Ramadan Momen Hidup Penuh Toleransi, Ketum PP Muhammadiyah Imbau Ini
Merdeka.com - Bulan Ramadan di depan mata, bulan yang ditunggu-tunggu oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Ketua Umum PP (Pengurus Pusat) Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak masyarakat, khususnya umat muslim untuk menjadikan Bulan Ramadan 1444 Hijriah sebagai momentum membangun kehidupan masyarakat yang penuh toleransi.
"Puasa momentum untuk hidup penuh toleran. Perbedaan penentuan tanggal untuk hari-hari besar umat Islam, misalnya, tidak perlu menjadi bahan olok-olokan," imbaunya melalui keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Rabu (22/3/2023).
Menurut dia, momentum puasa seharusnya menjadikan umat Islam sebagai manusia yang toleran sehingga bisa hidup saling menghormati di tengah berbagai perbedaan.
-
Apa arti penting Ramadan? Ramadan mengajarkan kita untuk bersabar, bersyukur, dan berbagi dengan mereka yang kurang beruntung.
-
Apa itu Ramadhan? Ramadhan menjadi salah satu bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam.
-
Gimana caranya non muslim menunjukkan toleransi di Ramadan? Terjadinya War takjil mencetuskan tren-tren baru. Selain soal rebutan takjil, tren bertoleransi di tanah air menguat. Ada banyak orang non-muslim melakukan gerakan solidaritas membagikan makanan gratis ke umat muslim yang menjalankan puasa.
-
Apa komitmen Pertamina untuk masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri? Pertamina berkomitmen memastikan pasokan dan distribusi BBM maupun LPG selama masa Ramadan dan Idulfitri aman dan lancar. Pertamina berkomitmen memastikan pasokan dan distribusi BBM maupun LPG selama masa Ramadan dan Idulfitri aman dan lancar.
-
Bagaimana kata-kata menyambut Ramadhan bisa memotivasi? Melalui kata-kata yang bijak dan menginspirasi, seseorang dapat memotivasi dirinya untuk meraih keberkahan dan keampunan di bulan suci ini.
-
Apa tujuan ucapan menyambut Ramadhan? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
“Para ilmuwan, ulama, mubaligh dan semuanya, ketika menemui perbedaan harusnya semakin dewasa dan tasamuh (saling menghormati)," lanjutnya, dikutip dari Antara.
Mengendalikan Diri
©Shutterstock
Haedar menuturkan, orang yang menunaikan ibadah puasa seharusnya mampu mengendalikan diri, terutama dari emosi, amarah, dan kebencian. Dengan demikian, segala bentuk pertengkaran dan permusuhan harusnya tidak terjadi.
Kendatipun ada perbedaan paham sehebat apapun, kata dia, orang yang berpuasa akan senantiasa cinta damai dan mampu menjaga persaudaraan.
"Di dalam diri orang yang berpuasa, tidak ada tempat yang tersisa bagi para pemuja amarah dan pemantik konflik," jelasnya.
Pencegah Konflik
Profesor Ilmu Sosiologi itu menjelaskan, momentum puasa seharusnya dapat melahirkan gerakan sosial kebangsaan sehingga mampu menjadi perekat bangsa yang mencegah terjadinya konflik.
Dia juga mengajak umat Muslim menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Harapannya, manusia yang memiliki tingkat keimanan tinggi pada Allah SWT akan terhindar dari berbagai tindakan menyimpang, termasuk korupsi.
"Orang yang dekat dengan Allah, ia tidak akan menyimpang, tidak akan korupsi. Ia tidak akan menyeleweng dan melakukan hal-hal buruk lainnya," tandasnya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Abdul menekankan di bulan Ramadan tidak berarti melarang adanya perdebatan atau kritik yang tajam antar kelompok asal dengan kepala dingin.
Baca SelengkapnyaMomentum peringatan kelahiran Nabi Muhammad selalu menjadi sumber nilai kebaikan, keutamaan dan keluhuran hidup bersama.
Baca SelengkapnyaPerkuat juga solidaritas, empati, dan tolong-menolong antar-sesama tanpa memandang perbedaan agama atau kepercayaan.
Baca SelengkapnyaPrediksi ini disebut Haedar berdasarkan beberapa hasil kajian.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan harus jadi momentum untuk meningkatkan kesabaran dan pengendalian diri
Baca SelengkapnyaKetua Umum Muhammadiyah, Haedar Nasir mengajak para peserta Pemilu 2024 untuk mematuhi aturan.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengajak seluruh umat Islam untuk betul-betul menjadikan Ramadan sebagai bentuk pengabdian pada sesama manusia.
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legowo, dan kesatria.
Baca SelengkapnyaHamid berpesan jangan cepat memvonis atau menjadikan orang atau kelompok lain hal yang tidak baik, apalagi memusuhinya, kemudian membencinya.
Baca SelengkapnyaToleransi saat Ramadan, salah satunya pengurangan jam kerja dengan maksud menghormati mereka yang berpuasa.
Baca SelengkapnyaHal tersebut dilakukan saat momentum bulan Ramadan.
Baca Selengkapnya