Tak Punya Gedung, Para Siswa SMK di Purbalingga Ini Terpaksa Belajar di Kios Pasar
Merdeka.com - Kondisi pendidikan di Indonesia ini masih memprihatinkan. Masih banyak sekolah yang fasilitasnya memprihatinkan. Bahkan beberapa di antaranya justru tak punya gedung sekolah.
Begitulah kondisi SMKN 1 Karangjambu, Purbalingga. Sudah hampir 15 tahun sekolah itu tidak punya gedung sekolah. Mereka selalu berpindah dari gedung satu ke gedung lainnya hanya untuk sekedar belajar.
Lalu bagaimana mereka tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar di tengah keterbatasan itu? Berikut selengkapnya:
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Kenapa siswa SMK perlu PKL? Bukan tanpa alasan, PKL adalah kegiatan implementasi yang diberikan kepada siswa SMK agar bisa mendapatkan berbagai manfaat.
-
Bagaimana anak-anak belajar di Kampung Saungkuriang? 'Akhir KKN ini, kami menerima kunjungan empat sekolah SD di Kecamatan Cipondoh, untuk merasakan langsung pesona Kampung Saungkuriang. Dengan kegiatan memberi makan hewan, membuat ekoprint, dan beberapa kerajinan dari barang bekas. Serta membuat aquaponik di mana anak-anak dapat menanam sekaligus memelihara ikan,' paparnya.
-
Kenapa siswa di SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
-
Di mana siswa PKL bekerja? Praktik kerja lapangan, atau biasa disebut dengan PKL, adalah salah satu bentuk kegiatan di mana para siswa ditempatkan langsung di lingkungan kerja.
-
Bagaimana SMPN 5 Bandung menjadi sekolah lagi? Pasca kemerdekaa, sekolah ini kemudian diresmikan pada tahun 1950-an. Fungsinya juga dikembalikan sebagai sekolah yang dikelola pemerintah.
Ramai-Ramai Gotong Kursi
©YouTube/Liputan6
Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6 pada Rabu (28/9), tampak para SMKN 1 Karangjambu beramai-ramai menggotong kursi dan meja belajar. Mereka bukan hendak belajar di alam, namun kembali pindah tempat belajar.
Dalam menjalani proses belajar mengajar, mereka selalu berpindah-pindah. Terakhir mereka menempati sebuah gedung SMP.
Setelah dari gedung SMP, selanjutnya mereka menumpang pada salah satu kios di Pasar Karangjambu. Setidaknya mereka meminjam sebanyak 22 kios yang masing-masing berukuran 3x3 meter untuk kegiatan belajar mengajar itu.
Tidak Mendapat Fasilitas
©YouTube/Liputan6
Kepala SMKN 1 Karangjambu, Mohamad Mumfasil mengatakan, sekolahnya tidak mendapatkan fasilitas sekolah yang optimal seperti sekolah lainnya. Oleh karena itu, sebanyak 183 siswa SMK harus berbagi di tempat yang sempit itu.
Ruangan yang cukup panas tak menyurutkan semangat mereka untuk belajar. Namun besar harapan mereka untuk bisa belajar di gedung sekolah sendiri.
“Cepat diberikan gedung segera. Kalau belajar di sini panas. Tapi nggak apa-apa demi belajar,” kata Laila Iftina, salah satu siswi SMKN 1 Karangjambu.
Sejak dibangun pada tahun 2008 silam SMKN 1 Karangjambu selalu berpindah tempat belajar. Tak hanya menumpang di gedung, tak jarang pula mereka belajar di tenda, bahkan menumpang di rumah warga. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaSiswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaBangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca Selengkapnyakondisi bangunan ruang kelas sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca SelengkapnyaSejumlah sekolah di Kabupaten Demak menerapkan pembelajaran secara daring atau online.
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca Selengkapnya