20 Juni 1946 Kelahiran Xanana Gusmao, Presiden Pertama Timor Leste
Merdeka.com - Tanggal 20 Juni 1946 adalah hari kelahiran Xanana Gusmao, Presiden pertama Timor Leste pasca merdeka dari Indonesia. Dirinya menjabat sebagai Presiden sejak Mei 2002 hingga Mei 2007.
Pada 2007 hingga 2015, ia menjabat sebagai Perdana Menteri negara, dilanjutkan sebagai Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis di pemerintahan Araújo dari 2015 hingga 2017.
Xanana Gusmao lahir di Manatuto, yang saat itu adalah Timor Portugis. Kedua orang tuanya campuran Portugis-Timor, dan sama-sama bekerja sebagai guru sekolah.
-
Siapa yang memimpin integrasi Timor Timur? Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, menyatakan bahwa operasi ini dilakukan untuk melindungi stabilitas regional dan mencegah kemungkinan dominasi komunis di Timor Timur.
-
Siapa Presiden pertama Filipina? Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
-
Siapa yang memimpin Tarumanegara? Saat dipimpin Purnawarman, pusat pemerintahannya terletak di antara Kecamatan Tugu, Jakarta Utara dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
-
Siapa presiden pertama Indonesia? Siapa nama presiden pertama Indonesia?Jawaban: Ir. Soekarno
-
Siapa Gubernur pertama Jawa Timur? Tokoh penting yang pertama kali menjabat sebagai seorang Gubernur Jawa juga dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Xanana Gusmao tumbuh menjadi sosok yang berpengaruh bagi sejarah Timor Leste. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya mengenai sosok Timor LesteXanana Gusmao.
Kehidupan Awal Xanana Gusmao
Lahir dengan nama Jose Alexandre Gusmao pada 20 Juni 1946 di Manatulo, Timor Leste, Xanana Gusmao adalah pemimpin dan politikus kemerdekaan Timor Leste yang menjabat sebagai presiden pertama (2002–07) dan perdana menteri keempat (2007–15) negara ini.
Melansir britannica.com, Gusmao bersekolah di Dili, Timor Timur, yang pada waktu itu adalah milik Portugis, dan kemudian bersekolah di seminari Jesuit di dekat Dare. Dia bertugas selama tiga tahun di angkatan bersenjata kolonial dan bekerja sebagai surveyor dan sebagai guru.
Pada Agustus 1975, setelah percobaan kudeta oleh Uni Demokratik Timor nasionalis dipadamkan oleh kelompok pesaing, Fretilin (Front Revolusioner untuk Timor Timur Merdeka), Portugis administrator meninggalkan Timor Timur.
Untuk beberapa saat yang singkat setelah itu Gusmao yang adalah seorang anggota Fretilin, membantu mengelola wilayah tersebut. Lalu, Indonesia menginvasi Timor Timur pada Desember 1975 dan mencaploknya sebagai provinsi.
Gusmao kemudian berada di garis depan gerakan perlawanan terhadap kehadiran Indonesia, menjadi ketua Falintil (Forças Armadas de Liberação Nacional de Timor-Leste/Angkatan Bersenjata untuk Pembebasan Nasional Timor Timur), sebuah kelompok revolusioner yang beroperasi dari tempat persembunyian di pegunungan.
Ditangkap oleh Pemerintahan Indonesia
Pada tahun 1992, Xanana Gusmao ditangkap oleh pasukan Indonesia dan tahun berikutnya dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena berkomplot melawan pemerintah Indonesia dan kepemilikan senjata secara ilegal.
Hukumannya kemudian dipersingkat menjadi 20 tahun, dan, sebagai bagian dari penyelesaian yang ditengahi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dia dibebaskan menjadi tahanan rumah pada Februari 1999.
Bersama dengan para pemimpin perlawanan Jose Ramos-Horta dan Uskup Carlos Belo, Gusmao ikut serta dalam pembicaraan dengan pemerintah Indonesia, dan gencatan senjata ditetapkan pada tanggal 18 Juni 1999.
Kemerdekaan Timor Leste
Pada 30 Agustus rakyat Timor berpartisipasi dalam sebuah referendum untuk memilih antara otonomi di dalam Indonesia atau kemerdekaan. Dengan mayoritas besar rakyat memilih kemerdekaan, Indonesia pun mulai menarik pasukannya.
Pada 25 Oktober Dewan Keamanan PBB membentuk pemerintahan transisi, UNTAET (Administrasi Transisi Perserikatan Bangsa-Bangsa Timor Timur). Sebagai presiden Dewan Nasional Perlawanan Timor (Conselho Nacional de Resistência Timorense; CNRT), Gusmao ditunjuk untuk menduduki jabatan senior di UNTAET.
