkembangannya hanya diminta menunggu.
Baca SelengkapnyaPasca kejadian, AT lantas melarikan diri sementara Arif kabur ke rumah istrinya yang ada di Palembang.
Baca Selengkapnya