Pemeriksaan MRI adalah Pemindaian Tubuh dengan Gelombang Radio, Ketahui Manfaatnya
Merdeka.com - Perkembangan teknologi memang dibutuhkan di berbagai bidang kehidupan. Termasuk salah satunya bidang kesehatan. Dalam hal ini, perkembangan teknologi dibutuhkan untuk membantu perawatan hingga pengobatan pasien dengan beragam penyakit. Selain itu, teknologi canggih juga digunakan untuk membantu mendeteksi penyakit dalam tubuh dengan jelas.
Contoh teknologi yang melakukan fungsi deteksi penyakit adalah Magnetic Resonance Imaging (MRI). Ini adalah alat pemindai yang menggunakan teknologi gelombang radio. Sehingga pemeriksaan MRI adalah pemindaian tubuh menggunakan gelombang radio untuk melihat struktur dengan lebih jelas.
Secara umum, alat ini digunakan untuk mendeteksi atau mendiagnosis suatu penyakit. Bukan hanya itu, MRI juga sering kali digunakan untuk memantau hingga mengevaluasi kondisi penyakit yang sedang dilakukan pengobatan. Hingga kini, teknologi ini masih banyak digunakan untuk menangani berbagai macam kondisi medis.
-
Kenapa MRI digunakan? Pemeriksaan MRI dilakukan dengan berbagai tujuan diagnostik, terutama untuk mendapatkan gambaran yang mendetail dari jaringan lunak dalam tubuh. Prosedur ini sangat bermanfaat dalam mendiagnosis berbagai kondisi medis, mengevaluasi efektivitas pengobatan, serta memantau perkembangan penyakit tertentu.
-
MRI itu apa? Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah inovasi penting dalam bidang medis yang memanfaatkan teknologi magnet dan gelombang radio untuk menciptakan gambar detail dari organ-organ dalam tubuh.
-
Bagaimana MRI bekerja? Cara kerja MRI didasarkan pada respons atom hidrogen dalam tubuh ketika terpapar medan magnet. Ketika seseorang berada dalam medan magnet yang kuat, proton dalam atom hidrogen akan berusaha untuk menyelaraskan diri dengan medan tersebut. Setelah itu, gelombang radio akan dikirimkan ke bagian yang sedang diperiksa, yang menyebabkan proton-proton tersebut memancarkan sinyal yang kemudian ditangkap oleh sensor khusus.
-
Dimana MRI digunakan? Dalam praktik medis, MRI sering digunakan untuk memeriksa berbagai area tubuh, termasuk:Sistem Saraf Pusat:Mendiagnosis aneurisma pada pembuluh darah otakMendeteksi adanya multiple sclerosisMengidentifikasi masalah pada tulang belakangMengevaluasi cedera otak akibat kecelakaanMendiagnosis strokeSistem Kardiovaskular:Memeriksa ukuran dan fungsi ruang jantungMenilai ketebalan serta pergerakan dinding jantungMendeteksi kerusakan pada pembuluh darahMengidentifikasi peradangan dan sumbatan dalam pembuluh darahSistem Muskuloskeletal:Mendiagnosis masalah sendi akibat cederaMengevaluasi masalah pada diskus tulang belakangMendeteksi infeksi pada tulangMengidentifikasi tumor pada tulang dan jaringan lunak
-
Apa itu radiologi? Radiologi adalah pemeriksaan yang menggunakan teknologi pencitraan mendiagnosis suatu penyakit.
-
Bagaimana sinyal radio itu dideteksi? Sinyal ini merupakan radiasi elektromagnetik frekuensi radio yang diidentifikasi sebagai FRB 20220610A, yang memiliki kemampuan melepas energi dalam jumlah besar, yakni setara dengan pelepasan energi matahari selama 30 tahun.
Lalu, bagaimana cara kerja MRI, bagian tubuh mana saja yang bisa dilakukan pemeriksaan MRI, kondisi medis apa saja yang membutuhkan pemindaian MRI, kondisi apa saja yang tidak boleh melakukan MRI, hingga berbagai efek samping yang umum terjadi pada pasien yang melakukan tindakan MRI.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, kami merangkum berbagai penjelasan tentang pemeriksaan MRI adalah sebagai berikut.
Mengenal MRI dan Cara Kerjanya
Pemeriksaan MRI adalah sebuah tes atau pengujian tanpa rasa sakit yang menghasilkan gambar organ dan struktur yang sangat jelas di dalam tubuh. Pemeriksaan ini menggunakan magnet besar, gelombang radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar struktur dalam tubuh dengan detail.
