5 Fakta Penggunaan Bahasa Sunda di Jawa Tengah, Coba Bangkit dari Kepunahan
Merdeka.com - Bahasa Sunda lazimnya digunakan oleh orang-orang dari Suku Sunda yang tinggal di wilayah Jawa Barat. Namun di zaman dulu saat belum ada pembagian wilayah administratif, Bahasa Sunda juga digunakan di wilayah Jawa Tengah.
Beberapa desa di Wilayah Kabupaten Brebes dan Cilacap sempat menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari mereka. Dikutip dari liputan6.com, ini 5 fakta penggunaan Bahasa Sunda di Jawa Tengah.
Desa Berbahasa Sunda di Banyumas
-
Apa saja perbedaan orang Jawa dan Sunda? Orang-orang Jawa dan Sunda di Indonesia memiliki budaya yang berbeda dalam banyak aspek, termasuk dalam hal bahasa, adat istiadat, tradisi, dan kebiasaan sehari-hari.
-
Dimana Bahasa Indonesia tersebar? Bahkan, penggunaan Bahasa Indonesia tersebar di 47 negara di dunia.
-
Mengapa bahasa Jawa masih digunakan di Suriname? Orang Jawa di Suriname mempertahankan ritual Jawa, bahkan yang di Indonesia tradisi Jawa itu mulai ditinggalkan.
-
Bagaimana bahasa Jawa menjadi bahasa sehari-hari di Suriname? Ratusan orang Jawa yang diangkut ke Benua Amerika bagian selatan pada tahun 1880-an kini mengisi 15 persen komposisi penduduk Suriname.
-
Bagaimana cara orang Sunda berbaur dengan warga lokal? Kini warganya telah hidup berbaur dengan masyarakat setempat, dan meneruskan keturunannya.
-
Bahasa apa yang paling banyak digunakan di Indonesia? Indonesia yang ternyata punya 707 bahasa berada di peringkat kedua.
2020 liputan6.com
Beberapa desa di Kabupaten Banyumas dulunya merupakan desa yang masyarakat sehari-harinya menggunakan Bahasa Sunda. Salah satunya adalah Dusun Cijurig, yang berada di Desa Dermaji Kecamatan Lumbir, Banyumas.
Nama "Cijurig" sendiri merupakan kata berbahasa Sunda yang terdiri atas dua arti, "Ci" dalam bahasa Sunda artinya air, dan "Jurig" artinya hantu atau dedemit.
Selain Cicurig, masih ada lagi desa-desa di Banyumas yang menggunakan nama Sunda diantaranya Cibrewek, Citunggul, Cireang, Ciposing, dan masih banyak lagi.
Menjadikan Bahasa Sunda Sebagai Bahasa Sehari-hari
2020 liputan6.com
Sebelum Jawa dibagi atas daerah administrasi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, budaya Sunda berkembang di Dusun Cicurig. Bahkan 20-30 tahun lalu, Bahasa Sunda masih digunakan di tempat ini.
Menurut Kepala Desa Dermaji Bayu Setyo Nugroho, dulu kosakata Sunda banyak digunakan dalam pergaulan sehari-hari di desanya. Namun seiring waktu penuturnya beranjak tua dan kemudian meninggal dunia.
Kemudian generasi sesudahnya dihadapkan pada kenyataan bahwa bahasa lokal mereka adalah Bahasa Jawa. Akibatnya, Bahasa Sunda di tempat itu menjadi punah.
"Sekarang yang tertinggal hanyalah toponim tempat-tempat yang menunjukkan wilayah ini dulu menjadi tempat berkembangnya budaya Pasundan," ujar Bayu dilansir dari Liputan6.com (21/2).
Bencana Kemanusiaan
2020 liputan6.com
Guru Besar Universitas Padjajaran Prof. Dr Cece Subarna mengatakan bahwa penyebab punahnya Bahasa Sunda di Jawa Tengah tak lepas dari keharusan Bahasa Jawa menjadi bahasa lokal daerah. Menurutnya, keberadaan Bahasa Sunda di Jawa Tengah menunjukkan bahwa dulu kebudayaan Sunda tumbuh pesat di sana. Oleh karenanya wilayah administratif kini tak bisa dijadikan lagi acuan untuk mengajarkan sebuah budaya atau bahasa.
Cece khawatir penyeragaman pelajaran di sekolah-sekolah akan mempercepat kepunahan Bahasa Sunda. "Itu sama saja dengan bencana kemanusiaan," kata Cece dikutip dari Liputan6.com (21/2).
Jejak Bahasa Sunda di Jawa Tengah
Selain di Banyumas, Cece menemukan jejak penggunaan Bahasa Sunda di Kabupaten Cilacap dan Brebes. "Di Dayeuhluhur, Cilacap contohnya. Di sana penduduknya murni berbahasa Sunda. Memang sudah diajarkan di sana. Tapi di kecamatan lain yang penduduk-penduduknya berbahasa Sunda, hal itu belum diajarkan," kata Cece dilansir Liputan6.com (21/2).
Namun serupa dengan di Dusun Cicurig Banyumas, penggunaan Bahasa Sunda di Cilacap dan Brebes juga hampir punah. Oleh itu pihaknya mengirim surat kepada Gubernur agar Bahasa Sunda dilindungi.
Penutur Malu Berbahasa Sunda
2020 liputan6.com
Dalam riset yang dilakukan Dosen Universitas Ilmu Budaya Unsoed Siti Junawaroh di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terdapat fakta mengejutkan di mana penduduk di desa-desa tersebut malu menggunakan Bahasa Sunda bila berhadapan dengan orang di luar lingkungannya. Dia menjelaskan penutur Bahasa Sunda di Brebes tinggal 14 persen dengan pusatnya berada di Kecamatan Salem.
Dilansir dari Liputan6.com (21/2), hasil penelitian Siti terhadap penutur Sunda adalah positif lemah. Artinya, mereka tetap menggunakan Bahasa Sunda, namun hanya ketika berkomunikasi dengan keluarga dan tetangga mereka. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang-orang Sunda yang tinggal di kampung tersebut sudah ada sejak sebelum era kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaWalaupun berada di negeri seberang, sehari-hari mereka berkomunikasi dengan bahasa Jawa
Baca SelengkapnyaKampung Haji Baki jadi salah satu permukiman di Malaysia yang dihuni oleh orang Jawa
Baca SelengkapnyaPenduduk desa di sini 90% adalah orang Sunda dan pendukung setia Persib.
Baca SelengkapnyaSungai Citarum jadi bukti kalau orang Sunda zaman dulu merupakan bangsa akuatik.
Baca SelengkapnyaSuriname adalah sebuah negara yang berada di Amerika Selatan. Penduduknya menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari.
Baca SelengkapnyaKelompok etnis yang berada di Tanah Rejang ini diakui sebagai salah satu penduduk asli Bengkulu pertama dan suku tertua.
Baca SelengkapnyaBeberapa situs dari era megalitikum ditemukan di sini. Kebudayaan seperti apa yang pernah hidup di sini ribuan tahun lalu?
Baca SelengkapnyaDialek Betawi Jawa ini memang belum banyak yang mengatahui, dan menjadi budaya unik serta khas.
Baca SelengkapnyaKata ceunah banyak digunakan dalam percakapan gaul anak-anak muda zaman sekarang. Apa artinya?
Baca SelengkapnyaBahasa Sansekerta merupakan bahasa yang amat kuno dan cukup menyebar di Indonesia
Baca SelengkapnyaDahulu Bandung bernama Tatar Ukur, dengan daerah administratif sampai Garut dan Sukabumi
Baca Selengkapnya