Wanda Hamidah Janjikan Atasi Masalah Anak Putus Sekolah di Jakarta
Merdeka.com - Aktivis perempuan, Wanda Hamidah, melihat pendidikan masih menjadi persoalan sejumlah masyarakat di Indonesia, tak terkecuali di kota besar seperti Jakarta. Menurut dia, tidak semua anak-anak mendapatkan haknya untuk sekolah.
Wanda mengatakan, permasalahannya pun beragam, tapi yang sering dikeluhkan masyarakat adalah biaya sekolah yang mahal. Seperti curhatan warga Cipinang Besar Utara, Yudistira, mengenai alasannya sudah tidak sekolah.
Anak berusia 17 tahun harus putus sekolah karena tidak mampu membayar biaya penebusan ijazah saat duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah (MTs). Keluhan itu didapatkan Wanda saat blusukan di RT 008/05 Kecamatan Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur, Kamis (10/1) lalu.
-
Apa yang menjadi masalah utama pendidikan? 'Lembaga pendidikan kita sedemikian rupa berada di bawah struktur politik yang menggerogoti kualitas,' katanya.
-
Apa keluhan utama warga Cinungku? Kondisi ini diperparah dengan keadaan jalan lintas yang masih berupa bebatuan dan lumpur. Masyarakat di sana berharap agar pemerintah memperhatikan kondisi kampungnya sehingga kehidupan warga jauh lebih baik.
-
Apa masalah yang ada di Tangsel? Dalam kesempatan ini, Marshel memanfaatkan waktu untuk mengamati berbagai masalah yang ada di Tangsel, yang akan diperbaiki di kemudian hari.
-
Apa penyakit yang diderita siswi? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Apa masalah utama di Ciliwung? Ciliwung memiliki persoalan kompleks yang musti segera diselesaikan.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
"Saya sekolah di MTs Ziadatul Ihsan itu karena biaya kurang untuk mengambil ijazah. Nah permasalahan di SMK itu karena blom ada ijazah jadi nama belum terdaftar. Terakhir kelas 2 di SMK PGRI 8. Tapi sudah tidak sekolah," kata Yudistira kepada Wanda.
Yudistira berharap, Wanda dapat membantunya mengadvokasi sehingga bisa mengenyam pendidikan formal lagi. Yudis berharap bisa kembali sekolah.
"Saya semangat belajar. Harapannya saya bisa lanjut lagi sekolah," ujarnya.
Merespon hal tersebut, calon anggota DPR RI Dapil Jakarta Timur mengaku siap membantu Yuditira bahkan warga lainnya. Karena nanti pun jika kepilih menjadi anggota legislatif, kata dia, dia tidak hanya membantu warga Jakarta Timur tetapi juga untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Saya bantu, nanti tim akan bantu. Tunggu 1 sampai 2 minggu ya. Kita akan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Pendidikan juga salah satunya. Doakan kami, semoga lancar," kata Wanda.
Sebelumnya, Wanda yang merupakan aktivis 1998 juga membantu anak-anak yang putus sekolah. Tepatnya pada krisis moneter, kata Wanda, banyak orangtua yang di PHK yang akhirnya berimbas pada anak putus sekolah.
"Saya waktu itu saat mahasiswa sudah mengajak teman-teman saya. Kebanyakan anak-anaknya di Cipinang Selatan Besar juga. Mungkin taun 97 masih SD, sekarang mungkin sudah 30 tahunan. Ada ratusan atau puluhan anak-anak yang saya advokasi," tutur Wanda.
"Apalagi, saat ini pendidikan dipermudah dengan adanya KIP (Kartu Indonesia Pintar) dan untuk warga Jakarta ada KJP (Kartu Jakarta Pintar) plus untuk membantu warga yang kesulitan pendidikan. Kami akan upayakan itu," imbuhnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dalam empat tahun terakhir jumlah anak yang putus sekolah di jenjang pendidikan dasar berkurang signifikan, dari 60.066 di tahun 2015/2016 menjadi 32.127 di tahun 2017/2018.
Sementara rata-rata Lama Sekolah (RLS) meningkat dari 7,73 tahun (2014) menjadi 8,10 tahun (2017). Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) juga meningkat dari 12,39 tahun (2014) menjadi 12,85 tahun (2017).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ironisnya ratusan anak di ibu kota Provinsi Banten itu alami putus sekolah.
Baca SelengkapnyaMenurut Suswono, guru PAUD memiliki jasa yang besar dalam mendidik anak bangsa.
Baca SelengkapnyaJulianus merupakan pemuda NTT yang tak bisa melanjutkan kuliah karena besarnya biaya UKT.
Baca SelengkapnyaMegawati menjelaskan tugas pemerintah saat ini menyiapkan sumber daya manusia progresif.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta mengakui banyaknya ijazah peserta didik yang tertahan di sekolah.
Baca SelengkapnyaDikatakan oleh Pramono ketiadaan sekolah negeri membuat warga sekitar harus memasukkan anak mereka ke sekolah-sekolah swasta.
Baca SelengkapnyaPemkot Surabaya Larang Wisuda TK hingga SMP, Ini Fakta di Baliknya
Baca SelengkapnyaIdia harus rela kehilangan kesempatan untuk bersekolah lantaran kondisi keuangan keluarganya yang pas-pasan.
Baca SelengkapnyaSandiaga mengatakan saat ini biaya hidup masyarakat di Jakarta ini semakin mahal
Baca Selengkapnya50% Peserta didik bersekolah di satuan pendidikan negeri di Jakarta berasal dari keluarga mampu. Padahal sekolah negeri di Jakarta gratis.
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaMereka berharap, pemerintah membantu untuk meningkatkan kualitas lingkungan di Muara Angke.
Baca Selengkapnya