Pertama di Indonesia, Ini 4 Fakta Stasiun Samarang yang Kini Telah Hilang
Merdeka.com - Perkeretaapian di Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Jalur kereta api pertama di negeri ini dibuka pada tahun 1867 oleh perusahaan Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) dengan rute Samarang-Tanggung. Jalur kereta api itu memiliki jarak 26 km.
Seiring waktu, jaringan rel kereta api berkembang pesat dan sudah menghubungkan berbagai wilayah di seluruh Pulau Jawa dan beberapa wilayah di Sumatera.
Karena sejarahnya yang panjang, ada satu bangunan penting yang menjadi tonggak sejarah jalur kereta api, yakni Stasiun Samarang yang menjadi stasiun kereta api pertama di Indonesia.
-
Kenapa Stasiun Semarang Gudang berhenti beroperasi? Namun aktivitas tersebut mengalami penurunan sejak tahun 2006. Stasiun Semarang Gudang akhirnya berhenti beroperasi. Para karyawan yang sebelumnya bekerja di stasiun tersebut kemudian dipindahkan bertugas di stasiun lain. “Dulu ada hampir 100 pegawai yang bekerja di sini. Karena waktu itu PT KAI minta kenaikan tarif tapi tidak disetujui Bu Sri, akhirnya aktivitas berhenti,“ kata Karjono, mantan pengawas kereta Stasiun Kemidjen.
-
Kenapa Stasiun Tanjung Priok pertama dibongkar? Keberadaannya terpaksa digusur oleh pemerintah Hindia Belanda lantaran terjadi peningkatan aktivitas pelabuhan.
-
Kenapa Stasiun Gemawang dirobohkan? Karena rusak, bangunan stasiun ikut dirobohkan.
-
Kapan Stasiun Sawahlunto dibangun? Melansir dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, museum ini merupakan bangunan stasiun kereta api Sawahlunto yang sudah dibangun sejak tahun 1912.
-
Kapan Stasiun Tanjung Priok pertama kali dibangun? Mengutip buku Informasi Perkereta Apian 2014 oleh Departemen Perhubungan (Dephub), stasiun ini awalnya untuk menunjang perekonomian Batavia abad ke-19.
-
Kapan Stasiun Secang mulai beroperasi? Stasiun ini dibangun oleh perusahaan kereta api swasta dari Belanda Nederlansch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) dan dibuka pada 1 Juli 1898.
Namun sayangnya, keberadaan stasiun ini hilang ditelan arus zaman. Berikut selengkapnya:
Sejarah Stasiun Samarang
©Wikipedia.org
Stasiun Samarang NIS atau disebut juga Stasiun Kemidjen NIS dibangun pada 17 Juni 1864 dan dibuka untuk umum pada 10 Agustus 1867. Selama beroperasi, stasiun ini lebih banyak melayani angkutan barang daripada penumpang dan terhubung dengan berbagai pelabuhan di Kota Semarang.
Mulai 1914, sebagian besar bangunan stasiun sudah dibongkar untuk membangun jalur rel baru dari Samarang ke Semarang Tawang. Bersamaan dengan itulah, pengoperasian Stasiun Samarang NIS tergantikan oleh Stasiun Semarang Tawang.
Pada waktu itu, operasional stasiun dipindah ke Semarang Tawang karena Stasiun Samarang sering terendam akibat banjir rob.
Dijadikan Tempat Gudang
©Wikipedia.org
Setelah tidak beroperasi lagi, Stasiun Samarang NIS kemudian mulai dialih fungsikan menjadi tempat gudang. Lambat laun, bangunan stasiun itu tidak terpakai lagi.
Oleh karena itulah di kemudian hari bangunan-bangunan bekas stasiun itu digunakan sebagai tempat tinggal para pegawai kereta api.
Ramlan, salah seorang mantan pegawai kereta api yang menempati bekas bangunan itu mengatakan, tempat tinggal yang ia tempati dulunya merupakan tempat penjualan karcis.
Seiring waktu di sekitar bangunan itu tumbuh pemukiman warga. Bahkan rel yang dulu digunakan kini telah menjadi jalan gang oleh warga.
Nyaris Punah
©Wikipedia.org
Seiring waktu, sisa-sisa stasiun Samarang NIS praktis punah. Di sana, hanya ada sebagian kecil bangunan yang masih terlihat berdiri kokoh.
Sisanya, bangunan tua itu dihancurkan warga dan dibangun rumah yang baru. Menurut Ramlan, 95 persen bangunan stasiun sudah tidak ada lagi.
“Yang tersisa hanya di rumah saya dan beberapa rumah lainnya. Bahkan, warga sudah ramai-ramai ingin mensertivikasi tanah ini untuk menjadi pemukiman,” terang Ramlan.
Hanya Tersisa Tembok dan Kayu Jati
©2020 Merdeka.com
Ramlan kemudian memperlihatkan sisa-sisa bangunan Stasiun NIS yang masih kokoh di rumahnya. Dia mengatakan yang tersisa dari bangunan itu hanyalah tembok di bagian dapur dan kayu jati yang dijadikan penyangga genteng.
Meskipun kerap kali terendam banjir rob, Ramlan tidak ingin pindah dari bangunan itu. Menurutnya, bangunan itu telah menjadi kenangan dalam hidupnya.
“Sekarang bangunannya terlihat kecil karena sudah kalah tinggi dengan bangunan baru yang tumbuh di sekeliling bekas stasiun. Tapi untuk hidup saya senang di sini, karena banyak sejarah di rumah ini,” kata Ramlan dikutip dari hasil liputan Merdeka.com pada 2015 lalu. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak peninggalan stasiun yang kini sudah jadi satu dengan perkampungan penduduk
Baca SelengkapnyaStasiun Pulau Aie menjadi stasiun kereta api pertama di Sumatra Barat yang dibangun pada 1891.
Baca SelengkapnyaPernah menjadi stasiun kereta api barang terbesar di Nusantara, kini justru jadi bangunan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaBangunan itu kini masih utuh, namun banyak cat yang mengelupas dan coret-coret oknum tidak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaKereta api menjadi salah satu moda transportasi darat favorit bagi masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu.
Baca SelengkapnyaDulunya, stasiun itu menjadi tempat transit penumpang kereta api Ambarawa-Magelang PP
Baca SelengkapnyaAwal mula kemunculan kereta api di Sawahlunto tak lepas dari aktivitas pertambangan batu bara yang berguna sebagai sarana transportasi.
Baca SelengkapnyaKini kondisi bangunan bekas Stasiun Cikajang benar-benar memprihatinkan
Baca SelengkapnyaStasiun Nagreg merupakan salah satu stasiun yang masih beroperasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBekas-bekas jejak masa lalu stasiun itu masih terlihat.
Baca SelengkapnyaHalte kereta api non aktif ini berlokasi di Sukoreno, Sentolo, Kabupaten Kulon Progo.
Baca SelengkapnyaDulunya stasiun ini berada di tengah kawasan perkebunan kopi
Baca Selengkapnya