Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara Memahami Karakter Anak dan Ciri-Cirinya, Orang Tua Wajib Tahu

Cara Memahami Karakter Anak dan Ciri-Cirinya, Orang Tua Wajib Tahu Ilustrasi keluarga bahagia. ©Shutterstock

Merdeka.com - Selain memberikan pendampingan dan pengawasan, penting juga bagi orang tua untuk mengenal ciri-ciri atau karakter anak pada masa kanak-kanak. Dalam hal ini setiap anak mempunyai sifat atau karakter yang bermacam-macam. Karakter anak ini dapat diketahui melalui beberapa hal, seperti kondisi intensitas reaksi, tingkat keaktifan, toleransi terhadap frustasi, hingga reaksi anak terhadap orang baru.

Beberapa hal ini dapat membantu Anda memahami jenis karakter anak. Dengan begitu, penting bagi setiap orang untuk untuk melihat setiap kecenderungan respon dan sikap anak dalam menghadapi berbagai macam hal. Meskipun terdengar sepele, namun beberapa hal ini dapat memudahkan Anda untuk mengetahui karakter alami dan kepribadian anak.

Selain mengetahui cara memahami karakter anak, terdapat langkah atau upaya yang bisa diterapkan untuk menghadapi anak ketika menunjukkan sisi karakternya. Beberapa cara ini dapat membantu anak mengembangkan minat dan bakat serta mencegah perilaku buruk yang dapat dikembangkan anak.

Orang lain juga bertanya?

Dilansir dari laman Parents, berikut kami merangkum cara memahami karakter anak beserta ciri-ciri dan langkah mengatasinya, perlu Anda ketahui.

Cara Memahami Karakter Anak: Intensitas Interaksi hingga Toleransi Frustasi

ilustrasi keluarga bahagia

©Shutterstock

Intensitas Interaksi

Cara memahami karakter anak yang pertama bisa dilihat dari intensitas interaksi. Anak dengan karakter reaktor besar biasanya akan berteriak sekencang-kencangnya saat bahagia atau melempar hingga memukul saat marah. Sementara itu, anak-anak dengan intensitas reaksi rendah cenderung pendiam dan jarang rewel, tidur lebih dari rata-rata, dan menunjukkan emosinya hanya dengan sedikit perubahan pada ekspresi wajah atau nada suara.

Cara mengatasi anak reaktor besar:

  • Antisipasi ledakan. Keluarkan anak Anda dengan lembut dari situasi yang berpotensi meledak. Coba alihkan pada hal atau libatkan anak pada aktivitas positif untuk mengeluarkan energi. Selain itu, Anda bisa memberikan pelukan pada anak ketika anak sedang marah atau meledak-ledak.
  • Tidur yang cukup. Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup. Dengan kebutuhan tidur yang terpenuhi dengan baik dapat membantu mengontrol suasana hati anak.
  • Cara mengatasi anak reaksi rendah:

  • Ubah hal-hal yang dapat menarik perhatiannya. Pilih musik dengan ketukan dinamis atau gunakan suara yang dramatis saat membaca, sehingga anak bisa lebih tertarik, ekspresif, dan turut berpartisipasi aktif.
  • Rancang kegiatan yang sehingga anak dapat terlihat dalam aktivitas yang membuatnya lebih aktif bergerak.
  • Buat tubuhnya bergerak. Ajak anak untuk melakukan olahraga atau permainan yang melibatkan fisik, sehingga anak bisa lebih aktif bergerak.
  • Tingkat Aktivitas

    Cara memahami karakter anak berikutnya dapat dilihat dari tingkat aktivitas. Jika anak Anda berorientasi pada tindakan, mungkin anak akan selalu ingin bepergian, menjelajah dunia, memanjat, berlari, dan lain sebagainya.

    Sementara anak yang memiliki tingkat aktivitas yang rendah cenderung puas duduk dan bermain dengan tenang. Mereka juga mungkin lebih suka menjelajah dengan tangan daripada kaki mereka.

    Ketertarikan pada hal-hal di sekitar bagi anak dengan tingkat aktivitas rendah bisa sama kuatnya dengan anak yang aktif, tetapi mungkin mereka tidak merasa perlu untuk bangun dan bergerak.

    Cara mengatasi anak bergerak aktif:

  • Tawarkan banyak peluang untuk eksplorasi yang aman dan aktif. Ajak anak untuk bermain petak umpet atau game aktif lainnya.
  • Jangan berharap anak dapat duduk diam dalam waktu yang lama. Biarkan dia berdiri dan bergerak sesuai keinginannya.
  • Mulailah membatasi bermain aktif setidaknya satu jam sebelum tidur dan mungkin 30 menit sebelum tidur siang untuk membantu memperlambat sistem tubuhnya, sehingga bisa mendapatkan istirahat yang baik dan cukup.
  • Cara mengatasi anak yang kurang pasif:

  • Ajak anak untuk bergerak dengan menempatkan mainan yang menarik di luar tempat biasa dengan mudah mendapatkannya.
  • Ikuti petunjuk anak Anda, dan lakukan secara perlahan. Biarkan dia menonton anak-anak yang bermain di taman lalu sarankan dia untuk mencoba mainan seluncur atau wahana lainnya.
  • Mendengarkan musik bersama. Berikan musik dengan ketukan yang sedang sehingga dapat mendorong anak untuk menikmati dan menggerakkan tubuhnya.
  • Toleransi terhadap Frustasi

    Cara memahami karakter anak selanjutnya dengan melihat tingkat toleransi terhadap frustasi. Anak yang gigih, biasanya tetap berusaha ketika sedang menghadapi tantangan hingga keinginannya terpenuhi. Sementara anak yang kurang gigih mungkin akan menangis dan menyerah ketika tidak bisa melakukan suatu hal yang ingin dilakukan. Anak yang kurang gigih juga bisa mengganti aktivitas lain jika sudah menyerah.

    Cara membantu anak yang gigih:

  • Dorong anak untuk bergabung dengan anak lainnya dalam permainan. Ini dapat menjadi ruang yang baik bagi anak untuk mengembangkan keterampilan baru.
  • Perhatikan respon anak dalam menghadapi tantangan. Anda bisa menyarankan solusi baru bagi anak, jika tidak kunjung berhasil.
  • Bersikap tegas. Anak yang gigih mungkin sulit menerima jawaban tidak. Dalam hal ini, Anda bisa mengarahkan anak pada aktivitas atau hal lain yang boleh dilakukan, daripada bersikeras melarang atau memberikan jawaban tidak pada anak.
  • Cara mengatasi anak yang mudah menyerah:

  • Ketika anak sedang bingung dan frustasi, validasi rasa frustrasi yang sedang dialaminya. Anda bisa mengatakan, "Teka-teki itu sulit! Itu membuat kamu sangat marah ketika potongannya tidak muat di tempat."
  • Bantu anak memikirkan solusi. Dorong anak untuk mengembangkan pola pikir dalam mencari solusi, dan biarkan dia mengatasi masalahnya sendiri.
  • Coba lagi. Dalam beberapa kondisi, akan sulit bagi anak untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang sedang dihadapi. Berikan waktu bagi anak untuk bersantai sejenak, baik makan atau tidur siang. Sehingga anak bisa mendapatkan energi kembali untuk mengatasi tantangan sebelumnya
  • Cara Memahami Karakter Anak: Respon Perubahan dan Reaksi terhadap Orang Baru

    ilustrasi keluarga

    ©Shutterstock.com/ KonstantinChristian

    Respon terhadap Perubahan

    Melihat respon terhadap perubahan juga termasuk salah satu cara memahami karakter anak. Anak yang tidak fleksibel cenderung sering mengamuk ketika menghadapi perubahan dalam rutinitasnya. Anak ini juga mungkin akan meledak sebelum akhirnya dapat menyesuaikan diri. Sementara anak yang fleksibel terhadap perubahan akan bersikap lebih tenang dan merespon dengan nyaman atas apa yang terjadi.

    Cara mengatasi anak yang kurang fleksibel:

  • Gunakan benda-benda yang sudah dikenal, seperti selimut favorit atau boneka binatang, untuk meredakan kecemasan selama transisi perubahan yang dialami.
  • Kemudahan dalam aktivitas baru. Bicarakan tentang kegiatan baru terlebih dahulu, dan berikan waktu yang cukup untuk membuat anak Anda merasa nyaman.
  • Tawarkan pemberitahuan terlebih dahulu ketika suatu aktivitas akan segera berakhir. Misalnya, Anda dapat mengatakan, "Saat timer berbunyi, saatnya Anda mandi."
  • Cara membantu anak yang lebih fleksibel:

  • Peka terhadap sinyal anak. Ketika seorang anak sangat santai, kita terkadang berasumsi bahwa perubahan apa pun yang terjadi tidak masalah bagi anak, karena mereka dapat merespon dengan baik.
  • Tetap berikan pemahaman bagi anak atas perubahan yang terjadi. Dengan begitu, anak bisa mengerti dan dapat menerima dengan baik.
  • Reaksi terhadap Orang Baru

    Cara memahami karakter anak yang terakhir dapat dilihat dari reaksi terhadap orang baru. Sebagian anak dapat tersenyum, mau berinteraksi, dan bisa cepat akrab jika bertemu dengan orang baru. Sementara, sebagian anak lain mungkin mempunyai reaksi yang lebih lambat ketika bertemu dengan orang baru. Anak ini biasanya membutuhkan penyesuaian yang membuatnya merasa cukup nyaman untuk berinteraksi.