Terpilihnya Xanana Gusmao Sebagai Presiden
Pada April 2002, Timor Timur mengadakan pemilihan presiden pertamanya. Xanana Gusmao menang dalam pemilihan ini dengan mudah. Ia pun menjabat sebagai presiden negara baru tersebut pada 20 Mei, saat Timor Timur resmi merdeka.
Sebagai presiden, dia mengawasi masuknya negara itu ke PBB pada tahun 2002 dan ke ASEAN pada tahun 2005. Dia juga bekerja untuk mengembangkan ekonomi Timor Lorosa'e, yang sangat bergantung pada industri perminyakan.
Pada tahun 2006, Xanana Gusmao menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Mari Alkatiri, yang diduga telah memerintahkan intimidasi dan pembunuhan lawan politik. Tuduhan tersebut mengakibatkan protes massa, dan Alkatiri mengundurkan diri pada bulan Juni.
Menjadi Perdana Menteri
Selanjutnya, Gusmao memilih untuk tidak mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua sebagai presiden. Dirinya memilih untuk mengejar jabatan perdana menteri. Pada pemilihan parlemen Juni 2007, CNRT (Congresso Nacional de Reconstrução do Timor) atau Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor menempati posisi kedua di belakang Fretilin, yang gagal memperoleh suara mayoritas.
Gusmao kemudian mengatur pembentukan koalisi pemerintahan yang dipimpin oleh partainya, dan Presiden kedua Timor Leste saat itu, Jose Ramos-Horta, mengangkatnya sebagai perdana menteri. Gusmao dilantik pada 8 Agustus 2007, yang disambut dengan kerusuhan selama dua hari di Dili.
Perjalanan Karir Politik
Pada Februari 2008 Presiden Ramos-Horta hampir dibunuh di Dili, menjerumuskan negara itu ke dalam krisis politik. Xanana Gusmao mampu memimpin negeri dalam melewati situasi tersebut, dan lambat laun kedamaian pun kembali.
Perekonomian Timor Leste tumbuh secara signifikan selama masa jabatan pertamanya sebagai perdana menteri, meski masih banyak warga negara hidup dalam kemiskinan. CNRT memenangkan pluralitas (tetapi bukan mayoritas) kursi dalam pemilihan parlemen tahun 2012, dan Gusmao kembali untuk masa jabatan kedua sebagai perdana menteri dari pemerintahan koalisi lainnya.
Namun, pada 2014, ia mengumumkan niatnya untuk pensiun. Xanana Gusmao pun meninggalkan jabatannya pada 16 Februari 2015, digantikan oleh Rui Maria de Araújo dari Fretilin, yang mengangkat Gusmao sebagai menteri perencanaan dan pembangunan strategis. (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Xanana mengatakan, PKB punya andil bedar dalam mendukung perdamaian, rekonsiliasi, serta hubungan harmonis antar bangsa seperti diwariskan Gus Dur
Baca SelengkapnyaXanana Gusmao memuji Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto, kendati pernah berseberangan dalam pertempuran masa silam
Baca SelengkapnyaVideo merekam momen keakraban PM Timor Leste dengan Prabowo dan Luhut.
Baca SelengkapnyaPM Timor Leste Xanana Gusmao tampak membungkukkan badan dan mencium tangan Iriana di depan Presiden Jokowi. Momen itu terekam jelang pembukaan KTT ke-43 ASEAN.
Baca SelengkapnyaXanana memakai setelan jas hitam dan Jokowi biru gelap, sedangkan Iriana memakai pakaian serba biru.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri (PM) Timor Leste Xanana Gusmao mencium tangan ibu negara Iriana Joko Widodo saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelar gala dinner untuk tamu undangan. Tampil pedangdut Wika Salim.
Baca SelengkapnyaIntegrasi Timor Timur ke Indonesia berlangsung selama 24 tahun, di mana wilayah ini berstatus sebagai provinsi ke-27.
Baca SelengkapnyaIni merupakan kunjungan resmi perdana Xanana Gusmao sejak dilantik menjadi PM pada Juli 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPrabowo tampak didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono.
Baca SelengkapnyaPM Timor-Leste Xanana Gusmao tiba di Istana Bogor sekitar pukul 08.50 WIB.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo menyambut kedatangan para pemimpin negara dan pemerintah yang menghadiri KTT AIS.
Baca Selengkapnya