Karena MRI tidak menggunakan sinar-X atau radiasi lainnya, ini adalah tes pencitraan pilihan, terutama ketika pasien membutuhkan pencitraan untuk diagnosis atau pemantauan pengobatan bagian otak.
Dalam prosesnya, MRI bekerja dengan menyalurkan arus listrik melalui kabel melingkar untuk menciptakan medan magnet sementara di tubuh. Pemancar/penerima di mesin kemudian mengirim dan menerima gelombang radio. Selanjutnya, komputer kemudian menggunakan sinyal ini untuk membuat gambar digital dari area tubuh Anda yang dipindai.
Bagian Tubuh yang Dipindai dan Kondisi yang Tidak Dibolehkan
Setelah mengetahui pemeriksaan MRI adalah pemindaian struktur tubuh menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio, berikutnya akan dijelaskan bagian tubuh mana yang dapat dipindai dan kondisi apa yang tidak dibolehkan menggunakan MRI.
Pertama, teknologi MRI dapat melakukan pemindaian beberapa struktur di dalam tubuh. Mulai dari otak dan jaringan saraf di sekitarnya, organ dada dan perut (termasuk jantung, hati, dan saluran empedu, ginjal, limpa, usus, pankreas, dan kelenjar adrenal), getah bening, jaringan payudara, pembuluh darah, tulang belakang dan sumsum tulang belakang.
Selain itu, MRI juga dapat memindai organ panggul, termasuk kandung kemih dan organ reproduksi (termasuk rahim dan ovarium pada perempuan, dan kelenjar prostat pada laki-laki).
Sementara itu, beberapa kondisi medis yang umumnya membutuhkan tindakan pemeriksaan MRI adalah:
Sebaliknya, terdapat beberapa kondisi tubuh yang tidak dibolehkan menggunakan MRI, seperti:
Jika penyedia layanan kesehatan Anda merekomendasikan pemindaian MRI, mereka akan mengajukan pertanyaan mendetail tentang riwayat kesehatan Anda dan perangkat medis atau implan apa pun yang mungkin Anda miliki di dalam atau di tubuh Anda.
Efek Samping Pemeriksaan MRI
Setelah memahami berbagai kondisi yang membutuhkan dan dilarang melakukan MRI, terakhir akan dijelaskan efek samping apa yang umum terjadi setelah mendapatkan tindakan ini. Meskipun termasuk jarang terjadi, namun beberapa orang mungkin mengalami beberapa efek samping yang cukup mengganggu. Beberapa efek samping pemeriksaan MRI adalah:
Pada kondisi yang lebih jarang mungkin pasien dapat mengalami gatal-gatal, mata gatal atau tanda lain dari reaksi alergi terhadap bahan kontras. Jika Anda memiliki gejala alergi, beri tahu teknolog, sehingga penyedia layanan kesehatan bisa segera memberikan perawatan medis.
Meskipun begitu, pemindaian MRI umumnya aman dan hampir tidak menimbulkan risiko bagi kebanyakan orang jika pedoman keselamatan yang sesuai. Perlu dipahami pula, medan magnet kuat yang dipancarkan mesin MRI tidak berbahaya bagi Anda, tetapi dapat menyebabkan perangkat medis implan tidak berfungsi atau merusak gambar. Sehingga berikan keterangan dengan jelas tentang kondisi tubuh Anda, terutama bagi yang menggunakan implant di tubuh, sebelum melakukan tindakan MRI. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika penemuan penggunaan AI untuk identifikasi sel kanker ini berhasil, banyak nyawa yang bisa terselamatkan dengan cepat.
Baca SelengkapnyaTeknologi revolusioner dan mutakhir yang masih dikembangkan ini memungkinkan deteksi dini terhadap berbagai penyakit.
Baca SelengkapnyaIni masih dalam bentuk penelitian, belum banyak dilakukan orang.
Baca SelengkapnyaSetiap tanggal 8 November masyarakat dunia memperingati Hari Radiologi Internasional.
Baca SelengkapnyaMikroskop adalah alat penting yang digunakan dalam berbagai bidang ilmiah untuk mengamati dan mempelajari benda-benda atau organisme kecil.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi yang tampak pada mata seseorang bisa sangat menunjukkan kondisi kesehatan termasuk risiko kematian diri pada seseorang.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan lengkap tentang bagaimana cara kerjanya.
Baca SelengkapnyaIntip Alat Canggih Terbaru Polri, Bisa Deteksi Kondisi Tubuh Calon Taruna Akpol
Baca Selengkapnya