Proyek transportasi air di Pulau Seribu ditarget selesai tahun ini

merdeka.com Sekitar 7 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Direktur Utama TransJakarta, Budi Kaliwono mengatakan, transportasi air atau yang akan disebut boat jelajah untuk menghubungkan pulau-pulau di Kepulauan Seribu tetap berjalan sesuai dengan rencana semula. Menurut Budi, pihak TransJakarta saat ini sedang membuat jadwal pengadaan dan perizinan penyediaan transportasi air di Kepulauan Seribu.

"Secara prinsip pak gubernur kembali dari cuti menegaskan instruksi dia di tahun 2015 yang belum TransJakarta lakukan yaitu penyediaan transportasi air di Kepulauan Seribu," ujar Pak Budi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (14/2).

Budi mengatakan, untuk saat ini target dan rute sendiri belum bisa ditentukan. Sebab, saat ini masih banyaknya persiapan yang harus dilakukan.

Orang lain juga bertanya?

"Tunggu timeline dulu. Masih terlalu dini untuk menargetkan. Begini, pengoperasian kapal ini tidak seperti bus. Harus disiapkan pelabuhan, tambatnya, nakhodanya. Pulau mana yang difokuskan buat transportasi, pulau mana yang buat wisata. Kebutuhan transportasi orang dengan barang beda," kata Budi.

Budi mengatakan, gambaran mengenai transportasi air itu diperlukan agar penggunaan dana pemerintah juga jelas. Menurut dia, mengenai tarif akan ditentukan dengan pertimbangan-pertimbangan seperti dana, ekonomi dan aktivitas warga Kepulauan Seribu.

"Dana dari subsidi pemerintah atau kita bisa gunakan dana investasi sendiri dan dapat sewa (kapal-kapal) dari swasta. Tarif nantinya beda-beda disesuaikan dengan jenis kapal dan kebutuhan. Misalnya yang massal berarti cost-nya lebih tinggi. Intinya pemerintah ingin masyarakat lebih sejahtera dan tidak terbebani dengan transportasi. Kalau diizinkan nol ya nol, kalau Rp 10 ribu ya Rp 10 ribu, " tambah Budi.

Budi menambahkan, realisasi transportasi air ini diharapkan dapat selesai tahun ini. "Semoga tahun ini keburu untuk mewujudkan transportasi air ini yang penting spending dan schedule-nya harus jelas dulu. Kalau sudah siap ya kita nyemplung tapi jangan sampai karam. Dukungan-dukungan seperti dari dishub dan bupati dibutuhkan," tutup Budi.

(mdk/gil)