7 Jenis Hewan yang Harus Diwaspadai di Musim Hujan, Bisa Jadi Ancaman Saat Banjir
Merdeka.com - Sudah memasuki musim hujan, masyarakat sering kali dikejutkan dengan munculnya berbagai jenis hewan di sekitar lingkungan rumah. Hewan-hewan yang kerap muncul memang jarang ditemui ketika sedang musim kemarau. Kondisi udara yang dingin dan lembab bisa menjadi salah satu faktor yang mendorong munculnya hewan-hewan tersebut di sekitar rumah.
Bukan hanya muncul di sekitar rumah, bahkan kerap kali hewan-hewan yang muncul di musim hujan tersebut masuk ke dalam rumah. Apalagi jika kondisi rumah yang dibiarkan kotor, bisa menjadi tujuan bagi hewan-hewan tersebut bersarang, seperti nyamuk atau tikus. Jika dibiarkan, hewan-hewan ini bisa membawa ancaman penyakit bagi manusia. Bahkan hewan-hewan ini juga dapat membawa kuman dan bakteri dari tempat asalnya yang bisa memberikan ancaman penyakit yang serius.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut 7 jenis hewan berbahaya yang harus diwaspadai di musim hujan, bahkan bisa menjadi ancaman saat banjir.
-
Hewan apa yang berbahaya di musim hujan? Jika seseorang tergigit kalajengking maka akan mendapatkan berbagai gangguan kesehatan.Seperti kesulitan bernapas, mual, muntah, hingga gangguan pada leher, kepala dan mata.
-
Apa saja jenis penyakit musim hujan? Penyakit-penyakit ini dapat menular melalui air, makanan, atau nyamuk yang terkontaminasi, serta perubahan suhu dan kelembaban yang memengaruhi sistem imun tubuh.
-
Bencana alam apa yang bisa dideteksi hewan? Karena kelebihan tersebut, hewan-hewan seperti kuda, sapi, domba, burung, katak, dan hiu mampu mendeteksi berbagai bencana alam seperti badai, gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus.
-
Apa saja penyakit yang muncul di musim hujan? Selain flu, ada sejumlah penyakit lain yang bisa muncul di musim hujan, seperti:LeptospirosisPenyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang menyebar melalui kontak dengan tanah, air, atau makanan yang terkontaminasi urine, darah, atau jaringan hewan yang terinfeksi. Gejala leptospirosis antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot, dan muntah-muntah. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti meningitis, kerusakan hati dan ginjal, atau bahkan kematian. DiarePenyakit ini ditandai dengan feses yang encer dan cair, serta frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya. Penyebab diare adalah bakteri, virus, atau parasit yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala diare antara lain kram perut, mual, muntah, dan demam. Jika diare tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan dehidrasi, kekurangan elektrolit, atau bahkan kematian. Demam tifoidPenyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi yang menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala demam tifoid antara lain demam tinggi, sakit kepala, nyeri perut, mual, muntah, dan diare atau sembelit. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti perdarahan usus, perforasi usus, atau infeksi pada organ lain. Demam berdarah denguePenyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejala demam berdarah antara lain demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, mual, muntah, dan perdarahan pada hidung, gusi, atau kulit. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti syok, gagal organ, atau kematian.MalariaPenyakit ini disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk anopheles. Gejala malaria antara lain demam, menggigil, keringat dingin, sakit kepala, mual, muntah, dan anemia. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti kerusakan otak, ginjal, hati, atau paru-paru. Penyakit tangan-kaki-mulutPenyakit ini disebabkan oleh virus coxsackie yang menular melalui kontak dengan sekresi hidung, air liur, atau tinja orang yang terinfeksi. Gejala penyakit tangan-kaki-mulut antara lain demam, sakit tenggorokan, ruam merah pada tangan, kaki, atau mulut, dan luka melepuh pada tangan, kaki, mulut, atau bokong. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari.Infeksi kulitPenyakit ini disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus yang masuk ke dalam kulit melalui luka, gigitan, atau iritasi. Penyakit ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan orang atau benda yang terinfeksi. Gejala infeksi kulit antara lain kulit merah, bengkak, gatal, nyeri, atau bernanah. Jenis infeksi kulit yang umum terjadi saat musim hujan antara lain kudis, kurap, bisul, atau impetigo.
-
Apa saja penyakit yang sering muncul di musim hujan? Ada lima penyakit yang kerap menyerang saat musim hujan terutama pada anak-anak, seperti yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.
-
Hewan apa yang paling berbahaya di dunia? Nyamuk adalah hewan paling mematikan di dunia, melalui penyebaran penyakit malaria.
Katak
Katak merupakan jenis hewan yang sering muncul di saat musim hujan. Biasanya ketika hujan reda, sering kali terdengar suara katak yang saling bersautan. Dilansir dari Brilio.net, dokter hewan alumni Universitas Gajah Mada, drh. Karina Ayu menyatakan bahwa saat musim hujan merupakan waktu yang tepat bagi katak untuk keluar dari sarangnya.
2018 Merdeka.com
Biasanya waktu seperti itu digunakan katak untuk kawin dan berkembang biak. Jadi tidak heran jika banyak jenis katak bermunculan di sekitar rumah, bahkan sampai masuk ke dalam rumah.
