Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara Membuat Batik Jumputan, Mudah Dipraktikkan Pemula

Cara Membuat Batik Jumputan, Mudah Dipraktikkan Pemula Ilustrasi batik. ©2013 shutterstock/ sunshineinlove

Merdeka.com - Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan flora dan fauna yang beraneka ragam. Selain itu, negara dengan iklim tropis ini juga memiliki budaya, tradisi, serta adat istiadat yang terkenal luas hingga mancanegara. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah batik.

Batik sendiri merupakan seni menggambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Saat ini, batik telah menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia. Bahkan, batik telah ditetapkan oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural) sebagai warisan budaya.

Indonesia memiliki macam-macam batik yang tersebar di berbagai daerah. Yang mana setiap daerah memiliki motif atau ciri khas serta makna yang berbeda-beda. Selain itu, ada beragam jenis teknik dalam pembuatan batik, seperti teknik canting tulis, teknik printing, teknik colet, dan teknik celup ikat atau jumputan.

Orang lain juga bertanya?

Batik jumputan bisa diartikan sebagai salah satu jenis batik yang dibuat dengan cara menghias dengan cara ikat celup. Adapun cara kerja batik jumputan yaitu mengikat kencang beberapa bagian kain kemudian dicelupkan pada pewarna pakaian.

Lantas, bagaimana cara membuat batik jumputan untuk pemula? Berikut ulasannya.

Mengenal Batik Jumputan

pembatik disabilitas di rumah batik palbatu

©2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Batik jumputan atau yang biasa disebut dengan batik ikat celup merupakan salah satu batik yang sering dijumpai di pasaran. Biasanya, jenis batik satu ini memiliki gradasi tiga warna, motif bunga, dan beragam motif lainnya.

Konon, batik yang sedang populer ini pertama kali muncul di negeri Tiongkok. Setelah itu, teknik ini menyebar ke India dan oleh para saudagar dari India membawanya ke Indonesia saat melakukan misi perdagangan. Meski begitu, ada sumber lain yang menyebutkan bahwa teknik jumputan sebenarnya berasal dari kebudayaan bandhu.

Terlepas dari sejarahnya, teknik batik jumputan saat ini tengah diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal ini karena batik jumputan memiliki beragam variasi motif yang unik dan menarik.

Cara Membuat Batik Jumputan

ilustrasi batik

©2013 shutterstock/ sunshineinlove

Dilansir dari mudahdicari.com, cara membuat batik jumputan cenderung lebih mudah dan praktis jika dibandingkan dengan pembuatan batik tulis maupun batik cap. Hal ini karena proses pembuatannya tidak melibatkan pemalaman sebagai perintang warnanya. Sebagai gantinya, batik jumputan hanya membutuhkan tali atau benang untuk mengikat kencang kain agar tidak terpapar zat warna saat pencelupan.

Ada beragam variasi motif batik jumputan yang sering dijumpai di pasaran, adapun beberapa motif tersebut tergantung pada alat bantu yang digunakan. Dengan kata lain, motif batik jumputan tergantung pada kain batik dan teknik mengikat kainnya. Berikut ini cara membuat batik jumputan yang bisa dilakukan oleh pemula:

Alat dan bahan:

• Kain katun atau kain mori

• Plastik

• Karet gelang atau tali rafia

• Kelereng, batu-batuan, atau uang logam

• Garam atau cuka

• Pewarna kain

• Panci

• Spatula

Cara membuat batik jumputan:

1. Cara membuat batik jumpatan yang pertama adalah tentukan bagian kain yang ingin diberi zat pewarna. Setelah itu, buatlah motif di atas kain polos sesuai keinginan.

2. Langkah berikutnya, bungkus kelereng, batu-batuan, dan uang logam menggunakan kain yang telah disiapkan. Lalu, tutup bagian kain yang tidak ingin diberi zat pewarna dengan plastik.

3. Selanjutnya, ikat kain dengan karet atau tali rafia dan lakukan proses pencelupan.

4. Jika sudah, panaskan dua liter air sampai mendidih untuk melarutkan satu bungkus pewarna wantek dan tambahkan dua sendok makan garam atau cuka ke dalamnya. Aduk larutan tersebut dengan spatula agar zat warna tidak mengendap.

