Wanita 49 Tahun Ini Sukses Jadi Agen Mitra UMi BRI Cabang Sleman, Capai 100 Nasabah

UMi memberikan bantuan kepada pelaku kredit usaha mikro dengan aman dan cepat.

UMi memberikan bantuan kepada pelaku kredit usaha mikro dengan aman dan cepat.

Wanita 49 Tahun Ini Sukses Jadi Agen  Mitra UMi BRI Cabang Sleman, Capai 100 Nasabah

Kredit Ultra Mikro atau UMi merupakan sebuah program yang dibentuk Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada 2021 lalu. Program ini memberikan akses terhadap pembiayaan dan pemberdayaan sosial di daerah terpencil agar semakin terjangkau. Program ini juga mampu memperluas sektor pinjaman melalui strategi hybrid bank yang menggabungkan kehadiran fisik dan kemampuan digital.

Agen Mitra UMi fokus menyalurkan pinjaman ultra mikro ke masyarakat. Program ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi seluruh pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam hal penyediaan modal usaha untuk menghindari praktik rentenir.

Secara garis besar UMi memberikan bantuan kepada pelaku kredit usaha mikro dengan aman dan cepat. Para pelaku usaha dapat mengikuti program UMi dengan menjadi agen mitra UMi melalui Agen BRILink.

Seperti yang dilakukan oleh Nurul Fasikhah. Ia adalah pedagang sembako atau kelontong di Pasar Tempel, Sleman, Yogyakarta. Nurul merupakan salah satu Agen Mitra UMi yang terbukti mampu memberdayakan pelaku usaha ultra mikro di Pasar Tempel untuk menghindari para pedagang dari praktik rentenir.

Agen Percontohan UMi Pertama di Wilayah Sleman

Aktivitas Nurul sehari-hari adalah aktif menjadi pedagang di salah satu pasar yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah ini. Wanita 49 tahun ini ditunjuk oleh BRI menjadi agen percontohan pertama UMi untuk wilayah Sleman, Yogyakarta.

“Sekitar 2 tahun selesai pandemi sekitar tahun 2022. Berawal saat saya dikunjungi oleh pihak BRI untuk diminta menjadi percontohan Program UMi pertama di wilayah Sleman,” cerita Nurul Fasikhah saat ditemui merdeka.com di Toko Anugrah 2 Tempel pada Selasa (12/3).

Bank BRI memilih Nurul Fasikhah sebagai agen percontohan pertama di Sleman dengan berbagai pertimbangan. Manajer Bisnis Mikro (MBM) KC. Sleman, Susilo Hadi Atmojo, mengatakan bahwa Nurul tinggal sangat dekat dengan area pasar. Lebih tepatnya, Nurul tinggal di dalam area pasar, menguasai area pasar dan menetap di kawasan pasar tersebut.

“Dia standby di situ. Rumah di situ dan dia punya dua tempat serta suaminya perangkat desa,” kata Susilo saat ditemui merdeka.com di Kantor BRI KC. Sleman pada Senin (18/3).

Nurul menceritakan awal mencari nasabah ketika dirinya dinyatakan menjadi agen percontohan pertama UMi. Saat itu Nurul menawarkan UMi kepada pedagang terdekat yang sudah dikenal. Hal ini dilakukan untuk mempermudah transaksi ketika mengikuti program ini.

“Untuk pertama saya menawarkan kepada orang-orang yang saya kenal, terdekat serta bertanggung jawab di Pasar Tempel untuk ikut Program UMi,” cerita wanita tiga anak ini.

Susilo juga mengatakan bahwa cara menjadi Agen UMi awalnya dimulai dengan menjadi Agen BRILink. Lalu selanjutnya ditentukan oleh landasan kepercayaan pihak BRI kepada calon Agen UMi.

“Untuk jadi Agen UMi harus jadi agen BRILink terlebih dahulu. Salah satu cara kita (BRI) menentukan agen mitra UMi itu ialah kita harus benar-benar percaya. Orangnya bisa dipercaya oleh BRI. Kemudian orangnya sudah terpilih dapat menjaga kepercayaan, yang telah kita percayakan. Sehingga ketika dia memilih calon debitur, benar-benar orang yang dia ketahui,” kata Susilo menjelaskan.

