Kondisi Pengungsi Gunung Merapi di Tengah Pandemi, Ini Hasil Tes Swab di Pengungsian
Merdeka.com - Sejak status naik di awal November, aktivitas Gunung Merapi masih aktif dan semakin tinggi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Gempa multiphase Gunung Merapi per Jumat ini, semakin tinggi, dengan menunjukkan pergerakan magma sudah makin ke permukaan sekitar 1,5 kilometer," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida, Jumat (20/11) dilansir dari Liputan6.com.
Karena aktivitas Merapi masih terus meningkat, pengungsi dari daerah rawan semakin bertambah. Di Magelang, pengungsi bertambah menjadi 817 orang, per Minggu (22/1) kemarin. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, mengatakan para pengungsi telah diungsikan ke 9 titik.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Kenapa jumlah pemudik ke Merak meningkat? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Apa yang terjadi di Gunung Marapi? Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat menyebabkan 22 pendaki ditemukan meninggal dunia.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Apa yang terjadi pada pendaki Gunung Marapi? Sebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
Kondisi di Pengungsian
Tidak hanya di Magelang yang mengalami peningkatan jumlah pengungsi. Beberapa titik pengungsian juga mengalami kenaikan jumlah pengungsi. Walau begitu, Pemprov Jawa Tengah menjamin pemenuhan kebutuhan pengungsi.
Jumat (20/11), Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen meninjau lokasi pengungsian di Desa Tlogolele, Boyolali dan Desa Deyangan, Magelang. Dalam kunjungan itu, Taj Yasin didampingi Kepala BNPB Doni Monardo dan Hanik Humaida.
Taj Yasin menegaskan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Ia juga mengingatkan agar pengungsian memenuhi standar keselamatan, keamanan dan kenyamanan.
"Pemprov dan Pemkab bekerja sama sehingga warga di lokasi pengungsian dapat istirahat dengan tenang dan menikmati makanan sesuai selera,” ujar Taj Yasin, dilansir dari laman resmi Pemprov Jateng.
Dilakukan Tes Swab
Sedangkan di Klaten, Pjs Bupati Klaten Sujarwanto Dwiatmoko, menginstruksikan untuk melakukan tes swab di pengungsian. “Saya mohon tolong ada di swab, dan pastikan swabnya cepat selesai, artinya agar di tempat pengungsian tidak timbul klaster baru, penularan Covid-19. Karena ini hari kesehatan bagus juga, kalau ntar sore secara bersama di tiga tempat kita gerakkan untuk melakukan ini," ujar Sujarwo dilansir dari laman resmi Pemkab Klaten, Kamis (12/11). Kabid Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Budianto mengatakan telah melakukan instruksi bupati tersebut. Terhitung sejak Kamis (19/11), telah dilakukan tes swab pada 26 pengungsi di Desa Balerante, Klaten. Hasilnya, semua negatif. Agar lebih efektif, Anggit menyebut telah berkoordinasi dengan BDPD untuk mengadakan program rapid test untuk semua pengungsi. "Kalau BPBD sepakat, kita akan rapid test seluruh pengungsi. Kalau ada yang reaktif, kita langsung swab. Sehingga swab tidak perlu dilakukan untuk seluruh pengungsi," jelasnya. (mdk/snw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Status gunung api itu naik dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga, terhitung sejak kemarin sore, 6 November 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini Gunung Marapi berada pada status level III (Siaga).
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Jumat (16/2).
Baca SelengkapnyaTidak kurang dari 47 pendaki terdampak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12).
Baca SelengkapnyaWarga dibuat ketakutan dengan dentuman dan suara gemuruh. Apalagi sampai menimbulkan geteran seperti gempa bumi.
Baca SelengkapnyaTim dokter sejauh ini mencocokan sidik jari dengan KTP elektronik para korban.
Baca SelengkapnyaHendra mengatakan, tinggi kolom asap letusan maupun hembusan maksimum 700 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 orang pendaki ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pascaerupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Selasa (20/2) sore.
Baca SelengkapnyaTeranyar, erupsi Marapi terjadi pada 21 Januari 2024 pukul 05.13 WIB.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik sekitar 3.000 meter.
Baca SelengkapnyaSering peningkatan status tersebut, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki diminta tidak memasuki wilayah radius 4,5km.
Baca Selengkapnya