5. Masukkan kain polos yang sudah diikat ke dalam larutan pewarna sampai terendam sempurna. Diamkan sekitar 2 menit hingga zat pewarna meresap.

6. Langkah berikutnya, tiriskan kain pada permukaan yang rata dan jemur kain di tempat yang bersih. Setelah itu, buka ikatan pada kain untuk melihat efek warna yang dihasilkan, lalu cuci kain tersebut dan bilas.

7. Setelah kain jumputan kering, setrika kain tersebut dengan suhu sedang.

8. Batik jumputan siap digunakan. (mdk/jen)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Membuat Kerajinan dari Cangkang Kerang, Cantik dan Unik
Cara Membuat Kerajinan dari Cangkang Kerang, Cantik dan Unik

Cangkang kerang dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan unik.

Baca Selengkapnya
Indramayu Punya Batik Complongan, Motifnya Unik Dilubangi Pakai Jarum
Indramayu Punya Batik Complongan, Motifnya Unik Dilubangi Pakai Jarum

Batik ini konon sudah ada sejak 1800-an menjadi kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Mengenal Batik Ciprat Khas Desa Kemudo Klaten, Dibuat Oleh Warga Difabel
Mengenal Batik Ciprat Khas Desa Kemudo Klaten, Dibuat Oleh Warga Difabel

Gradasi warna dengan motif yang indah membuat batik ciprat ini jadi UMKM unggulan di Desa Kemduo

Baca Selengkapnya
Hanya dengan 1 Bahan, Ini Rahasia Agar Telur Pindang Batik Kian Enak dan Estetik
Hanya dengan 1 Bahan, Ini Rahasia Agar Telur Pindang Batik Kian Enak dan Estetik

Ada 1 bahan rahasia yang bisa membuat telur pindang batik jadi semakin coklat dan lezat. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya
Rahasia Batik Dahon Pangandaran yang Mendunia, Pakai Warna Daun, Buah hingga Kulit Pohon
Rahasia Batik Dahon Pangandaran yang Mendunia, Pakai Warna Daun, Buah hingga Kulit Pohon

Batik Dahon memiliki berbagai jenis produk pakaian sampai sepatu. Yang menarik adalah penggunaan warna alam yang menaikkan nilai jual

Baca Selengkapnya
Nggak Perlu Ribet, Yuk Ikuti 5 Tutorial Hijab Pashmina yang Trendy Ini!
Nggak Perlu Ribet, Yuk Ikuti 5 Tutorial Hijab Pashmina yang Trendy Ini!

Hijab menjadi lebih dari sekadar busana yang dapat mencerminkan gaya personal dan ungkapan identitas.

Baca Selengkapnya
Tren Gaya Edgy Dipadukan dengan Batik, Cocok Nggak Ya?
Tren Gaya Edgy Dipadukan dengan Batik, Cocok Nggak Ya?

Batik sebagai salah satu kebanggaan orang Indonesia yang dapat digunakan sebagai dresscode acara formal atau nonformal.

Baca Selengkapnya
FOTO: Peringati 75 tahun Hubungan Diplomatik, Warga Filipina di Indonesia Belajar Membatik
FOTO: Peringati 75 tahun Hubungan Diplomatik, Warga Filipina di Indonesia Belajar Membatik

Kegiatan belajar membatik ini merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Filipina.

Baca Selengkapnya
Indahnya Lurik Khas Desa Kedungampel Klaten, Dibuat Oleh Warga di Depan Rumah
Indahnya Lurik Khas Desa Kedungampel Klaten, Dibuat Oleh Warga di Depan Rumah

Pembuatan lurik tradisional ini bisa disaksikan langsung di halaman rumah warga di Kedungampel

Baca Selengkapnya
Mengenal Batik Betawi Khas Kampung Terogong, Ada Motif Tumbuhan sampai Ondel-Ondel
Mengenal Batik Betawi Khas Kampung Terogong, Ada Motif Tumbuhan sampai Ondel-Ondel

Batik ini punya motif otentik khas Jakarta, mulai dari buah sampai kesenian.

Baca Selengkapnya