Jembatan Penghubung Tol Jogja-Solo dan Tol Trans-Jawa Dipasang
Lokasi tersebut nantinya menjadi jembatan pertama penghubung Jalan Tol Jogja-Solo dan Jalan Tol Trans-Jawa.
Pemasangan pada hari pertama telah sukses dilaksanakan.
Jembatan Penghubung Tol Jogja-Solo dan Tol Trans-Jawa Dipasang
PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) memulai proses instalasi balok jembatan (erection girder)
underpass Ngasem (STA 0+500) yang ada di jalan Solo - Semarang, pada Senin (30/10).
Lokasi tersebut nantinya menjadi jembatan pertama penghubung Jalan Tol Jogja-Solo dan Jalan Tol Trans-Jawa. Pemasangan pada hari pertama telah sukses dilaksanakan.
Kegiatan instalasi balok jembatan ini rencananya akan dilaksanakan selama 4 hari berturut-turut. Yakni dari 30 Oktober hingga 2 November 2023 pukul 22.00 s/d 04.00 WIB.
Jembatan Ngasem sendiri adalah titik awal dari ruas Tol Solo – Yogyakarta - YIA Kulon Progo sekaligus merupakan penghubung jalur Tol Jogja-Solo menuju Jalan Tol Trans-Jawa. Balok jembatannya yang akan diinstalasi terdiri dari 12 buah dengan berat 80 ton dengan panjang 40,8 meter.
Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) Suchandra Hutabarat menyampaikan, erection ini dilaksanakan pada bentang antara 2 (dua) pilar jembatan (Pier) yang berlokasi diatas pertigaan exit tol Colomadu, setelah sebelumnya dilakukan pekerjaan stressing girder (balok jembatan) selama sepekan terakhir.
"Proses erection girder memiliki banyak aspek teknis yang perlu diperhatikan berdasarkan kriteria kualitas, waktu, biaya, metode dan resiko," ujar Chandra, Selasa (31/10).
Selain itu, lanjut dia, guna meminimalisir dampak terhadap kelancaran lalu lintas di pertigaan exit tol Colomadu tersebut telah ditetapkan beberapa rekayasa arus lalu lintas pada saat pelaksanaan pekerjaan erection girder.
Untuk kendaraan dari dan menuju arah tugu Kartasura atau arah Boyolali diharapkan pada jam kegiatan dapat mencari jalur alternatif terlebih dahulu melalui Jalan Sawit hingga akhirnya keluar di Simpang Tiga Pengging, Simpang Tiga Randusari atau Simpang empat Tegal Wire.
Penerapan teknik dan pemenuhan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi perhatian utama. Kondisi tanah dasar yang menjadi pijakan/ tumpuan Crane telah dipastikan kuat untuk menahan beban yang ada.
Demikian pula kondisi alat dan sarana penunjang lainnya serta petugas dan operator alat berat juga harus dipastikan berada dalam kondisi baik. Koordinasi yang intens juga terus dilaksanakan selain rapat rutin menjelang pekerjaan, antara stakeholder.
Pihak Kepolisian (Ditlantas Polda Jateng , Satlantas Boyolali, Satlantas Delanggu, Satlantas Kartasura, Satlantas Sukoharjo), Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), penyedia Jasa Konstruksi (kontraktor) untuk paket 1.1 PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan Konsultan Supervisi yang terlibat.
"Pelaksanaan erection girder di persimpangan exit tol Colomadu telah sesuai dengan target waktunya. Yakni sebelum hari libur Natal 2023 & Tahun Baru 2024," jelas dia.
Menurut dia, pelaksanaan erection girder di waktu yang tepat sangat diperlukan. Karena berpengaruh terhadap jadwal pengerjaan proyek lainnya yang harus diselesaikan tepat waktu. Proses pemasangan harus sesuai dengan syarat dan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), baik bagi pengguna jalan tol nantinya maupun para pekerja proyek. Sehingga harus diperhitungkan secara matang agar tidak terjadi kesalahan.
"Dengan suksesnya pelaksanaan erection girder pada hari pertama ini merupakan salah satu sinyal positif terhadap penyelesaian konstruksi di tahap 1," pungkasnya.