Kisah Asal Mula Aksara Jawa, Berawal dari Legenda Aji Saka
Merdeka.com - Aksara Jawa merupakan penggunaan bentuk tulisan dari bahasa Jawa. Dilansir dari laman Indonesia.go.id, keberadaan aksara ini tak terlepas dari mitos dongeng Aji Saka.
Dalam artikelnya yang berjudul “Ha-Na-Ca-Ra-Ka Aji Saka, Mitos Keberaksaraan, Mitos Peradaban”, penulis Heddy Shri Ahimsa Putra mengatakan bahwa narasi Aji Saka ini terbagi menjadi tiga episode, episode pertama tentang pengembaraan Aji Saka, yang kedua tentang Aji Saka mengalahkan raja zalim, dan yang ketiga tentang kisah tragis kedua abdinya.
Lalu bagaimana kisah legenda Aji Saka hingga akhirnya menghasilkan aksara Jawa yang selama ini kita kenal? Berikut selengkapnya:
-
Kenapa Babad Cina ditulis dengan aksara Jawa? Ia sangat mahir berbahasa Jawa. Bahkan, sebagian cerita dalam babad ini ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan Kawi.
-
Kapan kata-kata Jawa Kuno mulai populer? Melansir dari berbagai sumber, Jumat (29/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Kenapa orang Jawa menggunakan kata bahasa Jawa? Kata-kata Bahasa Jawa kerap kali menarik untuk dilontarkan kala berkumpul dengan keluarga atau nongkrong bareng teman. Ditambah lagi, banyak orang yang menilai logat Bahasa Jawa itu terkesan unik dan kocak.
-
Bagaimana cara Aksara Batak menyebar? Kemudian, aksara ini menyebar hingga ke bagian utara hingga membentuk aksara purba Toba-Timur-Simalungun.
-
Bagaimana kata-kata Jawa Kuno dijadikan petuah dan sindiran? Oleh karena itu, kata-kata Jawa Kuno cocok dijadikan petuah dan sindiran yang sulit dilupakan.
-
Bagaimana struktur nama Jawa? Nama Jawa umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu nama depan dan nama belakang. Nama depan biasanya dipilih berdasarkan preferensi orang tua atau keluarga, sementara nama belakang seringkali merupakan nama keluarga atau disebut dengan 'krama' dalam tradisi Jawa.
Pengembaraan Aji Saka
©Ubaya.ac.id
Legenda Aji Saka dimulai dengan pengembaraannya bersama dua orang abdinya, Dora dan Sembada. Konon, mereka bertiga berasal dari negeri antah berantah atau negeri di atas angin. Singkat cerita, sampailah dia di Tanah Jawa.
Di episode berikutnya, Aji Saka mengalahkan raja zalim bernama Dewatacengkar. Melalui ikat kepalanya yang bisa melebar dan memanjang, Aji Saka mendesak sang raja hingga ia terlempar jatuh ke laut. Raja raksasa itu kemudian menjadi buaya putih dan akhirnya mati.
Aji Saka jadi Raja
©bantentours.com
Setelah mengalahkan Dewatacengkar, Aji Saka kemudian menjadi seorang raja di Medangkamulan. Sebagai seorang raja, ia mempunyai sebuah pusaka yang ingin ia simpan di suatu tempat tersembunyi.
Maka ia menyuruh abdinya, Sembada, untuk menyimpan pusaka itu di Pulau Majeti dan berkata padanya untuk tidak memberikan pusaka itu kepada siapapun kecuali pada Aji Saka itu sendiri. Namun pada suatu hari saat membutuhkannya, ia kemudian memerintahkan abdinya yang satu lagi, Dora, untuk mengambil pusaka yang dijaga Sembada di Pulau Majeti itu.
Saat Dora sampai di Pulau Majeti dan hendak mengambil pusaka itu, Sembada tak ingin memberikannya. Maka mereka bertikai.
Kematian Dua Abdi Setia
©sejarah-budaya.com
Di Pulau Majeti, Dora dan Sembada bertikai karena masing-masing merasa benar dan memegang teguh janji setia menjalankan perintah tuannya. Demi memperjuangkan kesetiaan masing-masing, mereka berdua bertikai sampai mati.
Merefleksikan momentum itu, Aji Saka mengungkapkan rasa penyesalan atas kelalaiannya dengan sebuah kalimat yang akhirnya menjadi gabungan suku kata dalam aksara Jawa.
Ha-Na-Ca-Ra-Ka (ada utusan)Da-Ta-Sa-Wa-La (Saling berselisih pendapat)Pa-Dha-Ja-Ya-Nya (sama-sama sakti)Ma-Ga-Ba-Tha-Nga (sama-sama menjadi mayat). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menariknya, dia justru menggunakan bahasa sederhana hingga menuai gelak tawa dari warganet.
Baca SelengkapnyaKata-kata Lebaran Bahasa Jawa memiliki makna yang mendalam dalam budaya dan tradisi Jawa.
Baca SelengkapnyaTak ada salahnya membaca cerita lucu singkat bahasa Jawa di tengah kebosanan menjalani rutinitas yang begitu padat karena bisa bikin semangat kembali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah seorang prajurit TNI asal Papua fasih berbahasa Jawa karena pernah bantu tukang mi ayam.
Baca SelengkapnyaTarian khas Sunda yang unik dan menggambarkan lahirnya serangga kupu-kupu.
Baca SelengkapnyaMenamai anak dengan bahasa Jawa yang bermakna indah bisa menjadi pilihan tepat untuk Anda.
Baca SelengkapnyaKorps Adhyaksa memiliki pertimbangan sebelum merekomendasikan lima jaksa tersebut.
Baca SelengkapnyaBulu mata yang jatuh merupakan hal yang normal dialami setiap orang. Namun bagi sebagian orang Jawa, hal ini menyimpan arti tersendiri.
Baca SelengkapnyaIa menuliskan cerita tentang peperangan di Cina pakai aksara Jawa yang membuat banyak orang kagum
Baca Selengkapnya