Diaspora adalah Orang yang Bermigrasi, Ketahui Berbagai Contohnya
Diaspora, orang yang tinggal di negara lain dengan penuh tantangan.
Diaspora adalah orang yang tinggal di negara lain dengan penuh tantangan.
Diaspora adalah Orang yang Bermigrasi, Ketahui Berbagai Contohnya
Seperti diketahui, banyak warga negara Indonesia, terutama anak muda merantau ke luar negeri untuk menempuh pendidikan lanjutan. Biasanya, anak muda yang memilih melanjutkan pendidikan ke luar negeri didasari dengan niat untuk mendapatkan ilmu dan masa depan yang lebih baik.Para mahasiswa yang belajar di negeri orang ini sering kali disebut dengan diaspora. Namun, sebenarnya status diaspora tidak hanya para pelajar yang merantau ke luar negeri, tetapi mencakup warna negara yang meninggalkan tanah asalnya untuk merantau ke negara lain.
Karena pemahaman ini masih sering disalahartikan, maka penting untuk mengetahui lebih jauh apa yang dimaksud dengan diaspora. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui hal apa saja yang menyebabkan seseorang menjadi diaspora, serta berbagai macam contoh diaspora yang sering terjadi.
Di samping itu, penting diketahui pula perbedaan antara diaspora dan imigran, serta tantangan apa saja yang sering dihadapi diaspora. Dengan pengetahuan ini, Anda bisa lebih memahami berbagai lika-liku yang dialami para diaspora.
Dari berbagai sumber, kami merangkum pengertian, penyebab dan contoh, hingga tantangan diaspora sebagai berikut.
Pengertian Diaspora
Pertama, akan dijelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan diaspora. Menurut Sujatmiko (2014), diaspora sebagai istilah yang merujuk kepada bangsa atau penduduk etnis yang terpaksa atau terdorong untuk meninggalkan Tanah Air etnis tradisional mereka.
-
Siapa yang disebut diaspora? Pengertian Diaspora Menurut para ahli diaspora adalah penyebaran atau migrasi suatu kelompok manusia dari wilayah asal mereka ke wilayah lain di dunia.
-
Apa itu diaspora? Diaspora adalah Orang yang Bermigrasi, Ketahui Penyebab, Jenis dan Contohnya Masyarakat dari suatu negara yang pindah atau tinggal di negara lain adalah suatu fenomena yang semakin umum terjadi.
-
Di mana diaspora berada? Hampir setiap negara, termasuk Indonesia, memiliki diaspora di berbagai negara di dunia.
-
Kenapa diaspora terjadi? Diaspora, atau migrasi penduduk suatu negara ke negara lain, disebabkan oleh sejumlah faktor kompleks.
-
Bagaimana diaspora bisa memberikan manfaat? Diaspora Indonesia, yang mencakup warga Indonesia yang tinggal di luar negeri, dapat memberikan berbagai kontribusi positif bagi pembangunan Indonesia.
-
Apa definisi "migrasi"? Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lain.
Penyebaran mereka di berbagai bagian lain dunia dan perkembangannya dihasilkan karena penyebaran dan budaya mereka.
Sementara itu, Missbach (2011) menyebutkan diaspora sebagai proses formasi identitas sekumpulan orang - individu maupun komunitas yang berada di luar tanah asalnya sebagai bentuk aspirasi dan rekognisi di tengah kondisi politik negara asal maupun negara penerima.
Menurut pengertian para ahli tersebut, dapat dipahami bahwa diaspora adalah sekumpulan orang, baik individu maupun komunitas yang merantau dan tinggal di luar tanah kelahirannya. Faktor yang mendorong seseorang untuk merantau ke luar daerah asalnya tentu beragam, tergantung latar belakang dan tujuan masing-masing individu.
Penyebab dan Contoh Diaspora
Setelah memahami diaspora adalah sekumpulan orang yang merantau ke luar tanah kelahirannya, selanjutnya akan dijelaskan faktor penyebab dan contoh diaspora. Faktor yang mendorong seseraong merantau dan menjadi diaspora beragam.
Pertama, sekumpulan orang mungkin menjadi diaspora di negara lain akibat tragedi ketidakseimbangan politik di negara asalnya. Contohnya seperti korban genosida, eksil, persekusi, perebutan wilayah, hingga perbudakan. Sehingga sekelompok orang keluar dari negara asalnya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.Kedua, diaspora juga mungkin terjadi akibat imperialism atau kolonialisme. Di mana beberapa masyarakat di negara masih dalam bayang-bayang penjajahan negara lain. Sehingga sebagain warganya, karena tidak memiliki tempat tinggal yang layak dan aman, mengungsi ke negara lain sebagai diaspora.
