Serunya Sandiaga Uno Menari di Depan Pasar Gede Solo, Bikin Pedagang Kaget

Merdeka.com - Pada Sabtu (29/4), ratusan penari memadati area di depan Pasar Gede Solo. Mereka tampil dengan pakaian adat Jawa serba putih. Kegiatan itu merupakan acara inti dari rangkaian acara Solo Menari 2023.

Tak hanya menari, mereka juga berinteraksi dengan masyarakat. Mereka juga tak hanya menari di depan Pasar Gede Solo. Sebanyak 700 penari dilibatkan untuk menari di seluruh penjuru kota mulai dari Kampung Batik Kauman, Mal Solo Paragon, Balai Kota Surakarta, hingga Pasar Triwindu.

Di tengah-tengah para penari, hadir beberapa tokoh publik. Selain Wali Kota Solo tentunya, ada juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, turut serta menari.Seperti apa keseruannya?

Sandiaga Uno Ikut Menari

©Instagram/@sandiuno

Dalam acara itu, Menparekraf Sandiaga Uno bergabung di tengah-tengah para penari. Dengan mengenakan baju adat Jawa, ia ikut menari bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming dan para penari lainnya.

“Gerak tubuhmu penuh makna wahai penari. Menarilah, ajak tubuh dan jiwamu untuk ikut menari bersamamu. Aktif menarilah, aku bangga menjadi bagian dari gerakanmu,” ucap salah satu penari membacakan puisi, dikutip dari kanal YouTube Berita Surakarta.

Setelah itu, Sandiaga Uno mulai memainkan selendang putih yang mengalungi lehernya dan mengikuti gerakan tari pemimpin tari. Para penonton dibuat tertawa melihatnya.

Sebuah Momentum

©Instagram/@sandiuno

Sandiaga Uno memilih Solo Menari 2023 sebagai Kharisma Event Nusantara setelah melewati proses kurasi.

Ia mengklaim bahwa kurasi itu baru diadakan pertama kali selama tiga tahun ia menjadi menteri. Ia pun menyebut bahwa kegiatan itu bisa dijadikan momentum yang tepat untuk pelaku pariwisata dan seni pertunjukan di Kota Solo untuk bisa “Go Internasional”.

“Kami mengucapkan selamat, Solo Menari 2023 ini telah terpilih menjadi Kharisma Event Nusantara,” ujar Sandiaga Uno.

Ciptakan Peluang Usaha

©Instagram/@sandiuno

Sandiaga berharap, tarian yang dibuat dengan konsep “dancing the public space” ini akan menjadi pagelaran kelas dunia yang dikunjungi pelaku ekonomi kreatif, khususnya seni pertunjukan tari.

Target selanjutnya adalah pagelaran seperti ini dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja karena dinilai mampu menyentuh kehidupan masyarakat banyak. Apalagi pertunjukan ini dibawakan langsung di depan masyarakat yang sedang berkegiatan di pasar.

“Jadi backdrop-nya tidak pernah terpikir sebelumnya. Biasanya yang selalu mainstream itu di gedung pertunjukan. Tetapi ini di pasar,” kata Sandiaga dikutip dari ANTARA. (mdk/shr)