Penjelasan Kadis Lingkungan Hidup soal Kualitas Udara di DKI Terburuk Sedunia
Merdeka.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta merespons soal buruknya kualitas udara belakangan ini. Kualitas udara Jakarta diketahui memburuk beberapa waktu lalu.
Bahkan pada 15 Juni dan 17 Juni 2022, kualitas udara Jakarta dilaporkan menempati posisi teratas dengan indeks kualitas udara tidak sehat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menjelaskan buruknya kualitas udara di Jakarta berasal dari dua sumber pencemar yaitu sumber bergerak dan sumber tidak bergerak.
-
Apa yang menyebabkan polusi udara Jakarta? Pasalnya, buruknya kualitas udara di Jakarta juga merupakan hasil tingginya emisi pembuangan dari industri, selain tingginya mobilitas kendaraan di Jakarta.
-
Apa penyebab utama pencemaran udara di kota besar? Kendaraan bermotor, pabrik, dan pembakaran sampah menghasilkan emisi gas dan partikel yang mencemari udara, menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan dan penyakit pernapasan.
-
Bagaimana cara mengurangi polusi udara dari kendaraan? • Menggunakan transportasi umum, berjalan kaki, atau bersepeda untuk mengurangi emisi gas buang dari kendaraan bermotor.
-
Dimana saja polusi udara terjadi? Fenomena polusi udara telah menjadi ancaman serius bagi kualitas udara di berbagai belahan dunia.
-
Apa polutan utama yang menyebabkan kualitas udara Jakarta tidak sehat? Ukuran polutan utamanya PM2.5 dengan konsentrasi 59.4µg/m³. Data ini tercatat per pukul 08.00 WIB.
-
Dimana zat berbahaya di polusi udara berasal? Karbon monoksida biasanya dihasilkan dari pembakaran batu bara, bahan bakar kendaraan bermotor, kayu bakar kompor, pembangkit listrik, dan limbah industri.
"Terhadap isu udara yang belakangan ini sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat. Dapat saya sampaikan bahwa sumber pencemar udara di Jakarta tidak terlepas dari dua sumber yaitu sumber bergerak dan sumber tidak bergerak," kata Asep kepada Liputan6.com, Kamis (23/6).
Asep mengatakan sumber bergerak berasal dari kendaraan bermotor baik roda dua, roda empat maupun dari transportasi yang ada saat ini. Sementara untuk sumber tidak bergerak berasal dari industri, kegiatan konstruksi, dan sebagainya.
Asep menyampaikan sumber bergerak menjadi sumber pencemar utama yang menyebabkan polusi udara. Kontribusinya dalam menyebabkan polusi udara bahkan mencapai 75 persen.
"Nah untuk sumber bergerak ini kontribusi tercapainya hingga 75 persen. Sehingga memang kami harapkan kedepannya masyarakat dapat memakai transportasi publik yang saat ini sudah, kondisi sudah sangat baik, mulai dari transportasi kendaraan angkot hingga terintegrasi dengan busway maupun kereta api dan MRT," kata Asep.
Selain itu, menurut Asep kondisi cuaca yang sejuk dan lembab di DKI Jakarta pada Juni ini, juga berpengaruh terhadap tingginya polusi udara. Sebab, mobilitas masyarakat menggunakan kendaraan pribadi menjadi lebih tinggi.
Iya, memang kondisi cuaca di bulan Juni itu kondisinya lembab dan tidak panas 25-29 derajat, itu kalo kita tidak mengurangi aktivitas kita keluar rumah, penggunaan kendaraan bermotor, itu pasti akan menempati posisi tertinggi," jelas Asep.
DLH kata Asep, berharap dengan masifnya penggunaan transportasi publik oleh masyarakat dapat mengurangi sumber pencemaran kualitas udara di Jakarta.
Peran DLH Terhadap Sumber Tidak Bergerak
Asep menyampaikan untuk sumber tidak bergerak pihaknya sedang berupaya memantau serta mengevaluasi industri manufakturing yang ada di Jakarta. Saat ini, kata dia industri tidak diperbolehkan menggunakan batu bara.
"Untuk sumber tidak bergerak memang saat ini kami terus berupaya memantau dan mengevaluasi seluruh industri-industri, manufakturing yang ada di Jakarta khususnya dimana sudah tidak diperbolehkan lagi menggunakan batu bara," jelas Asep.
Selain itu, lanjut Asep DLH juga memberikan tindakan tegas pada PT KCN. Dia menjelaskan langkah itu sebagai upaya mengurangi sumber pencemar dari emisi tidak bergerak.
"Sehingga kedepannya kita upayakan udara di Jakarta akan semakin baik lagi. Sama halnya yang kami lakukan penindakan pada PT KCN beberapa waktu yang lalu kami lakukan. Itu merupakan suatu wujud tindakan tegas bagi kami untuk mengurangi sumber pencemar dari emisi tidak bergerak," kata dia.
Dikarenakan kualitas udara yang buruk, DLH menyarankan beberapa rekomendasi kepada masyarakat. Pertama, masyarakat diharapkan terus mengupdate kondisi cuaca terkini di Jakarta. Selain itu, DLH mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker saat berada di luar ruangan.
Kedua, masyarakat disarankan menggunakan transportasi publik untuk mengurangi emisi bergerak. Khususnya, transportasi yg sudah terintegrasi di DKI Jakarta.
Ketiga, masyarakat diimbau untuk dapat segera melakukan uji emisi untuk kendaraan miliknya baik roda dua atau pun roda empat. Kewajiban uji emisi, kata Asep dapat dilakukan paling tidak setahun dua kali.
"Keempat, gunakan bahan bakar ramah lingkungan, jadi tolong teman-teman kalau menggunakan bahan bakar yg ramah lingkungan," kata Asep.
Reporter: Winda Nefira/Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan industri serta penggunaan kendaraan bermotor menjadi faktor pemicu utama buruknya kualitas udara Jakarta.
Baca SelengkapnyaTransportasi menjadi sumber pencemar udara terbesar di Jakarta, khususnya sepeda motor
Baca SelengkapnyaMenteri LHK, Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan, ada 24,5 juta kendaraan per 2022 di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaPenggunaan kendaraan bermotor terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaKualitas udara Jakarta berada pada titik terburuk dan mengancam kesehatan.
Baca SelengkapnyaPolusi udara di Jakarta salah satunya disebabkan emisi karbon kendaraan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta perkantoran menerapkan hybrid working, work from office (WFO) dan work from home (WFH).
Baca SelengkapnyaPadahal, delapan miliar manusia yang hidup di bumi saat ini sangat tergantung pada keanekaragaman hayati termasuk kualitas udara yang bersih.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, sekitar 70 persen polusi udara pada beberapa hari ini dipengaruhi sektor transportasi. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaWacana memberlakukan ERP di Jakarta berulang kali muncul tapi belum juga dieksekusi.
Baca Selengkapnya