Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Antigen dan PCR Tidak Efektif untuk Syarat Perjalanan, Ini Penjelasan Pakar UGM

Antigen dan PCR Tidak Efektif untuk Syarat Perjalanan, Ini Penjelasan Pakar UGM Artis Tes Swab. ©2020 Merdeka.com/Youtube/Instagram

Merdeka.com - Demi mencegah penyebaran Virus Corona, masyarakat yang ingin bepergian diwajibkan untuk menunjukkan surat bebas COVID-19 berupa hasil tes PCR yang berlaku 2x24 jam dan tes antigen yang berlaku 1x24 jam. Penjelasan tersebut tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 53 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3,2, dan 1 di Jawa-Bali.

Namun bagi Epidemolog Universitas Gadjah Mada (UGM) dr. Bayu Satria, hal ini dianggap kurang tepat. Dia mengaku sejak awal tidak setuju terhadap kedua bentuk tes tersebut sebagai syarat perjalanan dengan moda transportasi apapun.

“Bagi saya ini langkah sia-sia dan selama ini satgas tidak pernah melakukan evaluasi atau studi untuk membuktikan bahwa penggunaan antigen/PCR efektif untuk mencegah penularan lintas daerah,” kata Bayu dikutip dari Ugm.ac.id pada Selasa (26/10).

Orang lain juga bertanya?

Tidak Ditemui di Negara Lain

ilustrasi swab test atau tes usap covid 19

©2020 Merdeka.com/usar.army.mil

Bayu mengatakan, kebijakan seperti ini sebenarnya tidak ditemui di negara lain. Menurutnya, hasil PCR/antigen tidak menjamin seseorang tidak sedang terinfeksi COVID-19. Selain itu pemeriksaan juga hanya dilakukan sekali tanpa indikasi dinilai lemah efektifitasnya.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan kembali aturan tersebut. Apalagi dalam pandangannya, pemerintah sering membuat kebijakan tanpa dilandasi alasan ilmiah yang kuat. Menurutnya, kalaupun nanti ingin mengurangi jumlah penumpang, sebaiknya dilakukan dengan aturan pembatasan kapasitas.

“Jadi tidak perlu dengan PCR. Belum nanti ada permainan surat antigen atau PCR palsu yang hanya akan menguntungkan finansial para pembuat suratnya. Sekali lagi yang paling penting di perjalanan domestik itu masker, vaksin, serta sirkulasi udara yang baik dan juga jaga jarak,” kata Bayu.

Vaksin dan Disiplin Masker

vaksinasi covid 19 di banyuwangi berpadu dengan kuliner umkm dan kesenian rakyat

©2021 Merdeka.com

Bayu mengatakan, yang paling penting dari pencegahan penularan COVID-19 dalam perjalanan adalah disiplin masker, jaga jarak, dan pelaku perjalanan yang sudah divaksin. Apalagi dalam perjalanan jarak jauh, pemakaian masker sangat diharuskan. Selain itu kapasitas penumpang juga diatur antara 50-75 persen dengan aturan jaga jarak dan penyediaan ruang khusus untuk makan.

“Dengan cara-cara seperti itu saya kira sudah cukup membantu. Hal ini perlu saya sampaikan sebab penelitian di Indonesia sampai saat ini masih kurang mengenai sebenarnya seberapa besar risiko tertular di transportasi publik. Karena kembali lagi pemegang datanya tidak mau melakukan evaluasi soal itu,” pungkas Bayu. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
FOTO: Cegah Penyebaran Virus Cacar Monyet atau Mpox, BBKK Soekarno-Hatta dan Angkasa Pura Perketat Pengawasan Pendatang dari Luar Negeri
FOTO: Cegah Penyebaran Virus Cacar Monyet atau Mpox, BBKK Soekarno-Hatta dan Angkasa Pura Perketat Pengawasan Pendatang dari Luar Negeri

Meningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
2 Kasus Covid-19 Baru Terdeteksi di Palembang, Warga Diminta Kembali Biasakan Prokes
2 Kasus Covid-19 Baru Terdeteksi di Palembang, Warga Diminta Kembali Biasakan Prokes

Kasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tak Sarankan Penyemprotan Air untuk Mengurangi Polusi Udara
Kemenkes Tak Sarankan Penyemprotan Air untuk Mengurangi Polusi Udara

Penyiraman air untuk mengurangi polusi dinilai tidak efektif jika areanya besar.

Baca Selengkapnya
Akhirnya Penumpang MRT Bebas Masker
Akhirnya Penumpang MRT Bebas Masker

Pengguna Mass Rapid Transit (MRT) kini dibebaskan untuk tidak menggunakan masker.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Sandiaga Uno: Berwisata di Indonesia Saja
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Sandiaga Uno: Berwisata di Indonesia Saja

Meningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya