Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peristiwa 28 Desember: Kembalinya Presiden Soekarno ke Jakarta

Peristiwa 28 Desember: Kembalinya Presiden Soekarno ke Jakarta Sukarno. ©2015 Merdeka.com/ Ridwan Kamil Facebook

Merdeka.com - Hari ini, 28 Desember 1949, pesawat Dakota milik Garuda Airways yang membawa Presiden Soekarno mendarat di Bandara Kemayoran. Peristiwa tersebut menandai kembalinya Soekarno ke Jakarta setelah empat tahun mengungsi di Yogyakarta. Kedatangan presiden RI pertama ini ditunggu oleh banyak pihak, di antaranya Letnan Kolonel Daan Yahya, Sri Sultan Hamengkubuwono, dan Wakil Kepala Staf Angkatan Perang Kolonel Tahi Bonar Simatupang.

Sehari sebelumnya, 27 Desember 1949, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Pengakuan tersebut ditandai dengan penandatangan kedua belah pihak. Dari Indonesia diwakili oleh Sri Sultan, sedangkan pihak Belanda diwakili A.H.J Lovink yang menjabat sebagai Wakil Mahkota Belanda di Indonesia.

Pengakuan Belanda terhadap kedaulatan Indonesia inilah, yang akhirnya memutuskan Soekarno untuk kembali ke Jakarta. Kembalinya Soekarno tersebut, secara otomatis menandai Jakarta sebagai pusat Pemerintahan, setelah sebelumnya pindah di Yogyakarta selama empat tahun.

Orang lain juga bertanya?

Lalu, apa sebenarnya latar belakang kembalinya Soekarno ke Jakarta? Simak ulasannya yang dirangkum dari presidenri.go.id:

Pemindahan Ibu Kota RI ke Yogyakarta

proklamasi

©2012 Merdeka.com/dok

Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, belum membuat kondisi Jakarta benar-benar aman. Pasalnya, pada 16 September 1945, tentara Sekutu berlabuh di Tanjung Priok, dengan tujuan memulangkan tentara Jepang dan membebaskan para tawanan perang. Kedatangan Sekutu tersebut ternyata diboncengi oleh NICA, hal ini mengakibatkan ketegangan antara rakyat Indonesia dengan Belanda.

Situasi Jakarta semakin tidak kondusif saat Netherlands-Indies Civil Administration (NICA)-Belanda, kembali membuka kantor di bawah kendali H.J van Mook, pada akhir 1945. Berbagai upaya penculikan dan pembunuhan dilakukan pihak Belanda untuk merebut kembali ibu kota Republik Indonesia. Bahkan, pada 26 Desember 1945, Perdana Menteri Sutan Sjahrir nyaris terbunuh saat dikejar oleh segerombolan orang bersenjata menggunakan truk.

Upaya pembunuhan Sutan Sjahrir dapat digagalkan oleh Polisi Militer Inggris yang sedang berpatroli datang untuk menyelamatkan. Tak hanya Sjahirir, Presiden Soekarno pun juga beberapa kali mendapat ancaman dan teror.

Melihat situasi Jakarta yang semakin kacau, Presiden Soekarno memutuskan untuk menggelar rapat terbatas pada 1 Januari 1946 dan memilih Yogyakarta sebagai pusat Pemerintahan. Kemudian pada 3 Januari 1946, rombongan Soekarno-Hatta dan para menteri kabinet RI, meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta. Sementara itu, pada 4 Januari 1946, Wakil Menteri Penerangan RI, Ali Sastroamidjojo dalam siaran RRI mengumumkan secara resmi pemindahan pemerintahan RI ke Yogyakarta.

Pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia

sejarah 27 desember pengakuan kemerdekaan indonesia oleh belanda

liputan6.com

Dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Denhaag, pada 27 Desember 1949, akhirnya kerajaan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Jauh sebelumnya, sejak 2 November 1949 para perwakilan dari Kerajaan Belanda, Republik Indonesia, dan Bijeenkomst voor Federaal Overleg (komisi negara-negara boneka buatan Belanda) menggelar perundingan De Ronde Tafel Conferentie (RTC) atau orang Indonesia menyebutnya Konferensi Meja Bundar (KMB).

KMB berawal dari tersudutnya pihak Belanda di kancah Internasional akibat Agresi Militer II yang terjadi pada 18 Desember 1948. Peristiwa ini membuat Belanda berhasil menduduki Yogyakarta, hanya dalam waktu sehari. Mengutip M.C Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern, Agresi Militer II tersebut juga menangkap para pemimpin Republik, seperti Agus Salim, Soekarno, Hatta, dan seluruh jajaran kabinet.

Penangkapan beberapa tokoh Republik tersebut menguntungkan pihak Indonesia. Pasalnya, hal ini membuat keberpihakan dunia terhadap Indonesia dan diplomasi yang dilakukan para pemimpin Republik sukses menyudutkan Belanda. Seperti dikutip dari Radio Netherlands Worldwide (RNW), dari beberapa perjanjian, seperti Linggarjati, Renville, hingga Roem-van Roijen, akhirnya pada 27 Desember 1949, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia.

28 Desember 1949: Kembalinya Presiden Soekarno ke Jakarta

karno

©2012 Merdeka.com/dok

Setelah penandatanganan pengakuan kedaulatan, akhirnya Soekarno bisa bernapas lega dan menginjakkan kaki di Jakarta pada 28 Desember 1949. Setelah mendarat, Soekarno yang didampingi Sri Sultan, menaiki mobil kap terbuka dan beriringan menuju Istana Negara. Tentu saja, kedatangan Bung Karno di Jakarta disambut oleh massa dengan gegap gempita.