    Cara membantu anak yang mudah akrab:

  • Memberikan banyak kesempatan untuk interaksi sosial.
  • Bersiaplah untuk turun tangan saat dibutuhkan. Bantu anak untuk mendapatkan waktu bagi dirinya sendiri, ketika anak sudah merasa cukup saat berinteraksi dengan banyak orang atau orang baru.
  • Cara mengatasi anak yang memiliki respon lambat:

  • Perkenalkan anak Anda kepada orang-orang baru yang ada di lingkungan sekitar. Beri mereka mainan atau buku favorit, dan biarkan anak menggunakannya sebagai sarana untuk berinteraksi dengan orang baru.
  • Beri waktu yang leluasa bagi anak untuk membiasakan diri dengan tempat atau lingkungan baru
  • Jangan memberi label pada anak Anda sebagai "pemalu". Label tersebut dapat menempel dan membuat anak berpikir bahwa dirinya adalah seorang yang pemalu. Anda bisa menjelaskan kepada anak dan orang lain bahwa dia suka melakukan sesuatu dengan lambat dan butuh penyesuaian.
  • (mdk/ayi)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Bagaimana Cara Orangtua Mengenali Anak Berbakat atau Gifted Child
    Bagaimana Cara Orangtua Mengenali Anak Berbakat atau Gifted Child

    Orangtua harus mengenali potensi yang dimiliki oleh anak baik apakah anak berbakat atau tidak.

    Baca Selengkapnya
    7 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Anak yang Bisa Diterapkan oleh Orangtua
    7 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Anak yang Bisa Diterapkan oleh Orangtua

    Terdapat cara yang bisa diterapkan oleh orangtua untuk menghilangkan sejumlah kebiasaan buruk yang dimiliki oleh anak.

    Baca Selengkapnya
    8 Cara Mendidik Anak agar Tidak Tumbuh Menjadi Tukang Bully
    8 Cara Mendidik Anak agar Tidak Tumbuh Menjadi Tukang Bully

    Mencegah anak menjadi tukang bully bisa dilakukan oleh orangtua dengan cara parenting yang repat.

    Baca Selengkapnya
    7 Cara Bantu Anak Mengelola Kemarahan dalam Diri
    7 Cara Bantu Anak Mengelola Kemarahan dalam Diri

    Kemarahan yang dimiliki anak perlu disalurkan dengan cara yang positif dan dikelola dengan benar.

    Baca Selengkapnya
    4 Cara Cerdas Membentuk Karakter Anak Menjadi Mandiri dan Berani Sejak Dini
    4 Cara Cerdas Membentuk Karakter Anak Menjadi Mandiri dan Berani Sejak Dini

    Saat anak merasa tidak yakin atau takut, sebagai orangtua, tugas kita adalah menjadi "pelindung" yang memberikan dukungan dan kenyamanan.

    Baca Selengkapnya
    Bagaimana Cara Menerapkan Positive Parenting pada Anak Balita dan Usia Pra-Sekolah
    Bagaimana Cara Menerapkan Positive Parenting pada Anak Balita dan Usia Pra-Sekolah

    Penerapan positive parenting pada anak balita dan usia pra-sekolah bisa berbeda dibanding pada usia lainnya.

    Baca Selengkapnya
    Orangtua Miliki Peran Besar dalam Pencegahan Perilaku Perundungan
    Orangtua Miliki Peran Besar dalam Pencegahan Perilaku Perundungan

    Mencegah perundungan bisa dimulai dari rumah dengan mendidik anak agar tidak menjadi perundung.

    Baca Selengkapnya
    Ini Langkah yang Harus Dilakukan Orangtua jika Anaknya jadi Pelaku Perundungan
    Ini Langkah yang Harus Dilakukan Orangtua jika Anaknya jadi Pelaku Perundungan

    Anak yang terlibat sebagai pelaku perundungan harus segera ditindak, serta penanganan yang tepat dan segera sangat penting untuk menciptakan perubahan positif.

    Baca Selengkapnya
    5 Cara Jitu Mendidik Si Kecil Agar Jadi Anak yang Penurut
    5 Cara Jitu Mendidik Si Kecil Agar Jadi Anak yang Penurut

    Cobalah untuk menerapkan beberapa cara ini saat mendidik si kecil agar menjadi pribadi yang penurut. Yuk, simak penjelasannya!

    Baca Selengkapnya
    10 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak, Orang Tua Wajib Tahu
    10 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak, Orang Tua Wajib Tahu

    Memiliki kecerdasan emosional yang baik memungkinkan anak untuk berinteraksi dengan lebih baik dalam hubungan sosial.

    Baca Selengkapnya
    5 Kebiasaan Orang Tua untuk Membangun Mental Anak Agar Kuat dan Tangguh
    5 Kebiasaan Orang Tua untuk Membangun Mental Anak Agar Kuat dan Tangguh

    Karakter anak terbentuk selama masa pertumbuhannya. Hal ini dipengaruhi oleh pola asuh orang tua dan kebiasaan sehari-hari.

    Baca Selengkapnya
    8 Cara Membentuk Kecerdasan Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua Sejak Anak Masih Kecil
    8 Cara Membentuk Kecerdasan Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua Sejak Anak Masih Kecil

    Orangtua memiliki peran yang besar dalam membentuk kecerdasan anak terutama sejak usia anak masih dini.

    Baca Selengkapnya