Kisah Perjalanan Musafir Bertongkat Naga, Bagikan Pengalaman saat Bertemu Harimau
Merdeka.com - Kisah perjalanan para musafir tanah Jawa selalu menarik untuk disimak. Hal inilah yang sering dilakukan Adi pemilik kanal YouTube Sinau Hurip. Sudah berapa kali ia bertemu musafir yang sedang mengarungi perjalanan, salah satunya adalah sosok musafir yang sempat hits, Joko Kendil.
Namun selain Joko Kendil, ternyata banyak sekali musafir-musafir yang bertebaran di tanah Jawa. Mereka melakukan perjalanan seorang diri, berteman dengan sunyi, menghadapi segala kondisi mulai dari hujan hingga panas terik matahari.
Pada siang yang panas itu, di salah satu titik tepi Jalan Lingkar Pati, Adi Sinau Hurip bertemu Didi (53). Dia mengaku sudah menjadi musafir selama 14 tahun. Dengan rentan waktu yang lama itu, ia sudah pernah menjelajahi berbagai tempat, tak hanya di tanah Jawa, namun juga menyeberang hingga Kalimantan dan Sumatra.
-
Dimana orang-orang dari 43 negara telah melakukan perjalanan? Manusia dari 43 negara telah melakukan perjalanan ke luar angkasa.
-
Dimana Maudy Ayunda berpetualang di Kalimantan Barat? Baru-baru ini, Maudy Ayunda berpetualang ke Sintang, Kalimantan Barat dan memposting foto terbarunya.
-
Siapa yang suka travelling? Arya dan Vannya sama-sama memiliki hobi yang serupa, yaitu suka melakukan perjalanan ke luar negeri.
-
Siapa yang pernah melewati jalur kuno di Waduk Gajah Mungkur? Mengutip YouTube Cerita Desa Indonesia, dulunya jalan berkerikil itu adalah rute yang pernah dilalui Jenderal Soedirman saat bergerilya.
-
Dimana Diah Permatasari berlibur di Eropa? Destinasi yang Diah Permatasari bersama teman-temannya adalah Monaco. Bangunan-bangunan di tepian laut terlihat sangat indah. Asik banget girls day out, awet muda semua bak ABG.
-
Bagaimana Fauna Sukma Prayoga berkeliling dunia? Untuk berkeliling dunia, mulanya ia melewati pulau Sumatera terus menuju Batam untuk menyeberang. Setelah ribuan kilometer, Prayoga sampai ke Mekkah dan ia pun bisa menunaikan ibadah haji.
Di Sumatra ini lah ia mengaku pernah bertemu harimau di tengah jalan. Lalu seperti apa kisah perjalanan Didi selama menjadi musafir? Berikut selengkapnya:
Alasan Jadi Musafir
©YouTube/Sinau Hurip
Pada awalnya, tak pernah terlintas sedikitpun di benak Didi untuk menjadi seorang musafir. Setelah lulus kuliah, ia langsung mendapat kerja pada salah satu perusahaan provider di Jakarta.
Namun cobaan menimpanya di mana istrinya meninggal saat melahirkan beserta anak dalam kandungannya. Saat itu Didi mencoba tegar dan bangkit. Namun saat mencoba membangun usaha, ia ditipu temannya sendiri.
“Tapi Alhamdulillah Allah masih sayang sama saya. Saya disuruh datang ke Kediri. Kebetulan saat itu saya resign tapi nggak dikasih. Setelah tiga bulan saya tidak pernah masuk, dengan sendirinya kantor melepas saya,” kata Didi, dikutip dari kanal YouTube Sinau Hurip.
Di Kediri, Didi berguru pada seorang pemuka agama selama empat tahun. Setelah itu sang guru menyuruhnya jalan dan menjalani hidup sebagai musafir selama 18 tahun.
Punya Tongkat Berbentuk Naga
©YouTube/Sinau Hurip
Selama perjalanan, Didi selalu membawa tongkat berbentuk naga. Ia bercerita tongkat itu ia temukan di Pantai Pangandaran
“Bentuknya memang sudah seperti ini tapi terus saya gosok biar halus. Mulutnya juga saya ukir jadi seperti ini,” kata Didi.