Pekikan "Merdeka!" "Merdeka!" bersahut-sahutan sesaat setelah Bung Karno sampai di istana. Didampingi Letnan Kolonel Daan Yahya, Soekarno berdiri dan berpidato yang membuat rakyat semakin bersorak sorai. Seperti dikutip dari presidenri.go.id, pekikan merdeka sudah disorakkan ketika bendera dwi warna merah-putih berikbar di Istana pada 27 Desember.

Pada hari bersejarah itu, Bung Karno mulai menyebut Istana Gambir sebagai Istana Merdeka. Bersama keluarganya, Presiden Soekarno untuk pertama kalinya mendiami Istana merdeka. (mdk/jen)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rekaman Video Detik-Detik Soekarno Tinggalkan Istana Tahun 1967, Hanya Pakai Kaos Oblong lalu Bagi-Bagi Dasi ke Wartawan
Rekaman Video Detik-Detik Soekarno Tinggalkan Istana Tahun 1967, Hanya Pakai Kaos Oblong lalu Bagi-Bagi Dasi ke Wartawan

Momen saat Presiden pertama RI Soekarno akan meninggalkan Istana Merdeka.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Penampakan Rakyat Berjubel Penuh Sesak Lepas Jokowi Naik Maung Garuda Menuju Halim
VIDEO: Penampakan Rakyat Berjubel Penuh Sesak Lepas Jokowi Naik Maung Garuda Menuju Halim

Jokowi sempat berdiri dari Maung Garuda untuk menyapa sekaligus memberi salam terakhir kepada rakyat sepanjang jalan dari Istana

Baca Selengkapnya
Begini Sejarah Lengkap Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Digagas Era Soekarno dan Soeharto
Begini Sejarah Lengkap Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Digagas Era Soekarno dan Soeharto

Rencana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta tersebut urung terwujud di era Presiden Soekarno.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pulang ke Solo, Momen Terakhir Jokowi Pamitan ke Warga dari Atas Garuda Putih Prabowo
FOTO: Pulang ke Solo, Momen Terakhir Jokowi Pamitan ke Warga dari Atas Garuda Putih Prabowo

Jokowi bertolak menuju Bandara Halim Perdanakusuma dengan diantar langsung Presiden Prabowo. Keduanya menaiki mobil Maung Garuda putih berpelat 'Indonesia 1'.

Baca Selengkapnya
Sempat Dikabarkan Naik Pesawat Komersil, Jokowi Ternyata Naik Pesawat TNI AU ke Solo
Sempat Dikabarkan Naik Pesawat Komersil, Jokowi Ternyata Naik Pesawat TNI AU ke Solo

Jokowi dan Iriana langsung diantar oleh Presiden Prabowo menuju Bandara Halim Perdanakusuma.

Baca Selengkapnya
53 Tahun Kenang Wafatnya Presiden Soekarno, Ini Video saat Jenazahnya Disemayamkan
53 Tahun Kenang Wafatnya Presiden Soekarno, Ini Video saat Jenazahnya Disemayamkan

Video merekam momen saat presiden Soekarno meninggal dunia dan jenazahnya akan disemayamkan di rumah duka.

Baca Selengkapnya
Rumah Kuno di Salatiga Ini Jadi Saksi Bisu Pertemuan Pertama Presiden Soekarno dengan Istri Keempatnya, Begini Penampakannya
Rumah Kuno di Salatiga Ini Jadi Saksi Bisu Pertemuan Pertama Presiden Soekarno dengan Istri Keempatnya, Begini Penampakannya

Warga setempat mengaku pernah melihat sesosok menyerupai Bung Karno di rumah tersebut

Baca Selengkapnya
Samaun Bakri, Sosok Wartawan yang Menjadi Orang Kepercayaan Presiden Soekarno
Samaun Bakri, Sosok Wartawan yang Menjadi Orang Kepercayaan Presiden Soekarno

Samaun Bakri, sosok wartawan yang menjadi orang kepercayaan Presiden Soekarno saat di Bengkulu.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Kunjungan Soeharto ke Belanda Tahun 1970, Kunjungan Pertama Presiden Indonesia ke Belanda
Potret Lawas Kunjungan Soeharto ke Belanda Tahun 1970, Kunjungan Pertama Presiden Indonesia ke Belanda

Kunjungan Presiden Soeharto ke Belanda tahun 1970 menjadi sangat bersejarah karena menjadi Presiden Indonesia pertama yang injakkan kaki di Negeri Kincir Angin.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pesanggrahan Kotanopan Mandailing, Saksi Bisu Presiden Soekarno Persatukan Rakyat Sumatra
Mengunjungi Pesanggrahan Kotanopan Mandailing, Saksi Bisu Presiden Soekarno Persatukan Rakyat Sumatra

Di pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.

Baca Selengkapnya
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta

Ada peristiwa kelam di balik sejarah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Daniel Maukar, Pilot yang Tembaki Istana Merdeka Presiden Sukarno
Daniel Maukar, Pilot yang Tembaki Istana Merdeka Presiden Sukarno

Peristiwa Maukar terjadi di tengah kondisi politik yang penuh gejolak. Ketika berbagai pemberontakan muncul di daerah-daerah yang menginginkan otonomi daerah.

Baca Selengkapnya