Nyamuk
2020 Merdeka.com
Tidak heran lagi, jika di musim hujan banyak nyamuk yang masuk ke dalam rumah. Bahkan dapat dikatakan populasi nyamuk semakin meningkat saat musim hujan. Biasanya saat musim hujan, nyamuk mencari genangan air bersih untuk tempat bersarang. Genangan air bersih menjadi salah satu tempat yang disukai nyamuk karena di tempat ini nyamuk bisa mendapatkan nutrisi yang baik untuk berkembang biak. Hal ini tidak bisa didapatkan nyamuk di genangan air kotor akibat hujan.
Dengan begitu jenis hewan ini patut diwaspadai. Ketika bak atau tampungan air tidak ditutup dengan rapat bisa menjadi lahan bagi nyamuk untuk berkembang biak. Jika dibiarkan nyamuk ini bisa menjadi penyebab terserangnya penyakit demam berdarah.
Semut
Semut juga termasuk jenis hewan yang terganggu dengan adanya musim hujan. Hal ini karena saat musim hujan, air terus mengalir dan terserap di dalam tanah sedangkan hewan ini tidak menyukai tempat yang basah dan lembab.
AFP
Sehingga sering kali semut berpindah tempat ke daerah yang lebih kering, salah satunya rumah. Di dalam rumah, akan banyak menemui deretan semut yang menempel di dinding, lantai, hingga kusen pintu.
Ular
2020 Merdeka.com
Udara yang dingin di musim hujan, merupakan kondisi yang tidak disukai oleh ular. Jenis hewan ini memang tidak menyukai daerah yang terlalu dingin dan terlalu panas. Sehingga tidak heran jika di musim hujan, hewan melata ini banyak bermunculan di sekitar lingkungan rumah.
Bahkan tidka jarang hewan ini masuk ke dalam rumah. Faktor lain yang membuat hewan predator ini berpindah dari satu tempat ke tempat lain adalah untuk mencari mangsanya. Biasanya berpindahnya hewan-hewan lain membuat ular ikut berpindah mencari mangsanya.
Kalajengking
Sama seperti hewan lainnya, kalajengking juga termasuk jenis hewan yang sering muncul ketika musim hujan. Biasanya hewan ini muncul karena habitat aslinya rusak akibat hujan. Dengan begitu, kalajengking muncul untuk menari tempat baru untuk bersarang. Tidak jarang, hewan ini sampai masuk ke dalam rumah.
2014 Gizmodo
Jika dibiarkan, masuknya hewan satu ini ke dalam rumah tentu menjadi ancaman tersendiri. Ancaman hewan ini berasal dari gigitannya. Jika seseorang tergigit kalajengking maka akan mendapatkan berbagai gangguan kesehatan seperti kesulitan bernapas, mual, muntah, hingga gangguan pada leher, kepala dan mata.
Tikus
2020 Merdeka.com
Cuaca yang dingin saat musim hujan, membuat tikus mencari tempat yang lebih hangat. Jenis hewan ini memang dikenal menghindari daerah yang dingin dan genangan air. Sehingga ketika sarangnya tergenang oleh air hujan, hewan ini segera mencari tempat lain yang tidak tergenang air.
Tidak heran jika, banyak tikus yang mulai masuk ke dalam rumah untuk membuat sarang. Apalagi jika rumah dalam keadaan kotor, lingkungan seperti ini sangat disukai tikus. Hal ini harus diwaspadai, terlebih hewan pengerat ini juga dapat membawa berbagai bakteri dan virus di dalam tubuhnya.
Bakteri dan virus ini bisa menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya leptospirosis yang bisa menyebabkan kematian. Untuk itu, perlu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan supaya terhindar dari berbagai penyakit yang disebarkan melalui tikus.
Cacing
Saat musim hujan, cacing juga sering muncul di permukaan tanah bahkan sering masuk ke dalam rumah. Hal ini disebabkan karena tanah yang menyerap air hujan, membuat cacing sulit mencari oksigen untuk bernapas.
shutterstock
Kemudian, dengan sendirinya cacing keluar dari dalam ke permukaan tanah mencari oksigen untuk bernapas. Hal ini juga terjadi di musim kemarau ketika kondisi tanah sangat panas. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir merupakan bencana alam yang dapat menimbulkan dampak negatif yang luas dan serius bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian.
Baca SelengkapnyaWaspada jika tanda-tanda alam berikut ini terjadi.
Baca SelengkapnyaArtikel ini mengungkapkan jenis-jenis bahaya, dari hiu hingga anemon laut berbisa.
Baca SelengkapnyaBanjir adalah salah satu bencana alam yang paling umum dan merusak di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaAda banyak hewan berbahaya dan mematikan yang hidup di sekitar manusia. Cek faktanya di bawah ini!
Baca SelengkapnyaTak hanya oarfish yang bisa menjadi pertanda bencana alam, 11 hewan ini juga bisa menunjukkan akan terjadi bencana
Baca SelengkapnyaBeberapa hewan yang biasanya mencari tempat perlindungan di dalam rumah.
Baca SelengkapnyaSebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaMusim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.
Baca SelengkapnyaKemunculan ular tersebut sontak menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaDari gempa bumi hingga banjir, bencana alam telah menjadi ancaman konstan bagi manusia sepanjang peradaban.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta meminta warga agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Ibu Kota.
Baca Selengkapnya