Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Niat Puasa Mengganti Puasa Ramadhan, Lengkap Beserta Arti dan Ketentuannya

Niat Puasa Mengganti Puasa Ramadhan, Lengkap Beserta Arti dan Ketentuannya Ilustrasi puasa. shutterstock

Merdeka.com - Niat puasa mengganti puasa Ramadhan perlu dibaca oleh umat Muslim sebelum menjalankan ibadah ini. Setiap Muslim yang masih memiliki utang puasa Ramadhan, wajib menggantinya di luar bulan Ramadhan. Maka dari itu, menjelang bulan Ramadhan, sudah seharusnya bagi umat Muslim yang masih memiliki utang puasa untuk segera membayarnya.

Mengutip dari NU Online, orang yang tidak berpuasa Ramadhan karena alasan perjalanan, sakit, lupa niat pada malam hari atau sengaja tidak berpuasa, mereka wajib menggantinya setelah Ramadhan berlalu. Waktu mengqadha puasa bagi mereka bisa dimulai sejak tanggal dua Syawal sampai sebelum memasuki Ramadhan berikutnya.

Baca juga: Niat Puasa Qadha Dengan Tata Caranya

Sebelum menunaikan ibadah wajib ini, umat Muslim dianjurkan untuk membaca niat puasa mengganti puasa Ramadhan. Dengan begitu, nantinya amal ibadah puasa ini bisa diterima oleh Allah SWT. Berikut bacaan niat puasa mengganti puasa Ramadhan yang merdeka.com lansir dari NU Online:

Niat Puasa Mengganti Puasa Ramadhan

011 tantri setyorini

©Shutterstock

Niat puasa mengganti puasa Ramadhan bisa dibaca oleh umat Muslim sebelum menjalankan ibadah ini. Adapun bacaan niat puasa mengganti puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

“Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Hukum Puasa Mengganti Puasa Ramadhan

Setelah mengetahui niat puasa mengganti puasa Ramadhan, penting juga mengetahui hukum ibadah ini. Sebagaimana kita tahu, Orang yang tidak menjalankan ibadah puasa Ramadan karena alasan sakit, lupa niat pada malam harinya, dan memang sengaja tidak berpuasa, wajib untuk mengqadha puasa setelah Ramadan berlalu. Adapun waktu membayar utang puasa bisa dimulai sejak tanggal dua Syawal sampai sebelum memasuki Ramadhan berikutnya.

Anjuran untuk puasa mengganti puasa Ramadhan ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam sebuah surah di dalam Alquran, yang artinya:

“Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah).

Selain itu, anjuran untuk puasa mengganti puasa Ramadhan ini juga disebutkan dalam sebuah hadis. Rasulullah SAW bersabda, artinya:

“Qadha (puasa) Ramadan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan.” (HR. Daruquthni dari Ibnu Umar).

Setiap Muslim yang telat membayar utang puasa sampai datang Ramadhan berikutnya, padahal memiliki kesempatan untuk menggantinya, maka memiliki konsekuensi, yaitu selain tetap mengqadha puasa juga wajib membayar fidyah (denda).

Ketentuan Mengganti Puasa Ramadhan

ilustrasi puasa

iStock

Puasa mengganti puasa Ramadhan wajib dilakukan sebanyak hari puasa yang ditinggalkan. Ada sejumlah ketentuan mengganti puasa Ramadhan yang penting diketahui umat Muslim. Ketentuan ini sebagaimana yang disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 184, artinya:

"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Golongan yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa Ramadhan

Ada beberapa orang yang tidak berkewajiban menjalankan puasa. Berikut beberapa golongan orang yang diperbolehkan tidak berpuasa Ramadhan, di antaranya:

Perjalanan Jauh

Setiap Muslim yang sedang melakukan perjalanan jauh saat bulan Ramadan, dibolehkan untuk tidak berpuasa jika kondisinya berat dan menyulitkan. Kendati demikian, orang tersebut harus mengganti puasanya di kemudian hari. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Muslim, yang artinya:

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bersafar melihat orang yang berdesak-desakan. Lalu ada seseorang yang diberi naungan. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, "Siapa ini?" Orang-orang pun mengatakan, "Ini adalah orang yang sedang berpuasa." Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Bukanlah suatu yang baik seseorang berpuasa ketika dia bersafar."

