Tak Ada Perbedaan Drainase Vertikal dan Sumur Resapan
Merdeka.com - Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga mengatakan tak ada perbedaan mendasar antara drainase vertikal dan sumur resapan. Dia menilai, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencoba menggunakan istilah yang berbeda.
"Pada dasarnya sumur resapan dan drainase vertikal sebenarnya tidak berbeda, hanya beda istilah saja," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (17/5).
Dia menjelaskan drainase vertikal akan lebih efektif jika dibuat pada tepi jalan, tepatnya di sisi saluran air khususnya pada lokasi yang kerap terjadi genangan atau rawan banjir kala hujan.
-
Bagaimana caranya agar lingkungan terhindar dari banjir? Tanaman akan menancapkan akarnya ke dalam tanah. Sehingga, lubang yang dihasilkan akar tersebut menjadi jalur air untuk masuk ke dalam tanah lebih jauh. Dengan adanya tanaman di sekitar rumah, dapat melancarkan penyerapan air hujan, yang akan menjauhkan lingkungan dari banjir.
-
Kenapa Dukuh Nusupan rawan banjir? Dukun Nusupan yang berada di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, merupakan daerah rawan banjir. Dukuh itu diapit dua sungai, yaitu Kali Premulung dan Kali Bengawan Solo. Lokasi geografis itulah yang membuat Dusun Nusupan rentan terendam banjir.
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Drainase vertikal dapat dapat pula dibangun dalam saluran air di kiri - kanan jalan yg sering tergenang," ungkapnya.
Nirwono menyarankan pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Selatan untuk tidak membuat drainase vertikal di atas trotoar atau pedestrian. Menurutnya, drainase vertikal bisa merusak fasilitas pejalan kaki.
Selain itu, dia menyebut drainase vertikal yang dibangun di trotoar tidak akan berfungsi dengan baik untuk mengatasi banjir yang menggenangi Ibu Kota. Terutama, kata saat curah hujan lebat.
"Di atas trotoar yg tidak berfungsi efektif sama sekali saat hujan lebat," terangnya.
Sebelumnya, Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air Jakarta Selatan membuat program untuk membangun sekitar 200 unit drainase vertikal atau sumur resapan di wilayah Jakarta Selatan dalam rangka antisipasi banjir dan genangan.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Selatan Santo mengatakan drainase vertikal ini merupakan model baru dengan memadukan galian manual yang dilanjutkan dengan sistem pengeboran menggunakan mesin.
“Drainase Vertikal model baru ini dilakukan supaya penanganan banjir dan genangan bisa lebih maksimal,” kata Santo dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat, 12 Mei 2023.
Santo menjelaskan, drainase vertikal alias sumur resapan ini akan memiliki kedalaman sekitar 20-25 meter per unitnya. Pembangunan drainase vertikal dengan ukuran baru telah mulai dilakukan dan akan dikerjakan sepanjang 2023 ini.
Lebih lanjut, Santo menuturkan pengerjaan drainase vertikal model baru akan diawali dengan penggalian tanah sampai kedalaman tiga meter. Kemudian, dipasangi buis beton berdiameter satu meter.
"Tahap selanjutnya adalah tanah dibor menggunakan mesin sedalam sekitar 20 meter dengan menanam pipa sebesar 4 inch," ucapnya.
Reporter: Winda Nelfira/Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Musim kemarau adalah saat di mana kekeringan menjadi ancaman di beberapa tempat dengan aliran air yang rendah. Sumur resapan bisa jadi solusi alternatif.
Baca SelengkapnyaProyek pengerjaan perbaikan drainase ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir.
Baca SelengkapnyaRisma juga akan akan membuat irigasi dengan teknologi canggih kepada petani. Sehingga petani tidak perlu menangis
Baca SelengkapnyaPembangunan tanggul ini terkendala karena banyaknya permukiman liar warga.
Baca SelengkapnyaPengerukan endapan lumpur ini dilakukan sebagai upaya untuk menambah daya tampung air, terutama ketika musim penghujan.
Baca Selengkapnya