Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Jalal Talabani

Profil Jalal Talabani | Merdeka.com

Jalal dilahirkan pada 12 November 1933 di Talaban Village. Dia merupakan keturunan suku Talabani yang banyak menghasilkan figur-figur sosial. Jalal mengenyam pendidikan dasar di Koya dan melanjutkan SMA di Erbil dan Kirkuk. Pada akhir era 50-an, dia ke Syria untuk belajar hukum. Pada tahun 1946, pria yang lancar berbahasa Kurdish, Arab, dan Inggris ini mendirikan asosiasi rahasia pelajar Kurdish, padahal saat itu usianya baru 13 tahun.

Bulan September 1961, revolusi Kurdish atas tanah Kurds di Irak Barat dideklarasikan melawan pemerintah Baghdad, Abdul Karim Qassem. Jalal memimpin front perjuangan di Kirkuk dan Silemani dan mengatur serta memimpin pergerakan separatis di Mawat, Rezan, dan Karadagh. Pada bulan Maret 1962, dia memimpin serangan terkoordinir yang membebaskan distrik Sharbazher dari tentara pemerintah Irak. Saat tidak terlibat dalam perang di awal dan pertengahan era 1960-an, Jalal mengemban misi diplomatis,. Dia mewakili kepemimpinan Kurdish di pertemuan di Eropa dan Timur Tengah.

Pergerakan separatis Kurdish tumbang di bulan Maret 1975 setelah Iran menghentikan dukungan mereka dengan balasan perjanjian batas negara dengan Irak. Karena Jalal percaya bahwa inilah saatnya untuk memberikan arah baru untuk separatis Kurdish dan masyarakatnya, dia membentuk Kurdish Patriotic Unuon of Kurdistan bersama para aktivis dan intelektual Kurdish.

Pada tahun 1976, Jalal mulai mengorganisir sebuah kampanye bersenjata untuk kemerdekaan Kurdish di dalam negara Irak. Selama era 80-an, Jalal bekerja sama dengan Iran dan memimpin perjuangan Kurdish dari dalam Irak hingga keruntuhan separatis Kurdish pada tahun 1987-1988.

Pada tahun 1991, Jalal membantu memberikan semangat baru untuk kemerdekaan Kurdish. Dia menegosiasikan gencatan senjata dengan pemerintah Irak yang akhirnya menyelamatkan banyak nyawa orang Kurds. Dia pun bekerja sama dengan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan negara-negara lain untuk menyiapkan sebuah tempat tinggal yang aman untuk Irak Kurdistan.

Pemerintah Daerah Kurdistan akhirnya terbentuk pada tahun 1992. Meskipun begitu, Jalal tetap memperjuangkan hak-hak Kurdish dalam konteks regional.

Pada tanggal 6 April 2005, Jalal ditunjuk sebagai Presiden Irak oleh Iraqi National Assembly. Dia disumpah sehari berikutnya. Pada 22 April 2006, Jalal memulai masa jabatan keduanya sebagai Presiden Irak karena dia menjadi presiden pertama Irak yang dipilih dengan Konstitusi baru.

Pada 11 Mei 2007, Jalal mengunjungi Cambridge Union Society di Inggris. Kunjungan itu diatur oleh Ali Al-Ansari yang kemudian menjadi Presiden Cambridge Union Society. Dan dalam wawancara yang dilakukan saat kunjungan tersebut, Jalal sempat menyebut Tony Blair sebagai seorang pahlawan karena telah membantu mengamankan kemerdekaan Irak.

Jalal kembali terpilih sebagai Presiden Irak untuk ketiga kalinya pada 11 November 2010 lalu.

Riset dan Analisa oleh Ratri Adityarani