Niat Puasa Mengganti Puasa Ramadhan, Lengkap Beserta Arti dan Ketentuannya
Merdeka.com - Niat puasa mengganti puasa Ramadhan perlu dibaca oleh umat Muslim sebelum menjalankan ibadah ini. Setiap Muslim yang masih memiliki utang puasa Ramadhan, wajib menggantinya di luar bulan Ramadhan. Maka dari itu, menjelang bulan Ramadhan, sudah seharusnya bagi umat Muslim yang masih memiliki utang puasa untuk segera membayarnya.
Mengutip dari NU Online, orang yang tidak berpuasa Ramadhan karena alasan perjalanan, sakit, lupa niat pada malam hari atau sengaja tidak berpuasa, mereka wajib menggantinya setelah Ramadhan berlalu. Waktu mengqadha puasa bagi mereka bisa dimulai sejak tanggal dua Syawal sampai sebelum memasuki Ramadhan berikutnya.
Baca juga: Niat Puasa Qadha Dengan Tata Caranya
-
Bagaimana cara niat puasa ganti Ramadhan? Berikut bacaan niat puasa ganti Ramadhan beserta dasar hukum dan ketentuannya yang wajid diketahui.
-
Apa arti dari niat puasa ganti Ramadhan? Niat puasa ganti puasa Ramadhan bisa dibaca oleh umat Islam sebelum menjalankan ibadah ini. Adapun bacaan niat puasa ganti puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَىNawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
-
Bagaimana cara membaca niat bayar utang puasa Ramadhan? Niat bayar utang puasa Ramadhan, atau dikenal dengan puasa qadha, dibaca saat akan mengganti puasa yang tertinggal. Berikut bacaan niat bayar utang puasa Ramadhan:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى Bacaan niat bayar utang puasa Ramadhan latin dan artinya:Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.Artinya, 'Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.'
-
Bagaimana cara baca niat puasa ganti? Adapun bacaan niat puasa ganti yang juga wajib dikerjakan menjelang terbitnya matahari yakni sebagai berikut,نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَىNawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ. Artinya: 'Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.'
-
Apa yang dimaksud dengan niat puasa ganti? Bagi umat Islam, penting untuk mengetahui bacaan niat puasa ganti. Dalam agama Islam, ajaran mengenai mengganti ibadah tersebut ialah dengan sebutan puasa qadha Ramadhan.
-
Siapa saja yang wajib puasa ganti Ramadhan? Sebagian umat Islam mungkin memiliki utang puasa Ramadhan karena beberapa alasan atau uzur. Seperti misalnya:SakitSedang dalam perjalanan jauhIbu hamilIbu menyusuiOrang tua lanjut usia yang fisiknya sudah lemahOrang yang hilang kewarasan
Sebelum menunaikan ibadah wajib ini, umat Muslim dianjurkan untuk membaca niat puasa mengganti puasa Ramadhan. Dengan begitu, nantinya amal ibadah puasa ini bisa diterima oleh Allah SWT. Berikut bacaan niat puasa mengganti puasa Ramadhan yang merdeka.com lansir dari NU Online:
Niat Puasa Mengganti Puasa Ramadhan
©Shutterstock
Niat puasa mengganti puasa Ramadhan bisa dibaca oleh umat Muslim sebelum menjalankan ibadah ini. Adapun bacaan niat puasa mengganti puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Hukum Puasa Mengganti Puasa Ramadhan
Setelah mengetahui niat puasa mengganti puasa Ramadhan, penting juga mengetahui hukum ibadah ini. Sebagaimana kita tahu, Orang yang tidak menjalankan ibadah puasa Ramadan karena alasan sakit, lupa niat pada malam harinya, dan memang sengaja tidak berpuasa, wajib untuk mengqadha puasa setelah Ramadan berlalu. Adapun waktu membayar utang puasa bisa dimulai sejak tanggal dua Syawal sampai sebelum memasuki Ramadhan berikutnya.
Anjuran untuk puasa mengganti puasa Ramadhan ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam sebuah surah di dalam Alquran, yang artinya:
“Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah).
Selain itu, anjuran untuk puasa mengganti puasa Ramadhan ini juga disebutkan dalam sebuah hadis. Rasulullah SAW bersabda, artinya:
“Qadha (puasa) Ramadan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan.” (HR. Daruquthni dari Ibnu Umar).
Setiap Muslim yang telat membayar utang puasa sampai datang Ramadhan berikutnya, padahal memiliki kesempatan untuk menggantinya, maka memiliki konsekuensi, yaitu selain tetap mengqadha puasa juga wajib membayar fidyah (denda).
Ketentuan Mengganti Puasa Ramadhan
iStock
Puasa mengganti puasa Ramadhan wajib dilakukan sebanyak hari puasa yang ditinggalkan. Ada sejumlah ketentuan mengganti puasa Ramadhan yang penting diketahui umat Muslim. Ketentuan ini sebagaimana yang disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 184, artinya:
"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Golongan yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa Ramadhan
Ada beberapa orang yang tidak berkewajiban menjalankan puasa. Berikut beberapa golongan orang yang diperbolehkan tidak berpuasa Ramadhan, di antaranya:
Perjalanan Jauh
Setiap Muslim yang sedang melakukan perjalanan jauh saat bulan Ramadan, dibolehkan untuk tidak berpuasa jika kondisinya berat dan menyulitkan. Kendati demikian, orang tersebut harus mengganti puasanya di kemudian hari. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Muslim, yang artinya:
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bersafar melihat orang yang berdesak-desakan. Lalu ada seseorang yang diberi naungan. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, "Siapa ini?" Orang-orang pun mengatakan, "Ini adalah orang yang sedang berpuasa." Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Bukanlah suatu yang baik seseorang berpuasa ketika dia bersafar."
Orang Sakit
Salah satu golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa yaitu orang sakit. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman, yang artinya:
"Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain."
Orang Lanjut Usia
Orang tua yang sudah tidak mampu menjalankan ibadah puasa Ramadan tidak diwajibkan untuk berpuasa. Meski begitu, orang tersebut harus atau diwajibkan untuk membayar fidyah yaitu memberi makan fakir miskin setiap kali orang tersebut tidak berpuasa.
Allah berfirman dalam Al-Baqarah ayat 184, "Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin."
Wanita Hamil dan Menyusui
Salah satu golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa yaitu wanita hamil dan menyusui. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Ahmad, artinya:
"Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menghilangkan pada musafir separuh shalat. Allah pun menghilangkan puasa pada musafir, wanita hamil dan wanita menyusui."
Sementara itu, wanita dalam keadaan haid dan nifas menjadi golongan yang dilarang berpuasa Ramadan. Namun, tentu saja mereka harus mengganti puasa di kemudian hari. Sebagaimana yang disebutkan dalam Hadis Riwayat Bukhari berikut:
"Bukankah ketika haid, wanita itu tidak salat dan juga tidak puasa. Inilah kekurangan agamanya." (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut tata cara puasa ganti Ramadhan beserta bacaan niatnya.
Baca SelengkapnyaNiat bayar utang puasa Ramadhan, atau dikenal dengan puasa qadha, dibaca saat akan mengganti puasa yang tertinggal di waktu selain bulan Ramadhan.
Baca SelengkapnyaTata cara, niat, dan waktu tepat membayar utang puasa Ramadhan untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaHukum mengganti puasa Ramadhan berdasarkan Al-Quran dan hadis adalah wajib bagi setiap muslim.
Baca SelengkapnyaSebelum melaksanakan puasa qadha, penting untuk melafalkan bacaan niatnya pada malam hari atau sebelum subuh.
Baca SelengkapnyaMengganti puasa Ramadhan ini juga bisa disebut dengan puasa Qadha. Layaknya puasa lainnya, ada niatan puasa ganti Ramadhan yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaTerdapat hukum mengganti puasa wajib di lain waktu ketika tidak mampu berpuasa selama sebulan penuh.
Baca SelengkapnyaBerikut niat mengganti puasa Ramadhan Arab yang bisa dilafalkan oleh umat Muslim:
Baca SelengkapnyaPemahaman yang baik tentang niat puasa qadha sangat penting untuk memastikan bahwa ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan agama.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang doa niat puasa Ramadhan yang lengkap beserta arti dan kegunaannya.
Baca SelengkapnyaBagi yang berhalangan menjalankan puasa Ramadhan, wajib hukumnya untuk mengganti puasa tersebut. Oleh karena itu, penting untuk tahu bacaan niat qadha puasa.
Baca SelengkapnyaBacaan niat puasa qadha untuk mengganti utang puasa di bulan Ramadhan.
Baca Selengkapnya