Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ruang Isolasi Asrama UGM Dikabarkan Penuh, Ini Klarifikasi dan Kondisi Terkininya

Ruang Isolasi Asrama UGM Dikabarkan Penuh, Ini Klarifikasi dan Kondisi Terkininya Hoaks Asrama UGM Penuh. ©Jogjaprov.go.id

Merdeka.com - Kamis (3/12) beredar sebuah pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp yang mengatakan bahwa asrama isolasi mandiri di Universitas Gadjah Mada (UGM) telah penuh. Berikut isi pesannya:

“Untuk rekan-rekan, bila tidak sangat penting dan mendesak, sementara ditunda dulu pulang ke Jogja nggih. Saya sebagai tim satgas COVID-19 UGM saat ini kewalahan mengatur tempat untuk isolasi mandiri sivitas UGM. Kami sudah buka asrama mahasiswa 3 lantai untuk yang positif tanpa gejala. Saat ini sudah penuh, ini kami harus siapkan apartemen UGM untuk cadangan. Jogja merah merata kecuali sebagian Gunung Kidul dan Kulon Progo,” bunyi pesan tersebut.

Dikonfirmasi mengenai hal itu, pihak UGM melalui Dr. Iva Ariani selaku Kepala Bagian Humas dan Protokol mengatakan bahwa berita itu hoaks alias tidak benar. Lalu seperti apa kondisi asrama isolasi mandiri UGM yang sebenarnya? Berikut selengkapnya:

Orang lain juga bertanya?

Tidak Benar

hoaks asrama ugm penuh

©Jogjaprov.go.id

Dikutip dari Jogjaprov.go.id pada Jum’at (11/12), Iva mengatakan bahwa berita yang menyatakan bahwa asrama UGM di Baciro yang selama ini menjadi tempat isolasi telah penuh sama sekali tidak benar. Menurut data terakhir yang ia terima, total pasien positif COVID-19 yang ditampung di asrama itu jumlahnya baru terisi 25-30 persen dari total jumlah daya tampung.

“Itu kan sebenarnya berita sudah keluar minggu lalu. Kami juga sudah klarifikasi kalau itu bukan pernyataan dari satgas UGM. Berkaitan dengan asrama UGM yang penuh, lalu UGM buka asrama lagi dan sebagainya, itu sama sekali tidak benar,” ungkap Iva.

Waspada Kasus COVID-19 di Perkantoran

ilustrasi virus corona

©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Sementara itu Ketua Satgas COVID-19 Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan bahwa pihaknya tengah mewaspadai penyebaran Virus Corona di lingkungan perkantoran. Tak hanya itu, dia menambahkan pula kalau saat ini tingkat penularan COVID-19 di Yogyakarta mencapai 2,5. Artinya, dari satu orang yang tertular, berpotensi menularkan ke dua hingga tiga orang lainnya.

“Ada beberapa kasus penularan yang muncul di perkantoran di lingkungan Balai Kota Yogyakarta. Tentunya, hal ini harus menjadi perhatian agar penularan kasus tidak semakin meluas,” kata haryadi dikutip dari ANTARA pada Kamis (10/12). (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kepala Desa Kayangan Sebut Tak Mengusir, Begini Buntut Kasus Viral Mahasiswi KKN Unram
Kepala Desa Kayangan Sebut Tak Mengusir, Begini Buntut Kasus Viral Mahasiswi KKN Unram

Mahasiswi KKN dikabarkan diusir warga dari lokasi KKN, lantaran menyebut gadis desa tak ada yang cantik di akun Instagram pribadi.

Baca Selengkapnya
Protes Iuran Pengembangan Institusi, Mahasiswa Pilih Berkemah di Balairung UGM
Protes Iuran Pengembangan Institusi, Mahasiswa Pilih Berkemah di Balairung UGM

Para mahasiswa ini mendirikan tujuh tenda dan memasang sejumlah karangan bunga.

