Ternyata, Ini Penyebab Planetarium di TIM Belum Beroperasi: Proyektor Berusia Tua
Merdeka.com - Planetarium di Taman Ismail Marzuki (TIM) tak beroperasi dan bak gedung mati. Padahal, proses revitalisasi TIM sudah rampung sejak lama.
Vice President (VP) Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Syachrial Syarif mengungkapkan hal itu disebabkan proses pergantian star ball atau proyektor universal Planetarium yang sudah berusia tua. Saat ini, sejumlah langkah sedang ditempuh untuk mendapatkan kembali star ball yang baru.
"Itu yang jadi perhatian kita adalah star ball, itu sedang kita usahakan mudah-mudahan kita peroleh karena star ball ini sudah lama, versi 97 ini jadi beberapa alternatif kita coba," kata Syachrial ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Kamis (16/3).
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Mengapa Jakarta butuh investasi? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
-
Kenapa Jakmania dibentuk? Pada awalnya, para pendiri The Jakmania janjian untuk menonton pertandingan Persija. Saat itu mereka tertarik untuk menonton pertandingan karena mereka melihat pemain Persija lagi bagus semua.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Siapa yang minta tambah anggaran? Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meminta tambahan anggaran sebesar Rp25,01 triliun dalam APBN 2025.
Syachrial menjelaskan, pengadaan star ball baru membutuhkan dana yang cukup besar. Jakpro butuh bantuan sejumlah pihak terkait termasuk para ahli untuk membahas persoalan tersebut.
"Karena cukup besar kalau kita menyediakan itu, kita diskusikan, tentu saja bukan hanya Jakpro, kita libatkan beberapa pihak nanti kita akan diskusi termasuk dengan komunitas yang peduli, termasuk Pemprov," ungkap Syachrial.
Saat ditanya kemungkinan star ball diperbaiki, menurutnya kerusakan yang terjadi juga cukup kompleks. Selain itu, biaya perbaikan juga tak kalah mahal.
"Nanti kita akan diskusikan dulu kita cari yang terbaik, gitu ya baik itu kualitas harga tentu kita cari, belum diputuskan, bisa diperbaiki, untuk diperbaiki cukup kompleks biaya perawatan dan perbaikan cukup besar juga," kata dia.
Dia pastikan, revitalisasi Planetarium mulai dari desain hingga eksterior tersebut sudah selesai. Soal kendala belum beroperasi, murni karena kerusakan star ball.
"Ya sebetulnya kan semua direncanakan dari awal, desainnya itu melibatkan berbagai pihak dalam hal pembangunannya termasuk kita juga pernah FGD melibatkan beberapa rekan yang konsen terhadap revitalisasi planetarium, desainnya, interior dan eksterior sudah sesuai dengan desain, itu sudah selesai," katanya.
Reporter: Winda NelfiraSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Planetarium dan Observatorium Jakarta adalah tempat wisata pertunjukan yang menyajikan pemutaran bintang atau benda-benda luar angkasa.
Baca SelengkapnyaKe depannya Pemprov DKI akan mencari solusi agar pengelolaan seperti JIS dan tiga infrastruktur lainnya bisa mendatangkan keuntungan bagi Pemprov.
Baca SelengkapnyaKalau dilanjutkan untuk pengelolaan, Jakpro akan sulit memberikan keuntungan bagi Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMeski banyak cerita orang-orang yang mengaku pernah bertemu atau diculik alien, tapi alien tidak pernah benar-benar muncul dan memperlihatkan diri.
Baca SelengkapnyaBenda luar angkasa ini selalu "mempermainkan" ilmuwan bahkan kini menjadi perdebatan.
Baca SelengkapnyaAda bukti keberadaan planet kesembilan yang selama ini tidak menjadi perhatian. Bukti itu berdasarkan penelitan terbaru oleh sebuah tim dari ilmuwan astronomi.
Baca SelengkapnyaDalam Tata Surya, dua kandidat yang dianggap sebagai planet termuda adalah Uranus dan Bumi.
Baca SelengkapnyaDirut Jakpro Iwan Takwin akhirnya mengungkapkan progres revitalisasi Jakarta International Stadium (JIS) setelah ditinjau oleh Menteri PUPR.
Baca SelengkapnyaPansus akan melakukan audit total terkait pembangunan JIS, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga sudah beroperasi saat ini.
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaPlanet baru ini telah lama menjadi subjek teori untuk menjelaskan orbit aneh dari planet kerdil yang mengelilingi matahari di luar Neptunus.
Baca SelengkapnyaPresiden Direktur Smartfren justru menanyakan balik statement pemerintah soal BTS tak lagi dipakai setelah ada Starlink.
Baca Selengkapnya