5 Cara Membuat Anak Belajar Mandiri Sedari Kecil
Merdeka.com - Mendidik anak menjadi anak yang mandiri bukan merupakan suatu hal yang mudah. Walaupun tidak mudah dilakukan, bukan berarti mendidik anak menjadi mandiri adalah hal yang mustahil. Melatih kemandirian pada anak memang perlu dilakukan sedari kecil. Hal ini pun memerlukan kesabaran dan ketekunan orang tua dalam mengajarkan langkah demi langkah.
Melatih kemandirian pada anak bisa dimulai dari hal-hal kecil. Seperti mengajarkan anak untuk mengerjakan tugas kesehariannya sendiri, misalnya saja, makan dan mandi. Saat mengajarkan anak beberapa hal tersebut, tentu tidak luput dari berbagai kendala. Berikut beberapa cara mudah yang bisa diterapkan orang tua dalam melatih kemandirian anak.
Berikan Pengertian Kepada Anak
-
Bagaimana orang tua bisa melatih kemandirian anak? 'Orang tua dapat mulai mengajarkan anak untuk memakai sepatunya sendiri, mengganti baju, dan pergi ke kamar mandi bila ingin buang air,' tambah Samanta.
-
Bagaimana cara mengajarkan anak menjadi mandiri? Dibutuhkan waktu, usaha, dan kepercayaan untuk membimbing anak menuju kemandirian, tetapi hasilnya sangat berharga.
-
Gimana cara orang tua mengajari anak mengatasi masalah? Meskipun anak tidak diberikan kebebasan sepenuhnya, mereka tetap perlu dibimbing agar tidak menyimpang. Contohnya, dengan mengajarkan cara menyelesaikan masalah dan membahas makna di balik setiap kejadian.
-
Bagaimana cara orang tua mengajarkan anak untuk mengatasi masalah? Jika anak merasa kurang percaya diri karena hasil prakarya temannya lebih unggul, ajaklah mereka untuk berlatih bersama dalam menciptakan prakarya yang lebih baik.
-
Bagaimana orang tua bisa bantu anak belajar? Buat Anak Lebih Terlibat Melibatkan anak pada saat membeli kebutuhan belajar sehari-hari yang berhubungan dengan belajar bisa membantu. Hal ini membuat anak lebih terlibat dan tertarik untuk belajar.
-
Apa yang bisa dilakukan orang tua untuk anak mandiri? Membuat anak menjadi lebih mandiri merupakan tanggungjawab orangtua dan bisa dilakukan secara sederhana.
Hal pertama yang bisa dilakukan orang tua dalam melatih kemandirian anak adalah memberikan pengertian. Langkah ini penting dilakukan, sebelum orang tua memberikan beberapa tanggung jawab mandiri kepada anak. Ini dilakukan dengan tujuan supaya anak mengerti apa yang menjadi tanggung jawab pribadinya, sehingga anak tidak merasakan beban tanggung jawab yang harus dilakukan tanpa adanya alasan.
Contoh mudahnya, ketika seorang ibu hendak mengajari anak makan dan mandi sendiri, sebaiknya sang ibu memberikan pengertian kenapa sang anak harus melakukannya sendiri. Misalnya ibu memberikan pengertian, bahwa tugas makan dan mandi ketika masih kecil tidak menjadi masalah jika masih dibantu. Tetapi ketika nanti sudah besar tugas itu sudah menjadi tanggung jawab pribadi. Dengan begitu, anak mengerti alasan mengapa dia harus melakukan hal tersebut. Jika anak memahami apa yang dimaksud sang ibu, anak pun akan mudah menerima tanpa memberontak.
Ajari dan Beri Kesempatan Anak Lakukan Sendiri
2020 Merdeka.com
Setelah memberikan pengertian kepada anak, selanjutnya orang tua dapat mengajarkan bagaimana cara melakukan beberapa hal yang kelak menjadi tanggung jawabnya. Dalam mengajarkan anak beberapa hal tersebut, sebaiknya orang tua memberikan pendampingan terlebih dahulu kepada anak. Misalnya ketika orang tua mengajarkan anak mandi sendiri, sebaiknya orang tua terlebih dahulu mendampinginya sambal mengajarinya bagaimana membersihkan badan dan rambut dengan bersih dan bagaimana menggosok gigi dengan benar.
Saat memberikan contoh tersebut, berikan kesempatan anak untuk mencoba mempraktikkannya sendiri. Saat anak mencoba melakukannya, perhatikan dan sesekali berilah arahan maupun koreksi ketika masih salah. Dengan ini anak bisa mengerti bagian mana yang masih kurang tepat dan tahu cara memperbaikinya.
