Misteri Ribuan Ikan Mati Mendadak di Sungai Serayu, Ini 3 Faktanya
Merdeka.com - Pada Kamis (7/4), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas dibuat heboh setelah mendengar kabar ribuan ikan mati secara mendadak di Sungai Serayu. Junaidi, Kepala DLH Banyumas, mengatakan bahwa kejadian ini mengulang apa yang terjadi pada pekan sebelumnya.
Karena kejadian ini, banyak warga yang datang ke tepian Sungai Serayu untuk memunguti ikan-ikan yang mati itu. Ikan-ikan tersebut mulai terdampar di tepian sungai pada Rabu (6/4) malam hingga Kamis (7/4) pagi.
“Rata-rata warga bisa mendapatkan hingga satu karung. Namun yang pasti jumlahnya tidak sebanyak pekan lalu,” kata Samin, salah seorang warga Desa Kedunguter, Kecamatan Banyumas, Banyumas, mengutip dari ANTARA.
-
Apa penyebab matinya ratusan ribu ikan? Menurut laporan penduduk setempat dan media-media lokal, gelombang panas brutal dan pengelolaan waduk adalah penyebabnya matinya ratusan ribu ikan tersebut.
-
Di mana ikan mati akibat gelombang panas? Foto udara memperlihatkan seorang nelayan mengumpulkan ikan mati akibat pekerjaan renovasi dan kondisi cuaca panas yang sedang berlangsung dari waduk di Provinsi Dong Nai, Vietnam, pada 30 April 2024.
-
Kenapa ikan mati di waduk Vietnam? Menurut laporan media, daerah tersebut tidak mengalami hujan selama berminggu-minggu, dan air di waduk terlalu rendah sehingga makhluk di dalamnya tidak dapat bertahan hidup.
-
Kenapa warga khawatir tentang buaya? Kalau buaya yang masih kecil itu hidup liar, dikhawatirkan ada induknya yang masih berkeliaran di sekitar sungai Desa Kebonagung.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang menyebabkan ikan mati lemas di laut? Terkadang, bukan karena wilayah lautan yang tidak memiliki cukup oksigen terlarut untuk mendukung ikan hidup di laut. Penyebab lain terjadi dari faktor populasi plankton mekar (algan bloom) yang banyak secara bersamaan setelah nutrisi yang cukup tersedia. Jadi plankton menggunakan semua oksigen dalam waktu singkat sehingga menyebabkan ikan di daerah tersebut mati lemas.
Lalu apa masalah yang membuat ikan-ikan tersebut mati mendadak? Berikut selengkapnya:
Kadar Air Sungai Serayu
©2015 Merdeka.com
Junaidi mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dari sampel air yang diambil dari Sungai Serayu, diketahui kadar padatan tersuspensinya sudah melebihi ambang batas normal. Selain itu, kadar chemical oxygen demand (COD) juga melebihi baku mutu. Tak cukup di situ, kadar oksigen terlarut juga sangat rendah, kadar nitrat melebihi baku mutu, kadar amoniak melebihi baku mutu, dan tingkat kekeruhan air juga sangat tinggi.
“Jadi banyaknya ikan yang mati di Sungai Serayu itu dimungkinkan karena tingginya kandungan padatan tersuspensi atau lumpur dan menurunnya kadar oksigen,” kata Junaidi, mengutip dari ANTARA.
Dugaan Penyebab Ikan Mati
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Dari hasil pemeriksaan sampel itu, Junaidi mengatakan pihaknya belum mendapat data terkait kemungkinan adanya dugaan pencemaran dari kegiatan usaha.
Sementara itu, dari hasil koordinasi dengan petugas Waduk Mrica Banjarnegara, diketahui bahwa 1 April 2022 lalu telah dilakukan flushing (pembilasan) atau pembukaan saluran pelimpah (spillway) sehingga lumpurnya ikut terbawa aliran Sungai Serayu ke arah hilir.
“Makanya kami akan segera koordinasi dengan BBWSO di Yogyakarta. Kayak begitu kan seharusnya tidak diizinkan,” kata Junaidi.
Tentang Flushing
©2020 liputan6.com
Dikutip dari berbagai sumber, flushing adalah kegiatan pembersihan di dasar waduk untuk menjaga optimalisasi kinerja pada suatu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Penggelontoran air waduk untuk membersihkan sedimen ini memicu tumpahan air dalam jumlah yang besar.
Air yang bergerak cepat dan bercampur lumpur itu membuat ikan stres. Maka tak heran banyak ikan mabuk ditemukan di permukaan sungai setelah kegiatan flushing ini, beberapa di antaranya bahkan mati.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berton-ton bangkai ikan yang menyelimuti pelabuhan wisata populer di Yunani ini mengeluarkan bau busuk menyengat.
Baca SelengkapnyaSementara itu, teman Udin sekaligus ojek online, Mumu, menimpali bahwa jumlah ikan yang hanyut mencapai ratusan.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaIkan-ikan yang bermunculan itu tidak seperti ikan hidup pada umumnya, melainkan dalam keadaan lemas.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaKondisi ketujuh mayat itu belum membusuk tetapi bagian wajah sudah mulai membengkak.
Baca SelengkapnyaGelombang panas brutal yang melanda Vietnam turut menimbulkan bencana ekologi dengan matinya ratusan ribu ikan di sebuah waduk.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaWisata Laguna Kalondes berlokasi di daerah Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaAir berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca Selengkapnya