Mulai Tenggelam Akibat Proyek Waduk, Ini Riwayat Kampung Sinday Lebak yang Sempat Dihuni Warga
Kini rumah hingga masjid di Kampung Sindah hanya tersisa bagian atapnya saja setelah waduk digenangi air
Kini rumah hingga masjid di Kampung Sinday hanya tersisa bagian atapnya saja setelah waduk digenangi air
Mulai Tenggelam Akibat Proyek Waduk, Ini Riwayat Kampung Sinday Lebak yang Sempat Dihuni Warga
Kampung Sinday di Kecamatan Pajagan, Kabupaten Lebak, Banten, tengah ditenggelamkan untuk proyek Waduk Karian. Terlihat rumah-rumah warga yang mulai digenangi air hingga menyisakan bagian atapnya saja.
-
Kenapa sumur di Lebak kering? “Biasanya pakai jet pump, cuma karena sekarang kering, kebanyakan warga sini dan kampung sebelah ngambil air di sumur ini,“ kata salah satu warga, Dopi.
-
Siapa yang terdampak kekeringan di Lebak? 'Di Rancabaok ada 40 rumah yang kekeringan, karena sumur-sumur timba itu pada kering,' jelas Sumiati. Terjadi Setiap Musim Kemarau Ditambahkan Sumiati, bahwa tidak ada pilihan lain bagi warga selain mengambil dari sungai-sungai yang masih teraliri air. 'Nggak ada pilihan, mau ngebor juga mahal,' tambahnya.
-
Di mana lokasi Waduk Kembangan? Letak Waduk Kembangan berada di Desa Kembangan, Karangmalang, Sragem.
-
Kenapa warga Lebak kekurangan air bersih? Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Banten mulai mengalami kesulitan air bersih. Di Kabupaten Lebak misalnya, warga sekitar terpaksa memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan mencuci pakaian hingga air minum.
-
Dimana lokasi Bendungan Leuwikeris? Peresmian Bendungan Leuwikeris di perbatasan Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya pada Kamis (29/8) lalu, disambut baik oleh masyarakat setempat.
-
Kapan kekeringan di Lebak terjadi? Setiap harinya puluhan ibu-ibu di Kampung Rancabaok, Desa Tamanjaya, Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air. Walau kondisinya tidak jernih, aliran tersebut terpaksa digunakan karena tidak ada pilihan lain.'Nyari air ke kali sini, karena di rumah nggak punya air,' kata warga setempat bernama Sumiati, mengutip YouTube SCTV Banten, Rabu (31/7). Rela Berjalan Jauh Sejak pagi, mereka terbiasa berjalan jauh sejak sebulan terakhir.
Sebelum jadi proyek bendungan, Kampung Sinday jadi salah satu permukiman terpadat dengan dihuni ratusan kepala keluarga. Saat ini mereka telah diungsikan ke luar daerah untuk menghuni tempat baru.
Diperkirakan kampung ini akan hilang dan menjadi perairan Waduk Karian pada akhir tahun mendatang.
Berikut riwayat Kampung Sinday yang tenggelam oleh waduk.
Banyak bangunan yang hanya menyisakan atap
Mengutip YouTube Syam Handri, Minggu (12/11), proyek Waduk Karian banyak menenggelamkan rumah serta bangunan rumah ibadah.
Terlihat dalam tayangan yang diunggah, bangunan-bangunan tersebut hanya menyisakan bagian atapnya saja. Bangunan masjid pun tersisa fasad atap, dengan kubahnya.
Warga yang tinggal di sekitar lokasi memanfaatkan perahu getek untuk keperluan mobilitas.
Dibangun sejak 2015
Mengutip ANTARA, Waduk Karian sebelumnya dibangun sejak 2015 lalu melalui serangkaian tahapan.
Bendungan ini memiliki daya tampung sekitar 314,7 juga meter kubik, dengan luas genangan maksimum sebesar 1.740 hektare dan luas keseluruhan area waduk sebesar 2.170 hektare.
Pengisian air sudah dimulai sejak September lalu, dan diperkirakan Desember atau Januari seluruh area akan dialiri air.
Rela tinggalkan tanah kelahiran
Dengan dibangunnya Waduk Karian, sekitar 250 an kepala keluarga yang tinggal di lokasi terpaksa harus meninggalkan tanah kelahiran mereka.
Bahkan, warga sudah turun temurun tinggal di lokasi sejak zaman nenek moyang ratusan tahun silam.
"Dulu Kampung Sinday ini penghuninya cukup banyak, hingga 250 kepala keluarga. Bahkan Anies Baswedan juga sempat ke sini saat meninjau siswa SD jatuh di atas jembatan gantung," kata Ojod (45) warga Pajagan.
Tenggelamkan 4 kecamatan
Terdapat empat kecamatan yang terdampak bendungan tersebut, yakni Kecamatan Sajira, Maja, Cimarga, dan Rangkasbitung.
Melalui ganti rugi yang dibayarkan pemerintah, warga pun kemudian memilih pindah dan membangun rumah di tempat yang baru.
"Kami cukup berat meninggalkan Kampung Pasir Eurih itu karena kelahiran nenek moyang. Namun kami rela dan ikhlas untuk kemajuan bangsa," kata penduduk lainnya bernama Nasir.
Banyak warga yang ingin menyaksikan pengisian waduk
Ditenggelamkannya beberapa desa ini membuat warga ingin melihat proses pengisian air. Sejak ditenggelamkan September lalu, warga mulai berdatangan ke lokasi untuk sekedar mengenang tempat tinggalnya.
Saat sudah difungsikan, Waduk Karian akan membantu memenuhi pasokan air bagi sekitar 5 juta penduduk di wilayah Banten, Bogor dan DKI Jakarta.
Selain itu, waduk juga akan mengendalikan banjir di hilir Provinsi Banten, termasuk Jalan Tol Jakarta-Merak, juga pemenuhan listrik ramah lingkungan hingga 1,8 megawatt.