'Apakah Mereka Percaya Aku Membunuh Mirna?', Begini Isi Diary Jessica Wongso di Dalam Penjara
Melalui film dokumenter, isi buku diary Jessica Wongso terungkap.
Melalui film dokumenter, isi buku diary Jessica Wongso terungkap.
'Apakah Mereka Percaya Aku Membunuh Mirna?', Begini Isi Diary Jessica Wongso di Dalam Penjara
Kasus pembunuhan Wayan Mirna menyita banyak perhatian publik. Setelah beberapa tahun, kasus ini kembali menjadi perbincangan publik.Hal ini lantaran kasus ini diangkat menjadi film dokumentar yang tayang di Netflix. Film dokumentar yang berjudul Ice Cold: Murder, Cofee and Jessica Wongso ini menjadi perbincangan hangat.
Jessica Wongso ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan Mirna dan dihukum 20 tahun penjara. Namun kasus 2016 ini masih menyimpan banyak misteri.
Melalui film dokumenter tersebut buku diary Jessica Wongso Terungkap. Ini isinya.
Jessica Wongso tengah menjalani hukumannya di Lapas Kelas II A Pondok Bambu. Tujuh tahun berselang, kasusnya diangkat di film dokumentar. Namun saat menjalani wawancara untuk film dokumentar, ia tak diperbolehkan untuk diwawancarai.
"Nyaris tidak mungkin untuk bisa memfilmkan aku. Kurasa itu tak akan terjadi," ucap Mirna dilansir dari film dokumentar yang tayang di Netflix.
"Memang aku siapa? Aku bukan tokoh publik atau semacamnya," imbuhnya.
Cuplikan film dokumentar Netflix.
Film dokumentar ini tak mendapatkan izin untuk memfilmkan Jessica Wongso. Namun buku harian Jessica Wongso saat di penjara pun terungkap. Jessica mencurahkan isi hatinya atas hukumannya sebagai pelaku pembunuhan.
Jessica menuliskan kejadian saat dirinya bertemu dengan Mirna. Ia menuliskan kecurigaan yang mengarah kepada dirinya lantaran ia memesan kopi terlebih dahulu.
"Saatnya membahas saat kami harusnya bertemu untuk mengopi. Mereka merasa curiga karena aku memesan sebelum teman-temanku datang." tulisnya.
Jessica Wongso dicurigai lantaran datang lebih awal. Gerak- geriknya saat di kafe juga dipermasalahkan.
"Aku tak menyangka mereka akan tiba 40 menit kemudian. Mereka juga merasa curiga saat aku memindahkan kantong kertas, aku hanya bosan. Video ku saat masuk ke kafe diputar berulang kali," tulisnya.
Pelaku yang divonis 20 tahun ini mempertanyakan cctv pihak kepolisian saat masuk di TKP. Hal ini lantaran cctv tersebut telah dihapus.
"Rekaman polisi masuk dan keluar kafe dengan barang bukti dikatakan telah dihapus permanen," tulisnya.
"Apakah kini giliranku untuk curiga? Imbuhnya.
Jessica merasa kehidupannya berubah saat ia mulai ditetapkan sebagai tersangka. Kehidupannya dan keluarga mulai disorot oleh media dan masyarakat.
"Aku sadar situasinya telah menjadi tak terkendali saat kami melihat di TV. Media mulai mengintai rumah kami. Kami harus sembunyi-sembunyi untuk masuk ke rumah sendiri," tulis Jessica.
Jessica mengungkapkan isi hatinya saat ditangkap dan ditahan. Ia merasa hidupnya telah hancur.
"Beberapa hari kemudian, aku ditangkap. Aku menghabiskan malam berbaring di lantai yang keras dan dingin sambil menatap ruang kosong. Satu hal yang pasti dunia telah runtuh menimpaku," tulisnya.
Jessica Wongso kini tengah menjalani beberapa tahun hukumannya. Namun hingga kini ia tak mengaku menjadi pembunuh Mirna. Berbagai banding pun ia lakukan namun ditolak.
"Saat aku bertemu orang baru, aku selalu berpikir apakah mereka menganggap aku seorang pembunuh. Sejujurnya, aku bertanya-tanya apakah mereka percaya aku membunuh Mirna atau tidak," tutupnya.