Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Fakta Kasus Pabrik Obat Keras Ilegal di Yogyakarta, Hasilkan 2 Juta Butir Sehari

4 Fakta Kasus Pabrik Obat Keras Ilegal di Yogyakarta, Hasilkan 2 Juta Butir Sehari Kasus peredaran obat keras di DIY. ©Instagram/@poldajogja

Merdeka.com - Pada Senin (27/9), Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri) mengungkap kasus produksi dan peredaran gelap obat keras dan berbahaya yang pabrik pembuatannya berada di wilayah Yogyakarta.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan setidaknya ada delapan pelaku yang diamankan dalam kasus ini. Ia mengatakan, pabrik produksi obat keras dan psikotropika itu berada di Jalan IKIP PGRI Sonosewu, Desa Ngetisharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul.

“Tempat ini telah beroperasi sejak 2018 lalu dan mampu menghasilkan lebih kurang dua juta butir obat dalam sehari. Ini merupakan sesuatu yang perlu kita antisipasi bersama karena berhubungan dengan kesehatan masyarakat,” kata Brigjen Rusdi dikutip dari ANTARA pada Senin (28/9). Berikut selengkapnya:

Kronologi Pengungkapan Kasus

kasus peredaran obat keras di diy

©Instagram/@poldajogja

Brigjen Rusdi mengatakan, sejak 6 September Bareskrim Polri menyelenggarakan kegiatan kepolisian dengan sandi Anti-Pil Koplo dengan target penangkapan produsen dan pengedar gelap obat keras dan berbahaya.

Dari kegiatan ini, pada tanggal 13-15 September polisi berhasil menangkap para pengedar obat-obatan tersebut beserta barang buktinya. Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti lebih dari lima juta butir pil golongan obat keras jenis Hexymer, Trihex, DMP, Tramadol, double L, serta Aprazolam dari beberapa tempat penangkapan yaitu Cirebon, Indramayu, Majalengka, Bekasi, dan Jakarta Timur.

“Atas pengungkapan ini, kita mendapat petunjuk bahwa pabrik pembuatan obat keras dan berbahaya ini ada di sekitar wilayah Yogyakarta,” kata Rusdi.

Akan Terus Bertambah

kasus peredaran obat keras di diy

©Instagram/@poldajogja

Sementara itu Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto mengatakan bahwa tersangka kasus peredaran gelap obat keras itu akan terus bertambah. Sejauh ini sudah ada 13 tersangka yang ditangkap mulai dari pengedar dan distributor.

Ia mengatakan, peredaran obat keras itu memiliki jaringan mulai dari Jawa Barat, DKI Jakarta, DIY, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan. Namun tidak menutup kemungkinan kalau obat-obatan tersebut sudah diedarkan ke seluruh wilayah di Indonesia.

“Tentu dari 13 tersangka itu akan berkembang dengan tersangka-tersangka lainnya. Karena nanti akan kita upayakan untuk membuka transaksi dan komunikasi yang mereka lakukan sehingga jaringan peredaran obat berbahaya ini dapat kita tangani dengan baik pada masa mendatang,” kata Komjen Agus dikutip dari ANTARA.

Hasilkan 2 Juta Butir dalam Sehari

di manado

©2016 Merdeka.com

Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Polisi Agus Andrianto mengatakan bahwa pabrik obat keras yang digerebek polisi di Yogyakarta mampu memproduksi sebanyak 2 juta pil per hari dengan perkiraan omzet hingga Rp2 miliar per hari.

Tak hanya di Jalan IKIP PGRI Sonosewu, produksi obat juga dilakukan di pabrik yang beralamat di Desa Banyuraden, Gamping, Sleman.

“Dalam operasionalnya mereka sangat tertutup dan izinnya juga tidak ada. Makanya peran serta masyarakat sangat perlu. Kalau ada informasi terkait dengan situasi di sekelilingnya kami mohon diinformasikan ke polisi terdekat,” kata Agus.

Kasus Terbesar

kasus peredaran obat keras di diy

©Instagram/@poldajogja

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Krisno H Siregar mengatakan kalau pengungkapan kasus produksi dan peredaran gelap obat keras dan berbahaya ini merupakan kasus terbesar yang selama ini diungkap jajarannya.

Ia mengatakan hal tersebut berdasarkan tingkat produksinya, luas pabrik, maupun kelengkapan mesin produksinya. Walaupun bahan-bahan pembuatan obat-obatan itu berasal dari luar negeri, Krisno belum menemukan adanya keterlibatan warga negara asing dalam produksi obat keras itu.

