Gelontorkan Anggaran Ratusan Juta Rupiah, Pemkab Boyolali Bersiap Hadapi Kekeringan
Merdeka.com - Memasuki Bulan Juni, beberapa daerah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Apalagi musim kemarau kali ini diprediksi akan diisi dengan fenomena El Nino. Prediksi membuat kita harus bersiap dengan bencana kekeringan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menyadari prediksi itu. Kepala BPBD Boyolali, Widodo Munir, mengatakan bahwa Bupati Boyolali sudah menyiapkan Surat Edaran Nomor 360/1336/5.4/2023 tentang Antisipasi Bencana Kekeringan serta Kebakaran Hutan dan Lahan 2023.
Dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Boyolali juga menyebutkan jik musim kekeringan diperkirakan terjadi pada Juli-Oktober 2023. Dengan anggaran yang tak sedikit, Pemkab Boyolali sudah bersiap untuk mengantisipasi kekeringan di kawasan mereka.
-
Kenapa El Nino berdampak ke kekeringan? BMKG memprakirakan fenomena El Nino menerjang Indonesia pada tahun ini yang berdampak musim kemarau menjadi berkepanjangan.
-
Dimana El Nino berdampak di Indonesia? Hal ini menandakan berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia.
-
Apa yang diprediksi BMKG tentang musim kemarau tahun ini? Musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. BMKG memprediksi musim kemarau 2023 ini akan dibarengi dengan fenomena El Nino.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
-
Mengapa BMKG memperingatkan warga di Jateng tentang El Nino? Oleh karena itu, lembaga tersebut memperingatkan warga di berbagai daerah, termasuk di Jateng agar waspada terhadap fenomena tersebut.
-
Apa yang terjadi akibat dampak kemarau di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
Siapkan Anggaran Ratusan Juta Rupiah
©2015 Merdeka.com
Terkait ancaman tersebut, Pemkab Boyolali menyediakan anggaran sekitar Rp200 juta untuk penyediaan 1.000 tangki air bersih. Tahun sebelumnya, Pemkab Boyolali hanya melakukan dropping air bersih ke masyarakat sekitar 200 tangki, karena tahun 2022 musim kemarau relatif basah.
Namun pada tahun 2023 ini, cuaca diperkirakan lebih kering sehingga disiapkan anggaran untuk air bersih lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Sejauh ini belum ada daerah di Boyolali yang mengajukan permintaan bantuan air bersih.
“Kami intinya sudah siap menghadapi musim kekeringan tahun ini. Puncaknya diperkirakan terjadi September mendatang,” kata Widodo dikutip dari ANTARA pada Kamis (8/6).
Daerah Rawan Kekeringan di Boyolali
©2015 Merdeka.com
Berdasarkan pemetaan daerah rawan kekeringan di Boyolali berada di Kecamatan Juwangi, Wonosegoro, Wonosamodro, Kemusu, Tamansari, Musuk, dan Andong. Selain itu BPBD Kabupaten Boyolali juga sudah menyiapkan kendaraan sebanyak empat tangki air bersih.
Widodo mengatakan, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap siaga menghadapi bencana kekeringan, antara lain dengan tidak membuang putung rokok sembarangan terutama di kawasan hutan yang rawan kekeringan. Selain itu masyarakat diminta untuk menghemat air bersih serta menanam banyak pohon agar simpanan air di permukaan air tanah lebih awet.
Tak cukup sampai di situ, masyarakat juga diminta untuk melakukan upaya-upaya mandiri demi mencukupi kebutuhan air bersih, misalnya dengan membuat sumur sendiri. BPBD tahun ini juga melakukan penelitian sumber daya air melalui geolistrik dan sudah dilaksanakan di Kecamatan Wonosamodro dan Boyolali Kota. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG memprediksi ancaman El Nino akan mengalami puncak pada Agustus-September.
Baca SelengkapnyaDwikorita mengatakan puncak El Nino diprediksi terjadi pada Agustus-September.
Baca SelengkapnyaHingga awal 2024, dampak El Nino masih akan dirasakan di Indonesia. Ancaman kekeringan melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPemkab Tangerang telah menetapkan status siaga bencana kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan sebagai dampak dari fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaKondisi kekeringan saat musim kemarau tahun 2024 diprediksi sampai September
Baca SelengkapnyaKepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menghimbau masyarakat agar mengantisipasi ancaman El Nino
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah bekerja sama dengan BPBD sedang menyiapkan beberapa solusi, termasuk distribusi air bersih
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi awal musim hujan di Indonesia terjadi pada November 2023.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.
Baca Selengkapnya