Serunya Warga Tuna Netra di Solo Belajar Al Quran, Tanamkan Kepercayaan Jiwa
Merdeka.com - Bulan Ramadan menjadi momen bagi warga, khususnya umat Muslim untuk mendulang pahala. Tak peduli kondisi sesulit apapun, mereka tetap mengejar pahala kebaikan. Hal itu pula yang dilakukan puluhan warga di Rumah Pelayanan Sosial (RPS) Disabilitas Netra Bhakti Candrasa Surakarta. Sebagai penyandang tuna netra, mereka mengisi kegiatan tadarus dengan Al Quran berhuruf braile untuk menanamkan kepercayaan jiwanya.
“Warga tuna netra itu merasa punya kesempatan untuk berbakti kepada Allah. Mereka tidak putus asa dan sekaligus untuk membentengi diri dari berbagai hal yang tidak diinginkan terutama terkait dengan keteguhan hati dan jiwa mereka,” kata Pengajar Rumah Panti Sosial Disabilitas Netra Bhakti Candrasa Surakarta, Sartono, dikutip dari ANTARA pada Jumat (31/3).Berikut selengkapnya:
Kegiatan Tadarus Al Quran
-
Bagaimana cara para santri di Ponpes Raudlotul Quran belajar Al-Quran? Di sana para santri harus menyetor hafalan Al-Qur’an kepada ustaz tiga kali sehari.
-
Apa tujuan Neti mengikuti program di Daarul Quran? 'Seakan saya terlahir kembali ke dunia ini dengan kesempatan kedua untuk mempelajari al-Qur’an dan itu sungguh sangat membahagiakan,' ungkap Neti.
-
Kenapa orang membaca Doa Nurbuat? Melalui doa ini, umat Muslim berharap untuk terhindar dari permusuhan, gangguan sihir, jin, dan segala bentuk gangguan yang mungkin menghadang di kehidupan mereka.
-
Bagaimana Raudatul Jannah berkontribusi untuk masyarakat? 'Dedikasi beliau sebagai ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda telah membawa perubahan positif bagi masyarakat.
-
Kenapa orang melakukan tirakat puasa? Tirakat adalah usaha yang dilakukan dengan tujuan menahan hawa nafsu dan mengasingkan diri dalam mencapai kesucian.
-
Apa itu sujud tilawah? Dalam Islam, terdapat salah satu jenis sujud yang disebut sujud tilawah. Sujud tilawah biasanya dilaksanakan saat seseorang membaca atau mendengar penggalan dari surah Alquran yang termasuk ayat sajdah, baik ketika sedang melaksanakan salat maupun tidak.
Dilansir dari ANTARA, kegiatan Tadarus Al Quran dengan huruf braile di RPS Disabilitas Netra Bhakti Candrasa Surakarta ini dilaksanakan sejak tahun 2006 hingga sekarang. Peserta diberikan materi mulai dari kelompok pelajar dasar atau kelas orientasi sekitar tiga bulan.
Kemudian masuk ke kelompok persiapan bimbingan keterampilan dengan waktu lebih dari enam bulan, kemudian masuk ke kelompok lanjut yang sudah bisa membaca Al Quran.
Sebanyak 45 warga tuna netra di RPS Disabilitas Netra Bhakti Candrasa Surakarta, baik putra maupun putri, mengikuti kegiatan ini. Mereka belajar terbagi dari beberapa kelompok yang dimulai usai salat zuhur hingga pukul 13.00 WIB.
Keterampilan Lain
Dalam kesempatan itu, warga tuna netra yang baru akan diperkenalkan dengan Al Quran huruf braile sebagai pendidikan dasar. Di samping itu mereka juga diberikan pelatihan keterampilan penyembuhan, kesehatan, dan keterampilan dalam beragama.
“Berbeda dengan kegiatan formal, siswa selevel SD, SMP, SMA, dan selanjutnya tidak masalah mudah untuk memberikan materi. Kalau tuna netra pendidikan fisik, psikis, dan kerohanian yang digabungkan menjadi satu, sehingga mereka berani hidup kembali,’ kata Sartono.
Sementara itu, salah satu warga tuna netra, Yanuar, mengaku sudah mengikuti belajar Al Quran dengan huruf braile selama dua tahun ini. Ia bercerita, pada awalnya ia menemukan banyak kendala dalam belajar Al Quran braile, terutama pada kepekaan jari dalam meraba huruf dan menghafalkan tanda bacanya. Namun kini ia bisa melakukannya dengan mudah dan lancar. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama Ramadan, para santri difabel tunarungu itu belajar mengaji dengan menggunakan bahasa isyarat.
Baca SelengkapnyaPesantren ini membawa mimpi para santri difabel netra untuk meraih cita-cita menjadi penghapal Al Quran.
Baca SelengkapnyaTernyata, telunjuk yang menjulang tinggi itu adalah bahasa isyarat huruf hijaiyah "ba"
Baca SelengkapnyaDengan menggunakan metode isyarat, anak-anak penyandang tuli jadi lebih mudah memahami Al-Qur'an.
Baca SelengkapnyaNeti merasakan dapat karunia dan hidayah dari Allah SWT berupa kemampuan dan kesempatan untuk menghafal Alquran meski usianya sudah tak lagi muda.
Baca SelengkapnyaKegiatan pesantren kilat ini mengusung tema Gema Ramadan Malinjo.
Baca SelengkapnyaPPPA Daarul Qur'an mengunjungi Pondok Pesantren Rehabilitasi At-Tauhid Kota Semarang pada Senin pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKegiatan tadarus Alquran yang dilakukan secara rutin ini dalam rangka meningkatkan keimanan santri di bulan suci Ramadan.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sudah jadi bagian dari masyarakat Betawi dan kini masuk kategori Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
Baca SelengkapnyaTak segan, para anggota membantu ustaz memberi edukasi agama ke anak-anak.
Baca SelengkapnyaPolisi wanita cantik penghafal Al Quran di Polresta Aceh.
Baca SelengkapnyaPerjalanan pendidikan Raditya Arief Putrasetiawan bisa menjadi pemicu semangat banyak orang.
Baca Selengkapnya