“Keterlibatan dengan orang asing sejauh ini belum ada. Memang bahan-bahan kimia ini produsennya dari luar negeri. Tim lapor kami kemarin sudah datang untuk olah TKP. Tentunya tidak bisa kami simpulkan begitu cepat hingga ada bukti,” kata Brigjen Krisno dikutip dari ANTARA pada Senin (27/9). (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pabrik Narkoba Terbesar Berkedok Kantor EO di Malang Digerebek, Dikendalikan WN Malaysia
Pabrik Narkoba Terbesar Berkedok Kantor EO di Malang Digerebek, Dikendalikan WN Malaysia

Para tersangka sebagai peracik mayoritas berusia masih muda. Dalam kegiatan peracikannya, mereka dipandu WN Malaysia lewat video confrence.

Baca Selengkapnya
Digerebek, Clandestine Lab di Medan Bisa Produksi 314 Ribu Butir Ekstasi
Digerebek, Clandestine Lab di Medan Bisa Produksi 314 Ribu Butir Ekstasi

Rencana produksi tersebut urung terlaksana lantaran sudah terlebih dahulu berhasil diungkap oleh tim gabungan Bareskrim

Baca Selengkapnya
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita

Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.

Baca Selengkapnya
Penampakan Barang Bukti Narkoba Berton-ton Hasil Pengungkapan Polri Dipamerkan di Depan Para Menteri
Penampakan Barang Bukti Narkoba Berton-ton Hasil Pengungkapan Polri Dipamerkan di Depan Para Menteri

Tumpukan narkoba itu beratya mencapai berton-ton hasil penindakan Desk Pemberantasan Narkoba yang diusung oleh Menko Polkam, Budi Gunawan.

Baca Selengkapnya
Pil PCC Diproduksi Laboratorium Narkoba di Serang Targetkan Anak SMA, Efeknya Bisa Rusak Saraf Otak
Pil PCC Diproduksi Laboratorium Narkoba di Serang Targetkan Anak SMA, Efeknya Bisa Rusak Saraf Otak

Pil PCC itu sebelumnya diproduksi di rumah mewah Komplek Purna Bakti, Taktakan, Kota Serang.

Baca Selengkapnya
Pabrik Narkoba Hashish Beromzet Rp1,5 T di Bali Digerebek, Incar Anak Muda & Bakal Diedarkan Jelang Tahun Baru
Pabrik Narkoba Hashish Beromzet Rp1,5 T di Bali Digerebek, Incar Anak Muda & Bakal Diedarkan Jelang Tahun Baru

Para pelaku diketahui menjual hasis dalam bentuk pods system seharga Rp 3,5 juta per gram.

Baca Selengkapnya
Polisi Dalami Awal Mula 8 Pemuda Kerja di Pabrik Narkoba Sintetis Terbesar di Malang, WN Malaysia Diburu
Polisi Dalami Awal Mula 8 Pemuda Kerja di Pabrik Narkoba Sintetis Terbesar di Malang, WN Malaysia Diburu

Pabrik tersebut sudah beroperasi selama kurang lebih 2 bulan di Kota Malang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Rumah Mewah yang Dijadikan Pabrik Ekstasi oleh Gembong Narkoba Fredy Pratama di Perumahan Taman Sunter Agung
FOTO: Penampakan Rumah Mewah yang Dijadikan Pabrik Ekstasi oleh Gembong Narkoba Fredy Pratama di Perumahan Taman Sunter Agung

Rumah tersebut merupakan laboratorium milik Fredy untuk memproduksi narkoba jenis Clandestine.

Baca Selengkapnya
Bareskrim Polri Bongkar 'Dapur' Pembuatan Ekstasi di Medan, Pasangan Suami Istri Ditangkap
Bareskrim Polri Bongkar 'Dapur' Pembuatan Ekstasi di Medan, Pasangan Suami Istri Ditangkap

Para tersangka yang terlibat di laboratorium itu diketahui memproduksi sekaligus mengedarkan pil ekstasi dalam kurun enam bulan terakhir.

Baca Selengkapnya
Polisi Bongkar Home Industry Pil Karnopen di Surabaya, Sita Enam Juta Butir Ekstasi
Polisi Bongkar Home Industry Pil Karnopen di Surabaya, Sita Enam Juta Butir Ekstasi

Pelaku terancam hukuman penjara paling singkat empat tahun dan maksimal 12 tahun.

Baca Selengkapnya
Pabrik Narkoba Terbesar dan Tercanggih di Indonesia Jaringan China Dibongkar di Malang
Pabrik Narkoba Terbesar dan Tercanggih di Indonesia Jaringan China Dibongkar di Malang

Lab milik jaringan narkotika China-Indonesia ini memproduksi narkotika jenis tembakau gorila, ekstasi, dan xanax

Baca Selengkapnya
4 Bulan Mengintai, Cerita Petugas Gabungan Bongkar Pabrik Ekstasi Rumahan di Sunter
4 Bulan Mengintai, Cerita Petugas Gabungan Bongkar Pabrik Ekstasi Rumahan di Sunter

Pil ekstasi sebanyak 7.800 diamankan sebagai barang bukti kejahatan

Baca Selengkapnya