Baca Selengkapnya
Universitas Indonesia Buka Suara soal Dugaan Datanya Bocor dan Dijual Hacker
Universitas Indonesia Buka Suara soal Dugaan Datanya Bocor dan Dijual Hacker

Data milik Universitas Indonesia (UI) diduga diretas. Data tersebut diduga dijual di forum hacker BreachForums.

Baca Selengkapnya
Beredar Ketua BEM UGM Gielbran Dikeluarkan Usai Sebut Jokowi Alumni Memalukan, Cek Faktanya
Beredar Ketua BEM UGM Gielbran Dikeluarkan Usai Sebut Jokowi Alumni Memalukan, Cek Faktanya

Di media sosial beredar jika Gielbran telah dikeluarkan dari UGM, simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Unggahan Viral Pelecehan Seksual di UNY, Ternyata Cuma Hoaks karena Sakit Hati
Fakta-Fakta Unggahan Viral Pelecehan Seksual di UNY, Ternyata Cuma Hoaks karena Sakit Hati

RAN diancam hukuman maksimal 10 tahun penjara karena perbuatannya menyebar hoaks.

Baca Selengkapnya
Viral Pengakuan Mahasiswi UIKA Dilecehkan Dosen Pembimbing, Terduga Pelaku Membantah & Pilih Mundur
Viral Pengakuan Mahasiswi UIKA Dilecehkan Dosen Pembimbing, Terduga Pelaku Membantah & Pilih Mundur

MDR mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan telah menyerahkan daftar nama mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya kepada pihak kampus untuk dimintai keterangan.

Baca Selengkapnya
Viral Mahasiswa Ngeluh Diberi Makanan Basi dari Asrama, Ini Penjelasan UIN Walisongo
Viral Mahasiswa Ngeluh Diberi Makanan Basi dari Asrama, Ini Penjelasan UIN Walisongo

Video para mahasiswa diunggah akun Tiktok @mimshw03. Dengan gemetar, mereka mengatakan jika sudah lebih dari tiga kali diberikan makanan basi oleh Ma'had.

Baca Selengkapnya
Usai Aksi Kampus Menggugat, Guru Besar UGM Mengaku Dapat Pesan Makian via Whatsapp
Usai Aksi Kampus Menggugat, Guru Besar UGM Mengaku Dapat Pesan Makian via Whatsapp

Dalam pesan Whatsapp itu, dosen Fakultas Psikologi UGM ini dituding sebagai pendukung salah satu paslon capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Polda Kepri Pastikan Ajakan Demo Besar-besaran Hoaks
CEK FAKTA: Polda Kepri Pastikan Ajakan Demo Besar-besaran Hoaks

Kabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.

Baca Selengkapnya
Guru Besar UI Mengaku Diintimidasi Saat Serukan Petisi ke Pemerintah
Guru Besar UI Mengaku Diintimidasi Saat Serukan Petisi ke Pemerintah

Intimidasi yang didapat berupa kiriman pesan melalui aplikasi WhatsApp

Baca Selengkapnya
Foto Ganjar dalam Unggahan Pengukuhan Guru Besar jadi Polemik, Netralitas UGM Disorot
Foto Ganjar dalam Unggahan Pengukuhan Guru Besar jadi Polemik, Netralitas UGM Disorot

Unggahan UGM di akun media sosialnya tentang kehadiran capres Ganjar Pranowo dalam pengukuhan Guru Besar jadi polemik.

Baca Selengkapnya
Heboh UNHCR Minta Pulau Kosong untuk Tampung Pengungsi Rohingya, Cek Faktanya
Heboh UNHCR Minta Pulau Kosong untuk Tampung Pengungsi Rohingya, Cek Faktanya

Beredar unggahan di media sosial mengatasnamakan UNHCR Indonesia yang meminta pengungsi Rohingya diberi KTP Indonesia hingga pulau kosong

Baca Selengkapnya