Pria Asal Jogja Ini Hobi Pelihara Ayam Terkecil di Dunia, Perawatannya Tak Ribet dan Bikin Ketagihan
Walaupun harganya mahal, namun perawatannya tak sulit. Sama seperti ayam-ayam pada umumnya
Walaupun harganya mahal, namun perawatannya tak sulit. Sama seperti ayam-ayam pada umumnya
Pria Asal Jogja Ini Hobi Pelihara Ayam Terkecil di Dunia, Perawatannya Tak Ribet dan Bikin Ketagihan
Ada banyak jenis ayam di dunia ini. Salah satunya ayam serama yang merupakan jenis ayam terkecil di dunia.
Ayam serama punya berat rata-rata hanya lima gram. Orang-orang biasa menyebutnya sebagai “ayam hias yang sombong” karena dadanya yang selalu membusung.
-
Bagaimana cara memelihara ayam cemani? Buat memelihara ayam cemani agar tetap sehat dan berkualitas, Anas mengatakan bahwa hal yang paling penting adalah kandang. Kandang harus dibuat sesuai dengan jumlah ayam cemani yang dipelihara. Kandang harus bersih, kering, dan memiliki ventilasi yang baik.
-
Apa cerita lucu bahasa Jawa tentang ayam? Cerita ini menceritakan tentang dua ekor ayam yang mogok makan karena selalu diberikan makanan sisa atau makanan basi oleh majikannya. Mereka menolak setiap pemberian makanan dari majikannya.Kemudian majikan dan temannya mengira ayam tersebut terkena penyakit tetelo dan berinisiatif untuk menyembelihnya.Dua ayam tersebut kaget dan kemudian memakan sisa arem-arem yang ada karena takut disembelih. Majikan dan temannya terheran-heran melihat dua ayam itu memakan sisa arem-arem.
-
Siapa yang punya ayam cemani? 'Orang dari China, Taiwan, Thailand, kemudian dari Belanda juga pernah datang kesini untuk mengambil telur ayam cemani dari peternakan kita,' ujarnya.
-
Siapa yang sukses ternak ayam kampung? Ia sukses beternak ayam kampung hingga mampu meraup omzet ratusan juta rupiah.
-
Di mana sempol ayam banyak digemari? Sempol ayam merupakan salah satu jajanan yang sangat digemari di Indonesia, terutama di wilayah Jawa Timur.
-
Ciri khas ayam Brazilian? Ayam Brazilian rata-rata memiliki warna merah sapi atau oranye.
Didit, peternak ayam serama asal Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, mulai tertarik dengan jenis ayam itu pada tahun 2015. Saat itu ia suka pada ukuran ayam yang kecil.
“Karena senang lucu, saya pelihara sepasang. Kemudian beranak pinak, sampai sekarang di tahun 2014 ini hampir 200-an ayam. Dari awalnya hobi sekarang jadi nilai ekonomis bagi saya,” kata Didit dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
Didit mengatakan bahwa di Indonesia sendiri sering digelar kontes ayam serama. Dalam kontes itu, kriteria penilaiannya dilihat dari seberapa besar ia membusungkan dada dan keceriannya saat berdiri di atas sebuah papan yang disediakan.
“Semua proses itu harus kita latih. Setiap hari harus kita kasih makanan yang punya protein tinggi, misalnya jangkrik,” kata Didit.
Pada awalnya, Didit memelihara ayam serama hanya sebagai hobi. Namun seiring waktu ayamnya terus beranak pinak hingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Harga ayam serama bervariasi. Untuk yang hanya sebagai peliharaan di rumah harganya Rp1,5 juta sepasang. Namun untuk ayam kontes, harganya bisa mencapai Rp1,5 juta hanya untuk anakan.
“Harga untuk ayam kontes ini tidak ada standar. Kalau dia memang senang, harga tidak menjadi patokan,” ujarnya.
Didit mengatakan bahwa memelihara ayam serama tidaklah mahal dan ribet. Pemeliharaannya tak jauh beda dari ayam-ayam pada umumnya.
“Kebersihan kandang juga harus terjaga. Kalau bisa tiap pagi, dikeluarkan biar kena sinar matahari. Di sana ayam akan lebih sehat,” kata Didit dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.