Didi mengatakan, banyak orang yang ingin membeli tongkat itu. Namun ia menegaskan tak akan melepas tongkat itu kecuali kalau orang yang bersangkutan benar-benar membutuhkannya.
Perjalanan ke Kalimantan
©YouTube/Sinau Hurip
Tak hanya di Pulau Jawa, Didi mengaku pernah melakukan perjalanan ke Kalimantan. Berangkat dari Semarang dengan kapal, ia mendarat di Teluk Kumai. Dari Sampit, Kalimantan Tengah ia berjalan menjelajahi pulau itu. Di sana ia sempat mengunjungi makam Abah Guru Sekumpul.
“Selama jadi musafir, saya mendapat ketenangan hati, dekat dengan Sang Pencipta. Semakin saya jalan semakin saya merasa dekat,” tutur Didi.
Perjalanan ke Ujung Kulon
©Liputan6.com/Angga Yuniar
Salah satu tempat yang pernah dikunjungi Didi adalah Goa Sangiang Sirah yang berada di Ujung Kulon. Ia bercerita, untuk mencapai ke daerah itu, ia harus melewati perkampungan Suku Baduy Dalam. Mereka pun bisa menerima kehadiran Didi yang notabene berasal dari budaya yang berbeda dan bahasa yang berbeda pula.
“Kalau ke sana memang harus bawa bekal dulu, seperti beras, gula, kopi, indomi, karena memang nggak ada warung. Tapi di dalam goa itu anak-anak musafir lama meninggalkan peralatan seperti panci dan segala macam,” ujar Didi.
Pengalaman Bertemu Harimau
Instagram/@musa_rajekshah ©2021 Merdeka.com
Selama perjalanan menjadi musafir, Didi mengaku sering bertemu hewan liar. Bahkan dalam perjalanan dari Lampung ke Palembang pada tahun 2015, ia sempat bertemu harimau. Saat itu ia melintasi jalan poros lintas timur Sumatra. Pada suatu pertigaan, secara kebetulan ia berhadapan langsung dengan seekor harimau.
“Jujur saya takut. Tapi saya sudah dibilangin sama teman dari Sumatera, kalau ketemu sama harimau jangan berbalik arah dan jangan lari. Diam saja. Kalau kamu lari diterkam, kalau memunggungi juga diterkam. Kalau kamu diam dia ikut diam. Jadi saat itu saya diam, walaupun kaki saya bergetar semua. Setelah itu harimaunya pergi berbalik arah. Saya juga berbalik arah sambil lari,” ujar Didi sambil tertawa. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia lantas memilih untuk memberhentikan mobilnya dan membiarkan harimau untuk menyebrangi jalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaMomen-momen perjalanan yang dibagikan tersebut sontak membuat publik terpukau dan salut.
Baca SelengkapnyaPria ini pun kembali melakukan sujud syukur usai menginjakkan kaki di tanah Lampung sebelum melanjutkan perjalanan ke Jambi.
Baca SelengkapnyaPria 'sakti' gemar makan batu bata merah sejak kecil mengaku berawal dari gerhana bulan dan 'ngobrol' bareng ular.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, berkeliling daerah menggunakan sepeda memiliki kenangan tersendiri.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan ibadah haji, Yunus kembali memulai perjalanan pulang ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan bos tol Jusuf Hamka yang datang berkunjung ke rumah perempuan yang pernah ia taksir di Kalimantan.
Baca SelengkapnyaViral nenek usia 71 tahun taklukan banyak gunung. Ini fakta sosoknya yang curi perhatian.
Baca SelengkapnyaBujangga Manik terus berpetualang dan mencatatnya di naskah daun palem yang sudah disiapkan.
Baca SelengkapnyaMbah Sakinem ialah imigran Jawa yang kini tinggal di Suriname. Ia disebut menjadi saksi hidup satu-satunya perjalanan para imgiran Jawa ke Suriname.
Baca SelengkapnyaDiah Permatasari mengunjungi orang tuanya yang tinggal di Solo. Di sela kesibukannya, Diah mengunjungi sang mama yang kini berusia 76 tahun.
Baca SelengkapnyaTantangan yang dihadapinya bukan hanya soal jalanan yang rusak, tetapi juga hewan-hewan liar di sepanjang perjalanan.
Baca Selengkapnya