Program UMi ini dinilai sangat mudah, cepat dan aman. Dengan adanya program ini diharapkan akan membantu para pedagang Pasar Tempel dalam mengembangkan usaha agar bisa semakin berkembang. Untuk proses pencairan di UMi juga sangat cepat atau tidak perlu menunggu lama.

“Sistem pembayaran yang dilakukan secara mingguan itu sangat mudah dan meringankan. Terus yang paling menguntungkannya itu mudah dan cepat. Jika sudah saya input, besok sudah cair, paginya sudah cair,” kata Nurul.

Basmi Rentenir dengan Program UMi

Agen Mitra UMi merupakan agen yang fokus menyalurkan pinjaman ultra mikro ke masyarakat. Dengan begitu ke depannya diharapkan mampu memberikan manfaat bagi seluruh pelaku UMKM dalam hal penyediaan modal usaha untuk menghindari praktik rentenir.

“Kan di sini banyak pinjaman bank percit atau istilahnya rentenir, pinjaman tanpa agunan. Jadi ingin membasmi bank percit atau koperasi yang merugikan masyarakat,” kata Nurul.

Hal senada juga disampaikan Susilo. Ia membenarkan salah satu tujuan UMi, yaitu untuk menanggulangi praktik rentenir.

“Awal mula mitra UMi di-launching itu untuk menanggulangi merebaknya rentenir. Kelebihan mitra UMi itu dana sebrakan. Jadi dengan bunga yang kompetitif, fleksibel, bisa langsung cair sampai dengan Rp10 juta,” kata Susilo menjelaskan.

Niat Nurul untuk ikut membasmi rentenir di Pasar Tempel ini juga sejalan dengan tujuan yang diharapkan oleh program UMi.

“Dari BRI UMi itu bertujuan untuk membasmi kayak rentenir atau koperasi yang merugikan banget. Bahkan kalau tidak ketemu di pasar akan dicari sampai ke rumah karena utangnya enggak bisa lunas-lunas,” kata Nurul melanjutkan.

Dengan usaha yang tekun, Nurul Fasikhah secara perlahan mulai mendapat banyak pedagang yang mengajukan pinjaman pada BRI lewat dirinya.

“Kalau UMi ini tanpa jaminan, mudah dan cepat dibanding koperasi, bank percit atau rentenir,” ucap Nurul.

Sukses Jadi Agen UMi, Capai 100 Nasabah

Menjadi Agen Mitra UMi merupakan kebahagiaan tersendiri yang dirasakan wanita berhijab ini. Selain bisa membantu membasmi praktik rentenir, menjadi Agen UMi juga dapat membantu menaikkan pendapatan secara ekonomi.

“Dalam memilih Agen Mitra UMi kita juga selektif, jangan sampai kita memilih orang yang salah dalam menyalurkan. Agen juga dapat banyak benefit. Dari aplikasi yang dia masukkan, cair dapat fee. Kemudian yang sudah cair, lancar melakukan pembayaran, agen dapat fee lagi. Jadi dapat pendapatan agen,” kata Susilo menjelaskan.

Hingga saat ini pelanggan yang sudah mengajukan program kredit UMi sudah mencapai ratusan orang.

“Saat ini untuk pengajuan sudah mencapai ratusan orang yang ikut program UMi melalui rekomendasi saya,” ucap Nurul Fasikhah.

Kesuksesan yang dirasakan Nurul pun dilalui dengan suka duka yang panjang. Adapun kendala yang sering ditemui Nurul. Ya, dirinya kerap mendapat perlakukan tak mengenakkan dari orang di sekelilingnya. Hal ini lantaran dirinya tidak memberikan rekomendasi orang tersebut untuk mengikuti UMi.

“Sebenarnya banyak orang yang mau diinput untuk mengikuti Program UMi ini. Namun saya harus hati-hati untuk memberikan rekomendasinya,” cerita Nurul.

Program UMi diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian Indonesia sekaligus memperluas inklusi keuangan dan memberdayakan nasabah yang melampaui batas pada bank konvensional. Dengan adanya UMi, diharapkan akan berpotensi memberikan manfaat bagi lembaga keuangan, serta menawarkan wawasan bernilai kepada nasabah.