3 Potret Roma, Pasar Barang Bekas Kualitas Bagus di Malang yang Patut Dikunjungi

Merdeka.com - Gempita kehidupan di kawasan Jalan Gatot Subroto, Kota Malang, Jawa Timur tak lingsir seiring malam tiba. Sekitar pukul 20.00 WIB, para pedagang barang bekas beraneka rupa mulai menggelar lapak.

Mereka akan berdagang di sepanjang trotoar jalan hingga larut malam, bahkan beberapa di antaranya buka hingga subuh dini hari. Begitulah potret kawasan yang disebut Roma, akronim dari rombeng malam.

Dulu, Roma dikenal juga dengan sebutan pasar maling. Konon, barang yang dijual di pasar dadakan barang bekas itu merupakan hasil curian.

Di kalangan kaum muda Malang ada anekdot lucu soal ini. Misalkan, seseorang kehilangan HP, maka sebentar lagi HP tersebut bakal ada di Roma.

Tanggapan Pedagang

©2022 Merdeka.com/Dok. Warna Usaha Bisnis

Para pedagang HP di Roma berusaha menepis stigma bahwa barang dagangannya diperoleh dari hasil curian. Mereka mengaku barang dagangannya diperoleh dengan jujur karena ada dusbook-nya. Namun, ada kalanya dusbook tidak sama dengan IMEI (International Mobile Equipment Identity) yang tertera di HP. Meski demikian, Roma tetap menjadi tempat yang asyik bagi para pencinta barang bekas.

Di pasar dadakan itu, pengunjung bisa menemui aneka barang bekas mulai dari HP, baju, celana, sepatu, onderdil, dan lain sebagainya.

Salah satu pedagang di Roma, M Faruk menuturkan, anggapan pasar maling kurang tepat karena banyak pedagang di pasar dadakan itu menjual barang dari hasil kulakan.

“Seperti saya saat ini jualan aksesoris HP karena menjualkan punya teman yang punya konter HP di daerah Malang Plaza,” ujarnya, mengutip dari Ngalam.co.

Barang Kualitas Bagus

Di Roma banyak ditemukan barang original bekas yang harganya miring. Misalkan, jaket parka yang biasanya dibanderol seharga jutaan rupiah, bisa didapatkan dengan harga Rp200 ribu di Roma. Termasuk sepatu merek ternama yang dijual murah.

Ada trik khusus bagi pengunjung baru yang ingin membeli barang di Roma, yakni dengan menawarnya hingga separuh harga. Banyak pembeli yang sudah terbiasa membeli barang di Roma tidak sungkan lagi melakukan penawaran harga dengan nominal sangat murah.

Jika mendapati hal itu terjadi, pedagang biasanya meminta calon membeli untuk menambah nominal yang sanggup dibayar dengan alasan agar sama-sama untung.

Harga Murah

©2022 Merdeka.com/Dok. Warna Usaha Bisnis

Salah satu alasan mengapa barang-barang di pasar dadakan Roma berharga murah yakni tidak adanya pajak yang membelit pedagang. Pasalnya, pasar ini bukan pasar resmi sehingga harga jualnya murah dan masih bisa ditawar oleh pembeli.

Faktor ketiadaan pajak ini membuat para pedagang enggan direlokasi oleh pemerintah. Mereka mengaku sudah menjajakan dagangan dengan menggelar karpet dan menata barang dagangan di sepanjang trotoar.

Ketiadaan pajak juga membuat para pedagang bisa menjual barang dengan harga miring. Hal ini juga yang memicu pasar dadakan ini selalu ramai pembeli. (mdk/rka)