Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penggunaan Masker Bisa Sebabkan Kekurangan Oksigen? Begini Penjelasan Dokter RSA UGM

Penggunaan Masker Bisa Sebabkan Kekurangan Oksigen? Begini Penjelasan Dokter RSA UGM Ilustrasi masker wajah. ©Pexels

Merdeka.com - Bermanfaat sebagai penangkal virus, banyak orang yang percaya bahwa penggunaan masker memiliki efek samping yaitu bisa menyebabkan kekurangan oksigen. Tak hanya itu, penggunaan masker yang terlalu lama juga dipercaya bisa menyebabkan penimbunan karbondioksida yang bisa menyebabkan pusing, mual, sakit kepala, dan detak jantung yang meningkat.

Hal tersebut yang terkadang menjadi dalih orang-orang yang tetap “ngeyel” tidak mau menggunakan masker. Tapi asumsi itu dibantah oleh Dokter Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada dr. Mahatma Sotya Bawono.

“Belum ada bukti yang mendukung kalau pemakaian masker berdampak negatif seperti mengakibatkan keracunan karbondioksida dan kekurangan oksigen,” ujar Mahatma dikutip dari ANTARA pada Rabu (12/8).

Orang lain juga bertanya?

Menurut doket spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT) dan bedah kepala leher ini, amannya penggunaan masker telah dibuktikan oleh para tenaga kesehatan. Berikut selengkapnya:

Bukti Kalau Masker Aman

ilustrasi masker

©2020 Merdeka.com/Dedi Rahmadi

Mahatma memberi contoh, dalam operasi yang berlangsung selama beberapa jam, belum dijumpai kasus kalau ada dokter maupun tenaga medis yang mengalami keracunan karbondioksida maupun kekurangan oksigen hingga dia pingsan. Padahal, selama operasi itu, mereka diwajibkan untuk menggunakan masker.

“Kalau sampai ada nakes yang pingsan, itu bukan murni karena maskernya. Perlu dilihat juga ada faktor lain pada individu tersebut. Bisa jadi mereka sedang lapar maupun dehidrasi sehingga tanpa masker pun sudah ada risiko pingsan,” kata Mahatma.

Masih Ada Celah Udara Pada Masker

ilustrasi masker

©Shutterstock

Menurut Mahatma, penggunaan masker justru sangat dianjurkan pada masa pandemi ini. Hal ini dikarenakan sudah ada penelitian yang menyatakan kalau masker sangat efektif mengurangi transmisi Virus Corona yang berukuran nanometer.

Walau begitu, setebal apapun maskernya, tetap masih bisa ditembus oksigen dan karbondioksida sehingga tidak mengganggu sirkulasi udara dalam pemakaiannya.

“Masih ada celah untuk udara bertukar. Kalau tidak tembus sama sekali, tiga menit setelah pemakaian masker bisa langsung pingsan,” ungkap Mahatma.

Gunakan Masker dengan Benar

ilustrasi masker kain

©https://blog.japanesecreations.com/

Karena hal itulah Mahatma mengimbau pada masyarakat agar tidak khawatir dalam menggunakan masker karena fungsinya yang bisa mencegah diri dari penularan virus.

Namun dia mengimbau pada masyarakat agar tidak menggunakan masker N-95 yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang bersinggungan langsung dengan pasien Virus Corona.

“Memakai masker N-95 memang kurang nyaman dan sangat melelahkan. Oleh karena itu masyarakat umum cukup memakai masker kain tiga lapis saja dengan memperhatikan cara penggunaan dan melepasnya dengan benar,” kata Mahatma.

Aman Digunakan Saat Berolahraga

ilustrasi masker kain

©Pixabay

Sementara itu dokter spesialis paru-paru RSA UGM dr. Siswanto menambahkan bahwa sebenarnya pemakaian masker juga aman saat berolahraga dan tidak mengganggu fungsi paru-paru.

Dia menjelaskan dari sisi fisiologis, kapasitas paru-paru manusia jauh lebih tinggi hingga 200 kali dari kapasitas jantung dan pembuluh darah.

“Penggunaan masker dapat menurunkan risiko tertular COVID-19 dan tidak ada perbedaan dampak negatif pada fungsi paru maupun parameter metabolik,” kata Siswanto dikutip dari ANTARA pada Rabu (12/8). (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
Dokter Ingatkan Agar Tidak Mengonsumsi Obat Nyeri Selama Lebih dari 15 Hari
Dokter Ingatkan Agar Tidak Mengonsumsi Obat Nyeri Selama Lebih dari 15 Hari

Kendati mengalami rasa nyeri dan sakit kepala yang tak kunjung hilang, dokter menyarankan untuk membatasi waktu konsumsi obat nyeri.

Baca Selengkapnya
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus
Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus

Hasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
8 Kesalahan Penggunaan Tabir Surya yang Umum Terjadi Menurut Dokter Kulit
8 Kesalahan Penggunaan Tabir Surya yang Umum Terjadi Menurut Dokter Kulit

Menggunakan tabir surya merupakan hal yang penting bagi kondisi kulit kita.

Baca Selengkapnya
Bisa Berdampak Bahaya, Ketahui Risiko Penggunaan Laser Wajah di Kulit Orang Indonesia
Bisa Berdampak Bahaya, Ketahui Risiko Penggunaan Laser Wajah di Kulit Orang Indonesia

Penggunaan laser wajah di klinik kecantikan perlu diperhatikan karena bisa berdampak buruk pada kesehatan kulit.

Baca Selengkapnya
Sering Salah Dipahami, Penggunaan Bunga Telang pada Mata Justru Berisiko Timbulkan Infeksi
Sering Salah Dipahami, Penggunaan Bunga Telang pada Mata Justru Berisiko Timbulkan Infeksi

Kendati dipercaya bisa bermanfaat untuk mata, namun penggunaan bunga telang bisa menimbulkan infeksi.

Baca Selengkapnya
Bukan Solusi Baik, Ini Penjelasan Pakar UGM Terkait Bahaya Membakar Sampah
Bukan Solusi Baik, Ini Penjelasan Pakar UGM Terkait Bahaya Membakar Sampah

Zat hasil pembakaran sampah dapat berisiko meningkatkan potensi kanker pada manusia.

Baca Selengkapnya