Ketiga, diaspora karena tujuan perdagangan atau bisnis. Contohnya, banyak dilakukan oleh masyarakat Tiongkok yang ingin memperluas bisnis dan perdagangannya sehingga tinggal dan menetap di negara lain.
Keempat, diaspora sebagai tenaga kerja, yaitu orang-orang yang memilih merantau ke negara lain untuk bekerja dan mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik. Contoh, seperti TKW atau pekerja kontrak dari suatu negara yang bekerja di perusahaan negara lain. Selain itu ada pula diaspora yang menuntut pendidikan di negara asing.
Perbedaan Diaspora dan Imigran
Selanjutnya, akan dijelaskan perbedaan antara diaspora dan imigran. Dua status ini memang sering kali disamakan karena sama-sama warga suatu negara yang berpindah ke negara atau ke luar negara asalnya.
Meski begitu, sebenarnya diaspora berbeda dengan imigran. Perbedaan pertama, seseorang yang menjadi diaspora memiliki status kewarganegaraan di negara kedua atau negara yang menjadi tujuannya. Sedangkan imigran hanya mereka yang menetap, belum tentu menjadi warga negara.
Perbedaan kedua, diaspora adalah kelompok orang yang merantau ke luar negara atau tanah kelahirannya. Sementara itu, imigran adalah mereka yang tinggal di negara asing, baik kelompok maupun individu.
Perbedaan ketiga, diaspora cenderung identik dengan kelompok atau keturunan tertentu dan sudah memiliki sejarah panjang di negara kedua. Sementara imigran cenderung mereka yang menjadi korban ketidakstabilan ekonomi atau politik seperti perang.
Hal yang Dihadapi Diaspora
Terakhir, akan dijelaskan tentang berbagai tantangan yang dihadapi para diaspora. Tinggal dan menetap di negara asing di luar tanah kelahiran, tentu akan menemui berbagai macam kendala. Mulai dari kendala budaya, bahaya, hingga ekonomi.
Berikut berbagai tantangan yang dihadapi diaspora, perlu Anda ketahui:
• Integrasi dan Asimilasi: Salah satu tantangan utama bagi diaspora adalah beradaptasi dengan budaya, bahasa, dan norma sosial negara tujuan. Integrasi dan asimilasi bisa menjadi sulit, terutama jika ada perbedaan budaya yang signifikan.
• Diskriminasi dan Rasisme: Diaspora seringkali menghadapi diskriminasi rasial atau etnis di negara tujuan. Mereka mungkin menghadapi stereotipe negatif, prasangka, dan perlakuan tidak adil dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, pendidikan, dan perumahan.
• Status Hukum dan Kewarganegaraan: Beberapa diaspora mungkin memiliki status hukum yang kompleks di negara tujuan. Mereka mungkin menjadi imigran, pengungsi, atau memiliki izin tinggal tertentu, yang dapat mempengaruhi hak-hak mereka, termasuk akses ke layanan publik, pekerjaan, atau pendidikan.
• Isolasi Sosial dan Kehilangan Identitas: Diaspora sering mengalami perasaan isolasi sosial dan kehilangan identitas budaya. Mereka mungkin merasa terputus dari akar budaya mereka dan merasa sulit untuk mempertahankan tradisi dan nilai-nilai budaya mereka.
• Akses ke Layanan Kesehatan dan Pendidikan: Beberapa diaspora mungkin menghadapi hambatan dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan yang baik di negara tujuan mereka. Ini bisa disebabkan oleh keterbatasan finansial atau kendala hukum.
• Ketidakpastian Keamanan: Beberapa diaspora mungkin tinggal di negara yang tidak stabil secara politik atau rentan terhadap konflik. Mereka mungkin menghadapi risiko keamanan dan ketidakpastian terkait dengan situasi politik di negara tujuan.
• Keterhubungan dengan Keluarga di Tanah Asal: Tantangan emosional seringkali muncul dalam menjaga hubungan dengan keluarga yang tinggal di negara asal. Jarak geografis dan perbedaan budaya dapat membuat hubungan tersebut sulit dijaga.
• Isu Kepulangan: Beberapa diaspora mungkin memiliki keinginan untuk kembali ke negara asal mereka, tetapi berbagai faktor seperti ketidakstabilan politik, ekonomi, atau keamanan bisa menjadi hambatan untuk kembali.
• Identitas Ganda: Banyak diaspora menghadapi identitas ganda, yaitu merasa memiliki dua budaya atau identitas yang berbeda. Ini bisa menjadi sumber kekayaan budaya, tetapi juga bisa menimbulkan konflik internal.