Orang Sakit

Salah satu golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa yaitu orang sakit. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman, yang artinya:

"Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain."

Orang Lanjut Usia

Orang tua yang sudah tidak mampu menjalankan ibadah puasa Ramadan tidak diwajibkan untuk berpuasa. Meski begitu, orang tersebut harus atau diwajibkan untuk membayar fidyah yaitu memberi makan fakir miskin setiap kali orang tersebut tidak berpuasa.

Allah berfirman dalam Al-Baqarah ayat 184, "Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin."

Wanita Hamil dan Menyusui

Salah satu golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa yaitu wanita hamil dan menyusui. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Ahmad, artinya:

"Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menghilangkan pada musafir separuh shalat. Allah pun menghilangkan puasa pada musafir, wanita hamil dan wanita menyusui."

Sementara itu, wanita dalam keadaan haid dan nifas menjadi golongan yang dilarang berpuasa Ramadan. Namun, tentu saja mereka harus mengganti puasa di kemudian hari. Sebagaimana yang disebutkan dalam Hadis Riwayat Bukhari berikut:

"Bukankah ketika haid, wanita itu tidak salat dan juga tidak puasa. Inilah kekurangan agamanya." (mdk/jen)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Niat Mengganti Puasa Ramadhan Arab, Lengkap Beserta Arti dan Keutamaannya
Niat Mengganti Puasa Ramadhan Arab, Lengkap Beserta Arti dan Keutamaannya

Berikut niat mengganti puasa Ramadhan Arab yang bisa dilafalkan oleh umat Muslim:

Baca Selengkapnya
Niat Puasa Mengganti Puasa Ramadhan, Ketahui Tata Caranya
Niat Puasa Mengganti Puasa Ramadhan, Ketahui Tata Caranya

Pemahaman yang baik tentang niat puasa qadha sangat penting untuk memastikan bahwa ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan agama.

Baca Selengkapnya
Niat Membayar Puasa Ramadhan Beserta Hukum dan Tata Caranya
Niat Membayar Puasa Ramadhan Beserta Hukum dan Tata Caranya

Bacaan niat puasa qadha untuk mengganti utang puasa di bulan Ramadhan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Niat Bayar Utang Puasa Ramadhan beserta Hukum dan Tata Caranya
Niat Bayar Utang Puasa Ramadhan beserta Hukum dan Tata Caranya

Niat bayar utang puasa Ramadhan, atau dikenal dengan puasa qadha, dibaca saat akan mengganti puasa yang tertinggal di waktu selain bulan Ramadhan.

Baca Selengkapnya
Tata Cara Puasa Ganti Ramadhan, Lengkap dengan Niatnya
Tata Cara Puasa Ganti Ramadhan, Lengkap dengan Niatnya

Hukum mengganti puasa Ramadhan berdasarkan Al-Quran dan hadis adalah wajib bagi setiap muslim.

Baca Selengkapnya
Niat Qadha Puasa Ramadhan Lengkap, Ketahui Pula Tata Caranya
Niat Qadha Puasa Ramadhan Lengkap, Ketahui Pula Tata Caranya

Pastikan untuk mengganti puasa Ramadhan yang terlewat dengan cara qadha.

Baca Selengkapnya
Doa Niat Puasa Ramadhan Sebulan, Lengkap Beserta Tata Caranya
Doa Niat Puasa Ramadhan Sebulan, Lengkap Beserta Tata Caranya

Saat pelaksanaan puasa Ramadhan, umat Muslim perlu mengawalinya dengan membaca niat berpuasa Ramadan.

Baca Selengkapnya
Niat Puasa Muharram Hari ke 1 sampai 10, Ketahui Keutamaan dan Waktu Pelaksanaannya
Niat Puasa Muharram Hari ke 1 sampai 10, Ketahui Keutamaan dan Waktu Pelaksanaannya

Puasa Muharram adalah anjuran yang punya keutamaan besar. Berikut niat puasa Muharram hari ke 1 sampai 10 lengkap dengan waktu dan keutamannya.

Baca Selengkapnya
8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu
8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

Ramadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.

Baca Selengkapnya