Tiga Pekerja di Kudus Tewas Tertimpa Longsor saat Pembangunan Talud, Ini 3 Faktanya
Merdeka.com - Nasib nahas menimpa tiga orang pekerja di Kudus. Mereka adalah Rasdi (50), Sukaryadi (38), dan Warsan (45).
Kasi Kedaruratan BPBD Kudus, Ahmad Munaji mengatakan bahwa ketiga korban merupakan pekerja bangunan yang tengah melakukan perbaikan talud pada tebing setinggi 12 meter untuk penyangga jalan di Desa Dukuh Waringin-Ketanggi. Lebih lanjut, ia menceritakan longsor tersebut berawal saat delapan pekerja, termasuk ketiga pekerja yang menjadi korban, melakukan aktivitas perbaikan talud pada tebing setinggi 12 meter untuk penyangga jalan.
Karena kontur tanahnya labil dan tidak ada penyangga darurat, sekitar pukul 13.30 WIB tanah sandaran longsor dan menimpa pekerja yang berada di bawah untuk membuat lubang pondasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Siapa saja yang terdampak Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? 'Sedang bekerja menaikan barang dari lantai 1 ke lantai 5, lift tersebut mengalami overload,' kata Ade Ary dalam keteranganya, Selasa (3/9).
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Siapa yang terkena dampak Waduk Karian? Dengan dibangunnya Waduk Karian, sekitar 250 an kepala keluarga yang tinggal di lokasi terpaksa harus meninggalkan tanah kelahiran mereka.
-
Siapa saja korban tragedi Trisakti? Keempat mahasiswa yang meninggal dunia adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royadin, dan Hendrawan Sie.
“Ketiga korban tertimbun material longsor pada lubang yang sama,” kata Ahmad Munaji, dikutip dari Merdeka.com pada Minggu (28/5). Berikut selengkapnya:
Polisi: Kecelakaan Kerja
©YouTube/Liputan6
Begitu ditemukan, korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Rejosari sebelum diserahkan ke pihak keluarga. Penyambutan kepulangan jenazah disertai iring isak tangis keluarga. Padahal korban berangkat pagi dalam kondisi sehat untuk mencari nafkah. Pihak kepolisian yang melakukan olah TKP mengatakan kalau kasus tersebut merupakan kecelakaan kerja. Sehingga ketiga jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Ini kecelakaan kerja di mana korban tertimbun tanah longsor saat menggali pondasi talud. Korban tiga orang, tertimbun tanah dan berhasil dievakuasi sudah dalam keadaan meninggal. Kemudian dibawa ke puskesmas, dicek oeh dokter puskesmas. Selanjutnya korban diserahkan pada keluarganya,” kata Kapolsek Dawe, Kudus, Iptu Amirin, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (30/5).
Proyek Dihentikan Sementara
©YouTube/Liputan6
Terkait kecelakaan kerja itu, Bupati Kudus, Hartopo, meminta proyek tersebut dihentikan sementara. Penghentian dilakukan sambil menunggu hasil kajian tim teknis dari pemkab.
“Sebaiknya menunggu hasil evaluasi soal spesifikasi dan kualitas bangunan taludnya. Jangan sampai terjadi pengurangan kualitas,” kata Hartopo, dikutip dari ANTARA pada Senin (29/5).
Ia mengaku sudah pernah meninjau sendiri kawasan bencana tanah longsor seperti di Kecamatan Gebog dan Dawe. Bahkan pemkab sudah pernah memperingatkan warga di daerah bencana longsor untuk tidak mendirikan tempat tinggal di sana.
Kewenangan Pemerintah Desa
©YouTube/Liputan6
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kudus, Arief Budi Siswanto, mengakui bahwa pelaksanaan pembangunan di Desa Dukuh Waringin merupakan kewenangan pemerintah desa setempat. Peristiwa tersebut diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk pemerintah desa lainnya agar dalam pembangunannya didampingi tim ahli bangunan.
Proyek pembangunan talud dieksekusi menggunakan anggaran dana desa. Namun Arief mengaku pihak desa tidak meminta pendampingan teknis. Arief hanya mempercayakan proyek tersebut kepada tim teknis desa yang telah dibentuk. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaTembok turab kali tiba-tiba roboh dan menimpa empat pekerja sedang mengerjakan konstruksi cakar ayam.
Baca SelengkapnyaSatu korban longsor di area penambangan pasir Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemukan meninggal dunia di kedalaman 20 meter. Tiga lainnya dilaporkan masih hilan
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaSebagian dari dak beton menimpa dan menjepit tubuh korban, yang mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia bernama Fauzi (32) dan Andri (38).
Baca SelengkapnyaJumlah korban tewas akibat robohnya crane girder pembangunan Fly Over Bantaian, Muara Enim, Sumatera Selatan, bertambah menjadi dua orang.
Baca SelengkapnyaPT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali blak-blakan terkait ledakan tersebut.
Baca SelengkapnyaSampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaSumedi Riyanto (80/ayah), Thio Nyin Nio (74/ibu), dan Amy Kusuma Dewi (35/anak) tewas di tempat usai tertimpa tembok setinggi 2 meter dan panjang 50 meter.
Baca Selengkapnya