Berikan Tanggung Jawab
Memberikan tanggung jawab kepada anak penting dilakukan untuk melatih anak belajar mandiri. Memberikan tanggung jawab ini juga sebaiknya di mulai dari hal-hal kecil. Misalnya, setiap kali anak bermain berikanlah tanggung jawab untuk membereskan mainannya setelah selesai bermain. Jika anak masih belum mau melakukannya, orang tua bisa mengajaknya untuk membereskan mainan bersama.
Di sini akan lebih baik, jika orang tua sembari memberikan pengertian. Bahwa anak perlu membereskan mainannya supaya semua mainan dapat tersimpan dengan baik. Selain itu, membereskan mainan dengan rapi juga mempermudah anak ketika mencari dan supaya mainan tidak hilang. Dengan begitu, lama-lama anak akan mengerti dan dapat melakukannya sendiri.
Berikan Kesempatan Anak Menentukan Pilihan Sendiri
Mengajarkan sikap mandiri kepada anak juga dapat dilatih dengan cara memberikan kesempatan kepada anak untuk menentukan pilihannya sendiri. Mudahnya, ketika anak bingung menentukan ekstrakulikuler mana yang harus diikuti di sekolah. Pada kondisi yang seperti ini lebih baik jika orang tua ada untuk mendengarkan keluh kesah dan kebimbangannya.
Sesekali orang tua boleh memberikan gambaran kelebihan dan kekurangan dari setiap pilihan yang ada, namun tetap berikan ruang bagi anak menentukan pilihannya sendiri. Dengan ini pikiran anak menjadi terbuka. Di samping itu, anak juga akan memahami bahwa setiap pilihan ada positif dan negatifnya.
Apresiasi Setiap Usaha yang Dilakukan
2020 Merdeka.com
Mengajarkan anak untuk belajar mandiri juga harus diikuti kemauan untuk menghargai setiap usaha yang sudah dilakukan sang anak. Misalnya ketika anak sudah mau membereskan mainannya sendiri, berikanlah ucapan terima kasih dan pujian kepadanya serta doronglah anak untuk mempertahankan kebiasaan itu.
Pun ketika anak masih melakukan kesalahan, orang tua juga perlu menghargai usaha yang telah dilakukannya walaupun belum sesuai. Katakan kepada anak bahwa melakukan kesalahan adalah hal wajar, yang terpenting tetap mencobanya lebih baik lagi di lain kesempatan. Dengan begitu, anak akan tetap merasa dihargai dari hal kecil yang ia lakukan. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Membuat anak menjadi lebih mandiri merupakan tanggungjawab orangtua dan bisa dilakukan secara sederhana.
Baca SelengkapnyaOrangtua perlu menyiapkan anak untuk mandiri sebelum memasukkan mereka di jenjang Sekolah Dasar.
Baca SelengkapnyaSejumlah kabiasaan bisa mulai dilatihkan pada anak agar mereka menjadi pribadi yang mandiri.
Baca SelengkapnyaMenurut Richard Weaver, the spoiled child syndrome menciptakan perilaku anak yang egois, tidak dewasa, dan tantrum jika keinginannya tidak terpenuhi.
Baca SelengkapnyaTak perlu kaget saat si kecil mengajukan pertanyaan yang sulit nan aneh, sebab ada tips untuk menjawabnya.
Baca SelengkapnyaKarakter anak terbentuk selama masa pertumbuhannya. Hal ini dipengaruhi oleh pola asuh orang tua dan kebiasaan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaCara mendidik anak laki-laki usia 2 tahun dapat dikatakan penuh tantangan. Sebab, anak di usia ini sedang aktif-aktifnya.
Baca SelengkapnyaKeterampilan hidup merupakan pembelajaran berharga yang akan berguna sepanjang masa bagi anak-anak.
Baca SelengkapnyaMenurut peneliti dari Harvard, berikut cara agar anak terbiasa belajar dari kesalahan.
Baca SelengkapnyaSaat anak merasa tidak yakin atau takut, sebagai orangtua, tugas kita adalah menjadi "pelindung" yang memberikan dukungan dan kenyamanan.
Baca SelengkapnyaSelf-esteem penting untuk pertumbuhan karakter anak.
Baca SelengkapnyaSebelum mulai bersekolah ada hal yang harus dipersiapkan orangtua agar bisa dilakukan anak.
Baca Selengkapnya