Survei Pilgub DKI: Ahok 60,3 persen, Risma 19,3 persen
Merdeka.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini salah satu yang disebut menjadi calon penantang Basuki T Purnama (Ahok) d Pilgub DKI 2017. Lalu bagaimana hasilnya jika Risma melawan Ahok tahun depan?
Charta Politika telah melakukan survei terhadap kemungkinan pemenang Pilgub DKI jika calonnya hanya Ahok dan Risma. Hasilnya, Ahok tetap unggul jauh ketimbang lawannya Risma yang diyakini punya popularitas tak kalah tinggi.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memperoleh 19,3 persen. Sementara Ahok jauh di atas politisi PDIP itu dengan memperoleh 60,3 persen.
-
Siapa saja yang diwakili oleh Risma dan Gus Han di Pilkada Jawa Timur? Di satu sisi, Risma mewakili kaum nasionalis, perempuan, dan abangan. Di sisi lain, Gus Han merepresentasikan anak muda, santri tulen, serta intelektual.
-
Kenapa Risma dipuji? Senyum Risma semakin merekah ketika berfoto bersama temannya saat bertemu di acara resepsi. 5 Gayanya pun masih sangat modis, bukan? Kecantikannya selalu membuat Risma mendapatkan pujian
-
Apa yang dibahas Risma dengan Jokowi? Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) pukul 08.30 WIB. Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.'Bu Risma melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa beliau dicalonkan oleh partai politik sebagai bakal calon Gubernur dan telah mendaftar ke KPU Provinsi Jatim,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (30/8).
-
Siapa pesaing utama Rizki Juniansyah? Shi Zhiyong dari China, yang tidak berhasil mendapatkan medali, adalah pesaing utama Rizki Juniansyah.
-
Bagaimana cara Riri mendukung pasangan Teguh-Bambang? Bentuk dukungan kepada pasangan Teguh Prakosa dan Bambang Gage diantaranya menggunakan platform Surakarta Ceria.
-
Bagaimana cara Risma mundur? 'Sampai dengan saat ini, Ibu Risma belum menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menteri Sosial,' ujar Ari.Sebelumnya, Bakal calon gubernur Jatim Tri Rismaharini atau Risma segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Sosial (Mensos), usai mendaftar Pilkada Jatim ke KPU.
Survei ini dilakukan pada 15-20 Maret 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner terstruktur. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan Kepulauan seribu.
Survei ini menggunakan metode bertingkat (Multistage random sampling) dengan tingkat kesalahan (marging of Error) 4,9 persen pada tingkat kepercayaan.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, meskipun kalah survei dari Yusril, Risma mempunyai peluang kuat untuk menjadi penantang kuat melawan Ahok. Alasannya, kata dia, Risma mendapat dukungan penuh dari PDIP dan kinerjanya sudah terbukti di Surabaya ketimbang Yusril yang masih mencari dukungan parpol.
"Bu Risma sejauh ini bisa menjadi saingan kuat Ahok. Dia dapat dukungan penuh dari PDIP dan track recordnya sudah bagus. Beda dengan Yusril yang masih mencari dukungan," kata Yunarto kepada merdeka.com di Kantor Charta Politika, Jl. Cisanggini III, Jaksel, Rabu (30/3).
Dia mengatakan, perjalanan Yusril Ihza Mahendra masih sangat panjang. Pasalnya, Yusril tidak serta merta langsung siap menantang Basuki Tjahja Purnama(Ahok), karena harus mendapatkan tiket dukungan partai politik terlebih dahulu.
Dan tentunya, hal tersebut berbeda dengan Ahok yang saat ini sudah didukung oleh relawan TemanAhok dan Basuki Tjahja Purnama Mania (Batman) serta juga dukungan dua partai politik (Nasdem dan Hanura).
"Untuk sementara Yusril harus berjuang dulu untuk mendapatkan tiket partai. Pertarungan Yusril masih seputar perebutan tiket partai, bukan melawan Ahok," katanya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, partai yang tidak besar yang dipimpin Yusril menjadi penyebab dirinya harus terlebih dahulu berjuang mendapatkan tiket partai politik terlebih dahulu.
"Yusril masih mengahdapi kendala yang sangat besar, melihat dia bukan dari partai politik yang sangat besar," kata Yunarto.
Lelaki yang biasa disapa Totok tersebut juga menyakini bahwa Ketua Umum Partai Bulan Bintang tersebut sangat sulit mendapatkan dukungan dari PDI Perjuangan. Pasalnya, prinsip PDI Perjuangan yang terlebih dahulu mengusung kader partainya sendiri menjadi alasan yang tidak bisa terbantahkan.
"Dukungan PDIP terhadap Yusril sangat sulit terjadi, karena ideologi mereka berbeda. Selain itu, sangat tidak logis juga, PDI Perjuangan sebagai partai terbesar di Jakarta mendukung Ketua umum partai yang tidak masuk dalam Pemilu," kata dia. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca SelengkapnyaRK mengucapkan terima kasih. Meski begitu dia bilang, tak pernah memilah-milah pendukung.
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga nama besar di Pilkada Jakarta saling berkejaran
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengklaim kalau warga Betawi sudah jatuh hati pada pasangan Ridho.
Baca SelengkapnyaDeni menyebut, endorsement Ahok pada Pram-Rano tidak membuat pemilih Anies pergi dari pasangan ini.
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut survei LSI, RK-Suswono yang didukung koalisi besar KIM Plus hanya unggul tipis dari Pramono-Rano yang hanya ditopang PDIP.
Baca Selengkapnya