Fakta Terbaru Pembangunan JJLS di Gunungkidul, Pengendara Diharap Berhati-Hati saat Melintas
Jalan tersebut belum dilengkapi rambu-rambu lalu lintas yang memadai, termasuk Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL).
Jalan tersebut belum dilengkapi rambu-rambu lalu lintas yang memadai, teremasuk Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL).
Fakta Terbaru Pembangunan JJLS di Gunungkidul, Pengendara Diharap Berhati-Hati saat Melintas
Pembangunan infrastruktur Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) merupakan program Nasional yang melewati 5 provinsi di Pulau Jawa, yaitu Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jawa Timur. Di DIY, jalan itu melewati tiga kabupaten yaitu Kabupaten Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul.
-
Apa tujuan Jalan Baru Gunungkidul? Harapannya, pembangunan infrastruktur baru itu bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat, khususnya di sektor pariwisata.
-
Kenapa Jalan Baru Gunungkidul dibangun? 'Pembangunan jalan ini menjadi sesuatu yang strategis di wilayah utara. Karena nanti kita akan punya akses ke exit tol Bokoharjo Prambanan,' kata Sultan dikutip dari ANTARA.
-
Bagaimana Jalan Baru Gunungkidul dibangun? 'Jalan Tawang-Ngalang memiliki panjang 9,5 kilometer. Melewati lima padukuhan dan tiga kapanewon. Pembangunannya menggunakan dana keistimewaan yang menelan anggaran Rp269 miliar,' kata Ben.
-
Bagaimana cara tetap aman saat berkendara di jalan tol? Dengan mengikuti tips aman berkendara di jalan tol, setiap pengemudi dapat mengetahui langkah-langkah praktis untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama berkendara.
-
Mengapa Arus Balik di Gunungkidul mengancam wisatawan? Arus ini lebarnya sangat sempit tapi sangat kuat untuk menarik ke lautan. Jadi dia terbentuk di sekitar garis pantai.
-
Siapa yang meresmikan Jalan Baru Gunungkidul? Pada Kamis (18/1) di bawah rintik hujan, Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan jalan dan jembatan ruas Tawang-Ngalang di Kabupaten Gunungkidul.
Pada awal tahun 2024 ini, beberapa ruas jalan sudah tersambung, terutama di sepanjang Kabupaten Gunungkidul dari ujung timur ke ujung barat. Jalan tersebut mulus dan lalu lintasnya masih terbilang lengang.
Namun Dishub Gunungkidul meminta pengendara yang melintas untuk berhati-hati. Pasalnya jalan tersebut belum dilengkapi rambu-rambu lalu lintas yang memadai, termasuk Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL).
“Wisatawan dari luar Gunungkidul perlu mewaspadai apabila berada di persimpangan. Saat ini, Dishub Gunungkidul telah mengusulkan APILL dan CCTV di perempatan JJLS ke BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat),” kata Rakhmadian Wijayanto dikutip dari ANTARA pada Rabu (7/2).
Selain itu, Rakhmadian juga mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan lampu penerangan jalan umum di JJLS. Oleh karena itu wisatawan dan masyarakat yang melintas tetap berhati-hati saat melintasi JJLS.
Harapannya tahun 2025 baik lampu APILL maupun penerangan jalan sudah bisa difungsikan.
Terkait dengan pembangunan JJLS sendiri, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DIY menargetkan penyelesaian pembangunan Jalur Pansela seutuhnya di Provinsi DIY pada tahun 2024.
Namun untuk penyelesaian itu, pihak PUPR harus membangun beberapa konstruksi seperti Jembatan Pandansimo dengan panjang mencapai 1.900 meter. Pada akhir tahun 2023 ini, proyek jembatan itu sudah mulai dibangun.
Nantinya Jembatan Pandansimo diharapkan dapat menjadi ikon inovasi dan eksplorasi potensi wisata kawasan Pantai Selatan DIY.
Pembangunan jembatan itu juga menjadi strategi untuk meretas berbagai tantangan pembangunan demi menciptakan perubahan dan nilai yang signifikan.
Selain itu, pembangunan konstruksi yang tak kalah sulitnya adalah Kelok 18. Pembangunan proyek ini sudah dimulai sejak tahun 2022 lalu. Pembangunan proyek jalan menaiki bukit ini ditargetkan tuntas pada Oktober 2024.